Transaksi Program Belanja Lebaran Tembus Rp 100 Triliun: Dorongan Signifikan bagi Ekonomi Nasional

Jakarta, 4 Mei 2024 – Program belanja Lebaran yang digagas pemerintah berhasil mencatatkan transaksi fantastis mencapai Rp 100 triliun. Angka ini, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mencerminkan keberhasilan strategi pemerintah dalam mendorong konsumsi domestik dan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam keterangan resminya, Minggu (4/5/2024), Airlangga menyatakan bahwa capaian tersebut merupakan bukti nyata antusiasme masyarakat terhadap produk dalam negeri. Lebih jauh, ia menekankan efektivitas program kolaboratif yang dijalankan sebagai upaya pengembangan usaha lokal, peningkatan daya saing UMKM Indonesia di pasar domestik, dan pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Keberhasilan ini ditopang oleh dua program utama: Friday Mubarak dan BINA Lebaran. Kedua program ini merupakan hasil sinergi pemerintah dan pelaku usaha, dengan dukungan penuh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Strategi yang dijalankan meliputi penyelenggaraan bazar produk UMKM dan pemberian diskon besar-besaran, hingga mencapai 70% di berbagai pusat perbelanjaan.

Program Friday Mubarak, yang didukung oleh 150 merek ritel nasional, berlangsung selama periode 28 Februari hingga 28 Maret 2025. Program ini berhasil membukukan transaksi senilai Rp 72,3 triliun. Sementara itu, Program BINA Lebaran, yang melibatkan 80.000 gerai di 402 pusat perbelanjaan dan berlangsung pada 14-30 Maret 2025, mencatatkan transaksi sebesar Rp 32,7 triliun. Gabungan kedua program ini menghasilkan total transaksi yang mencapai angka monumental Rp 100 triliun.

Airlangga menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas program belanja serupa ke seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk memastikan manfaat ekonomi yang dihasilkan dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat dan pelaku usaha di berbagai daerah. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan pemerataan ekonomi dan mengurangi disparitas pembangunan di berbagai wilayah.

Transaksi Program Belanja Lebaran Tembus Rp 100 Triliun: Dorongan Signifikan bagi Ekonomi Nasional

Untuk melanjutkan momentum positif ini, pemerintah telah merancang serangkaian program BINA yang terintegrasi dengan agenda nasional sepanjang tahun 2025. Program-program ini dirancang untuk terus mendorong peningkatan konsumsi dan memberikan dampak berkelanjutan bagi pertumbuhan ekonomi.

Salah satu program yang akan dijalankan adalah program Belanja di Indonesia Aja (BINA) dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta. Program ini akan diwujudkan melalui Jakarta Festival, bazar UMKM serentak di 44 kecamatan di Jakarta, dan Pekan Raya Jakarta. Strategi ini memanfaatkan momentum event besar untuk meningkatkan daya beli dan mempromosikan produk UMKM lokal.

Selanjutnya, pemerintah akan memanfaatkan momentum liburan sekolah dan masa kembali ke sekolah dengan meluncurkan program BINA Back to School atau BINA Holidays, yang akan berkolaborasi dengan Jakarta Great Sale. Program ini menyasar segmen pasar yang signifikan, yaitu para pelajar dan orang tua mereka, yang memiliki daya beli cukup besar, terutama pada periode tersebut.

Puncaknya, pemerintah akan menyelenggarakan program BINA 17-an atau Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) dan Indonesia Shopping Festival dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 2025. Momentum nasional ini akan dimanfaatkan secara maksimal untuk menggenjot konsumsi dan memberikan dampak ekonomi yang luas.

Sebagai penutup tahun 2025, pemerintah akan kembali menjalankan program BINA Diskon, Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional), dan EPIC Sale. Integrasi program-program ini diharapkan mampu menciptakan sinergi yang kuat dan menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan di akhir tahun.

Airlangga menegaskan bahwa kelanjutan program BINA di berbagai agenda tersebut diharapkan dapat terus mendorong peningkatan konsumsi masyarakat dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun 2025. Program ini tidak hanya sekadar stimulus ekonomi jangka pendek, tetapi juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk memperkuat ekonomi domestik dan meningkatkan daya saing UMKM Indonesia.

Keberhasilan program belanja Lebaran ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dapat menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan strategi yang tepat dan terintegrasi, pemerintah mampu mendorong konsumsi domestik, meningkatkan daya saing UMKM, dan pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Keberlanjutan program ini dan pengembangannya di masa mendatang menjadi kunci penting dalam mencapai tujuan tersebut. Pemerintah diharapkan mampu terus melakukan evaluasi dan adaptasi program agar tetap relevan dan efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *