Jakarta, 17 April 2025 – Industri telekomunikasi Indonesia menyaksikan babak baru dengan resmi bergabungnya PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menjadi entitas tunggal bernama XLSmart. Penggabungan yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025 ini, menandai lahirnya raksasa telekomunikasi baru dengan pangsa pasar yang signifikan dan proyeksi pendapatan yang menjanjikan. Namun, berbeda dengan merger perusahaan sejenis lainnya, XLSmart memilih untuk mempertahankan identitas masing-masing merek, mengusung strategi multi-brand yang terfokus pada segmen pelanggan spesifik.
Direktur & Chief Commercial Officer XLSmart, David Arcelus Oses, menegaskan dalam konferensi pers di Hutan Kota by Pelataran, Jakarta, bahwa merger ini tidak akan diikuti dengan rebranding secara menyeluruh. "Tidak ada rebranding," tegas David. "Perubahan hanya terbatas pada nama perusahaan, logo, dan struktur pengurus. XLSmart akan tetap melayani pelanggan melalui tiga merek yang ada: XL, Axis, dan Smartfren."
Strategi multi-brand ini, menurut David, bukanlah hal baru bagi XL Axiata. Pengalaman serupa telah dijalani sejak merger XL dan Axis pada tahun 2016. "Dengan strategi multi-brand, setiap merek akan fokus pada segmen pelanggan yang spesifik. Hal ini memungkinkan kami untuk memahami dengan lebih baik titik perhatian dan kebutuhan masing-masing segmen, sehingga dapat menawarkan proposisi nilai yang tepat sasaran," jelasnya. Dengan demikian, XL, Axis, dan Smartfren akan tetap eksis, namun dengan penawaran dan strategi pemasaran yang terdiferensiasi untuk menjangkau segmen pasar yang berbeda.
CEO XLSmart, Rajeev Sethi, memaparkan optimismenya terhadap masa depan perusahaan baru ini. Dengan merger ini, XLSmart menguasai pangsa pasar sebesar 25%, sebuah angka yang cukup signifikan di industri telekomunikasi yang kompetitif. Lebih lanjut, Rajeev memproyeksikan pendapatan proforma sebesar Rp 45,8 triliun, menunjukkan potensi pertumbuhan yang luar biasa.
"Merger ini didasarkan pada kesamaan visi antara FREN dan EXCL, yaitu memberikan layanan telekomunikasi yang optimal kepada pelanggan," ujar Rajeev. XLSmart mengusung slogan "Bersama Melaju Tanpa Batas" sebagai filosofi dan semangat perusahaan dalam melangkah ke depan. "Ini akan menjadi pendorong bagi kami untuk bergerak lebih cepat dan lebih efisien," tambahnya.
Rajeev menekankan bahwa kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama XLSmart. Dengan jumlah pelanggan yang mencapai 94,5 juta pengguna dan didukung oleh sekitar 3.000 karyawan, XLSmart siap melayani seluruh lapisan masyarakat Indonesia. "Komitmen kami untuk melayani pelanggan dengan lebih baik dan mempercepat perjalanan digital Indonesia menjadi perekat utama dalam merger ini," jelasnya.
Penggabungan XL Axiata dan Smartfren bukan sekadar merger biasa. Ini merupakan strategi bisnis yang terukur dan terencana untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar yang semakin dinamis. Dengan menggabungkan sumber daya, infrastruktur, dan basis pelanggan yang luas, XLSmart memiliki potensi untuk menjadi pemain utama dalam industri telekomunikasi Indonesia. Strategi multi-brand yang diadopsi pun menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang perilaku konsumen dan kebutuhan pasar yang beragam.
Namun, jalan menuju kesuksesan XLSmart tidak akan mudah. Persaingan di industri telekomunikasi sangat ketat, dan XLSmart harus mampu menghadapi tantangan yang ada, termasuk persaingan harga, inovasi teknologi, dan peningkatan ekspektasi pelanggan. Keberhasilan XLSmart dalam mengelola tiga merek yang berbeda, memastikan integrasi yang lancar, dan mempertahankan loyalitas pelanggan akan menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.
Merger ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai potensi pengurangan tenaga kerja. Meskipun Rajeev menyebutkan jumlah karyawan sekitar 3.000 orang, belum ada penjelasan rinci mengenai strategi pengelolaan sumber daya manusia pasca-merger. Transparansi dan komunikasi yang efektif dengan karyawan menjadi penting untuk memastikan proses transisi berjalan lancar dan meminimalisir dampak negatif.
Ke depannya, perjalanan XLSmart akan diawasi dengan ketat oleh para analis dan investor. Keberhasilan mereka dalam mencapai proyeksi pendapatan dan memperluas pangsa pasar akan menjadi indikator utama keberhasilan strategi merger ini. Langkah XLSmart dalam mempertahankan identitas masing-masing merek, sementara tetap fokus pada efisiensi operasional dan inovasi, akan menjadi studi kasus menarik dalam perkembangan industri telekomunikasi Indonesia. Apakah strategi multi-brand ini akan membuahkan hasil yang optimal, hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun, dengan sumber daya dan pengalaman yang dimiliki, XLSmart memiliki potensi untuk menjadi pemain dominan di pasar telekomunikasi Indonesia.