Thessaloniki Akhirnya Miliki Metro Tanpa Masinis: Proyek Raksasa Usai Dekades Penundaan

Kota Thessaloniki, Yunani, akhirnya merasakan buah manis dari sebuah proyek infrastruktur ambisius yang telah tertunda berpuluh-puluh tahun: sistem metro modern dengan kereta tanpa masinis. Setelah melewati berbagai rintangan hukum, sengketa lahan, dan penemuan arkeologi yang menghambat pembangunan, jalur metro pertama resmi beroperasi pada Sabtu, 30 November 2024. Kegembiraan warga terlihat jelas saat puluhan ribu orang menantang cuaca hujan dan angin kencang untuk menyaksikan dan menjajal sistem transportasi baru ini.

Pembukaan jalur metro ini ditandai dengan seremoni simbolis yang dihadiri oleh Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis, Presiden Katerina Sakellaropoulou, dan Menteri Transportasi Christos Staikouras. Ketiga pejabat negara tersebut secara bersama-sama menekan tombol biru yang menandai dimulainya operasional sistem yang telah lama dinantikan oleh warga Thessaloniki. Ironisnya, sejarah panjang proyek ini terungkap dalam pidato Mitsotakis yang menyebutkan alokasi dana awal untuk eksplorasi penggalian proyek ini telah dimulai sejak tahun 1976. Bahkan pada tahun 1999, spanduk promosi di pintu masuk pameran dagang internasional kota ini sudah menjanjikan kehadiran metro dalam waktu dekat. Janji tersebut, sayangnya, baru terwujud lebih dari dua dekade kemudian.

Jalan panjang menuju operasional metro Thessaloniki dipenuhi dengan berbagai kendala. Berbagai pertikaian hukum yang berujung pada pembatalan kontrak, sengketa kepemilikan lahan, dan penemuan situs arkeologi penting di sepanjang jalur pembangunan telah berkali-kali menghambat progres proyek. Situasi ini mencapai titik nadir ketika kedatangan gerbong metro pertama pada tahun 2019 justru dirayakan dengan "peresmian" yang terkesan simbolik: meletakkan gerbong di atas dudukan semen. Kemelut ini, tak ayal, mendorong biaya proyek membengkak hingga lebih dari 3 miliar euro, sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Staikouras.

Namun, di balik sejarah panjang penundaan dan biaya yang membengkak, operasional metro ini membawa angin segar bagi kota Thessaloniki. Dengan 13 stasiun yang telah beroperasi, jalur metro ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan lalu lintas yang selama ini menjadi momok kota tersebut. Para pejabat memperkirakan sekitar 57.000 mobil akan tergantikan setiap harinya dengan hadirnya sistem transportasi massal ini. Proyeksi jumlah penumpang pun cukup signifikan, diperkirakan mencapai 254.000 penumpang per hari di kota yang berpenduduk lebih dari 300.000 jiwa, dan lebih dari satu juta jika termasuk wilayah metropolitannya yang mencakup daerah pinggiran kota. Sebagai wilayah metropolitan terbesar kedua di Yunani, Thessaloniki sangat membutuhkan sistem transportasi publik yang efisien dan modern.

Pemerintah Yunani tidak berhenti pada tahap ini. Rencana perluasan jalur metro terus berlanjut. Perpanjangan jalur ke arah timur dengan penambahan lima stasiun baru dijadwalkan rampung pada tahun 2025. Sementara itu, perencanaan perpanjangan jalur ke arah barat juga tengah digarap, meski diperkirakan akan memakan waktu beberapa tahun lagi hingga akhirnya terhubung dengan Bandara Makedonia, bandara tersibuk di kota Thessaloniki. Proyek perluasan ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas sistem transportasi publik di kota tersebut dan menjawab kebutuhan mobilitas penduduk yang terus meningkat.

Thessaloniki Akhirnya Miliki Metro Tanpa Masinis:  Proyek Raksasa Usai Dekades Penundaan

Keberhasilan operasional metro Thessaloniki, meskipun terlambat, merupakan sebuah pencapaian yang patut diapresiasi. Proyek ini menjadi bukti nyata bahwa tekad dan komitmen yang kuat, meski dihadapkan pada berbagai tantangan, akhirnya dapat menghasilkan infrastruktur publik yang bermanfaat bagi masyarakat. Pengalaman ini juga menjadi pelajaran berharga bagi pengelolaan proyek infrastruktur besar di masa mendatang, khususnya dalam hal perencanaan yang matang, antisipasi terhadap potensi kendala, dan manajemen risiko yang efektif. Kehadiran metro tanpa masinis ini bukan hanya sekadar sistem transportasi, tetapi juga simbol kemajuan dan modernisasi kota Thessaloniki, serta harapan bagi peningkatan kualitas hidup warganya. Kini, warga Thessaloniki dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman, efisien, dan ramah lingkungan, sekaligus menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang dan penuh liku proyek ambisius ini. Semoga keberhasilan ini dapat menginspirasi proyek-proyek infrastruktur serupa di berbagai penjuru dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *