Tarif Trump Ancam Kepercayaan Global terhadap Dolar AS: Deutsche Bank

Jakarta, 6 April 2025 – Kebijakan proteksionis Presiden Donald Trump, yang ditandai dengan penerapan tarif tinggi terhadap barang impor ke Amerika Serikat (AS), menimbulkan gelombang kekhawatiran di pasar global. Deutsche Bank, salah satu lembaga keuangan terkemuka asal Jerman, memperingatkan potensi krisis kepercayaan terhadap dolar AS sebagai dampak langsung dari kebijakan tersebut. Ancaman ini bukan sekadar spekulasi, melainkan prediksi berdasarkan analisis mendalam terhadap dinamika pasar valuta asing yang tengah bergejolak.

Dalam catatan risetnya yang dirilis Minggu (6/4/2025) dan dikutip oleh Reuters, George Saravelos, Kepala Riset Valas Deutsche Bank, menyoroti risiko pergeseran signifikan dalam aliran modal global. Pergeseran ini, menurut Saravelos, berpotensi menggeser fundamental nilai tukar dolar AS dan menyebabkan fluktuasi yang tidak terprediksi dan bahkan kacau. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif Trump, diyakini telah memicu pelemahan dolar AS secara signifikan.

Pelemahan dolar AS yang terjadi bukanlah fenomena yang berdiri sendiri. Ia merupakan konsekuensi logis dari kekhawatiran yang meluas di pasar internasional terkait potensi resesi ekonomi AS. Kebijakan tarif Trump, yang secara fundamental mengganggu arus perdagangan global, telah memicu ketidakpastian yang signifikan bagi pelaku ekonomi, baik di dalam maupun di luar negeri. Investor, yang selama ini menjadikan dolar AS sebagai aset safe haven, kini mulai ragu dan mencari alternatif investasi yang lebih aman.

"Ada risiko bahwa pergeseran besar dalam alokasi aliran modal menggantikan fundamental mata uang dan pergerakan valas menjadi tidak teratur," tegas Saravelos dalam catatannya. Pernyataan ini menggarisbawahi potensi dampak sistemik dari kebijakan tarif Trump, yang tidak hanya berdampak pada nilai tukar dolar AS, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan global.

Ancaman resesi AS, yang semakin nyata di tengah penerapan kebijakan proteksionis, semakin memperparah situasi. Resesi AS akan berdampak domino terhadap perekonomian global, mengingat peran AS sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi dunia. Pelemahan dolar AS, yang sudah terjadi, dapat diperparah jika resesi AS benar-benar terjadi. Hal ini akan memicu kepanikan di pasar dan memperburuk ketidakpastian.

Tarif Trump Ancam Kepercayaan Global terhadap Dolar AS: Deutsche Bank

Dampak pelemahan dolar AS juga akan dirasakan oleh bank sentral di berbagai negara. Saravelos menuturkan bahwa penurunan nilai dolar AS yang cepat tidak akan disambut baik oleh bank sentral global, termasuk Bank Sentral Eropa (BCE). BCE, misalnya, tidak menginginkan penurunan nilai dolar AS yang tajam dan peningkatan nilai euro secara tiba-tiba. Fluktuasi nilai tukar yang ekstrem akan mempersulit upaya BCE dalam menjaga stabilitas ekonomi zona euro.

Situasi ini, menurut Saravelos, menunjukkan bahwa pasar valuta asing tengah mengalami "perubahan rezim yang dramatis". Pernyataan ini mengindikasikan bahwa dinamika pasar telah berubah secara fundamental dan memerlukan strategi pengelolaan risiko yang baru. Para pelaku pasar harus siap menghadapi volatilitas yang tinggi dan ketidakpastian yang semakin meningkat.

Data empiris mendukung kekhawatiran Deutsche Bank. Nilai dolar AS memang telah mengalami penurunan yang signifikan terhadap beberapa mata uang utama dunia. Terakhir, dolar AS tercatat turun lebih dari 1,5% terhadap euro dan yen Jepang, serta lebih dari 1% terhadap poundsterling Inggris. Penurunan ini menunjukkan dampak nyata dari kebijakan tarif Trump terhadap kepercayaan pasar terhadap dolar AS.

Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan Trump bukan hanya terbatas pada dampak ekonomi langsung. Ia juga berpotensi memicu ketidakstabilan politik global. Kebijakan proteksionis seringkali dikaitkan dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, yang dapat berdampak negatif terhadap investasi dan pertumbuhan ekonomi global.

Deutsche Bank, melalui analisisnya, telah memberikan peringatan dini terhadap potensi krisis kepercayaan terhadap dolar AS. Peringatan ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi para pembuat kebijakan di seluruh dunia. Kebijakan ekonomi yang tidak terukur dan berorientasi proteksionis berpotensi menimbulkan dampak yang jauh lebih besar daripada manfaat yang diharapkan. Stabilitas ekonomi global, yang selama ini bergantung pada sistem moneter internasional yang relatif stabil, kini menghadapi ancaman serius. Perlu upaya kolaboratif dari berbagai negara untuk mengatasi dampak negatif dari kebijakan proteksionis dan menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih stabil dan prediktif. Kegagalan dalam melakukan hal ini dapat berujung pada krisis keuangan global yang berdampak luas dan berkepanjangan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah konkret untuk mengurangi ketidakpastian dan mengembalikan kepercayaan pasar terhadap dolar AS dan sistem moneter internasional secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *