Jakarta, 15 Mei 2025 – Realisasi investasi di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025 mencapai angka yang menggembirakan, yakni Rp465,2 triliun. Capaian ini, menurut Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, melampaui ekspektasi dan menunjukkan tren positif bagi perekonomian nasional. Angka tersebut setara dengan 24,4% dari target investasi tahunan sebesar Rp1.905,6 triliun, menunjukkan awal yang kuat dalam pencapaian target investasi tahun ini.
Pertumbuhan investasi ini juga signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Secara year-on-year (yoy), realisasi investasi kuartal I 2025 naik 15,9%, meningkat dari Rp401,5 triliun di kuartal I 2024. Bahkan secara quarter-to-quarter (qtq), terlihat peningkatan sebesar 2,7% dibandingkan kuartal IV 2024 yang mencapai Rp452,8 triliun.
"Pencapaian target investasi triwulan I 2025 sebesar Rp465,2 triliun ini sangat sesuai dengan harapan kami," ujar Rosan Roeslani dalam konferensi pers beberapa waktu lalu. "Peningkatan sebesar 15,9% yoy merupakan indikator kuat bagi kesehatan ekonomi dan daya tarik investasi Indonesia," tambahnya.
Rincian data menunjukkan kontribusi signifikan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). PMDN mencapai Rp234,8 triliun atau 50,5% dari total realisasi investasi, sementara PMA menyumbang Rp230,4 triliun atau 49,5%. Meskipun PMA memiliki porsi sedikit lebih rendah dibandingkan PMDN, peningkatannya tetap signifikan.
"Peningkatan PMDN yang lebih tajam dibandingkan PMA bukanlah indikasi penurunan investasi asing," jelas Menteri Rosan. "PMDN meningkat sebesar 19,1% yoy, sementara PMA naik 12,7%. Keduanya menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan menjanjikan," tegasnya. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor domestik yang semakin kuat terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Salah satu faktor pendorong utama peningkatan investasi, menurut Menteri Rosan, adalah perkembangan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur, khususnya jaringan jalan tol di Sumatera Utara dan Riau, telah memicu peningkatan investasi di sektor properti dan real estat. Proyek-proyek infrastruktur tersebut tidak hanya membuka aksesibilitas yang lebih baik, tetapi juga menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif di daerah-daerah tersebut. Hal ini menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menghubungkan pembangunan infrastruktur dengan peningkatan investasi sektor riil.
Distribusi investasi juga menunjukkan tren yang seimbang antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp235,9 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan investasi di Pulau Jawa yang mencapai Rp229,3 triliun. Angka ini menandakan keberhasilan pemerintah dalam mendorong pemerataan investasi dan pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Pemerataan ini penting untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Capaian positif realisasi investasi kuartal I 2025 ini menjadi pertanda baik bagi perekonomian Indonesia. Pertumbuhan investasi yang signifikan, baik dari PMDN maupun PMA, menunjukkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Indonesia. Peningkatan investasi di luar Pulau Jawa juga menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam mendorong pemerataan pembangunan ekonomi.
Namun, keberhasilan ini tidak boleh membuat pemerintah berpuas diri. Pemerintah perlu terus meningkatkan iklim investasi yang kondusif, memperkuat infrastruktur, dan terus mendorong reformasi birokrasi untuk mempermudah proses perizinan investasi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia juga menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan investasi yang berkelanjutan.
Ke depan, pemerintah perlu fokus pada beberapa hal penting untuk mempertahankan dan meningkatkan tren positif ini. Pertama, peningkatan kualitas infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia sangat krusial untuk menarik investasi yang lebih besar. Kedua, penyederhanaan regulasi dan birokrasi akan mempercepat proses perizinan dan mengurangi hambatan bagi investor. Ketiga, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan akan meningkatkan daya saing Indonesia dalam menarik investasi berkualitas tinggi.
Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, Indonesia berpotensi untuk menarik investasi yang jauh lebih besar di tahun-tahun mendatang. Realisasi investasi kuartal I 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor domestik maupun asing. Pemerintah perlu memanfaatkan momentum positif ini untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Keberhasilan ini harus menjadi pendorong untuk terus meningkatkan kinerja dan mencapai target investasi tahunan. Komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif, akan menjadi kunci keberhasilan dalam menarik investasi yang lebih besar di masa depan. Dengan demikian, Indonesia dapat terus memperkuat posisinya sebagai salah satu negara tujuan investasi yang menarik di kawasan Asia Tenggara.