Jakarta, 20 Juni 2025 – Dalam sebuah langkah strategis yang signifikan bagi industri migas global, Petronas, raksasa energi milik negara Malaysia, dan TotalEnergies, perusahaan energi multinasional asal Prancis, resmi mengikat kemitraan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan sumber daya migas di Indonesia dan Malaysia. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Strategic Cooperation Agreement (SCA) dan dua Farm Out Agreement (FOA), yang menandai babak baru kolaborasi jangka panjang kedua perusahaan.
Kemitraan ini mencakup cakupan yang luas, mulai dari eksplorasi dan produksi hulu migas hingga pengembangan gas alam cair (LNG) dan inisiatif pengurangan emisi karbon. Kesepakatan tersebut memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin lama antara kedua perusahaan, mengarahkannya ke arah sinergi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Salah satu fokus utama kolaborasi ini adalah Wilayah Kerja (WK) Bobara, sebuah blok migas offshore di Papua Barat, Indonesia, seluas 8.444,49 kilometer persegi. Petronas Carigali North Madura II Ltd, anak perusahaan Petronas, telah memenangkan lelang WK Bobara pada awal tahun 2024 sebagai bagian dari penawaran wilayah kerja migas tahap III tahun 2023. Blok ini menyimpan potensi sumber daya migas yang sangat besar, diperkirakan mencapai 6,8 miliar barel minyak ekuivalen (BBOE), sebuah angka yang menandakan potensi ekonomi yang signifikan bagi Indonesia dan para investor. FOA untuk WK Bobara, yang melibatkan Petronas Energy Bobara Sdn Bhd dan TotalEnergies, saat ini masih dalam proses persetujuan pemerintah Indonesia. Proses persetujuan ini merupakan tahapan penting sebelum kegiatan eksplorasi dan produksi dapat dimulai secara resmi.
Di luar Indonesia, kemitraan ini juga akan berdampak besar pada sektor migas Malaysia. Melalui anak perusahaannya, PETRONAS Carigali Sdn Bhd, Petronas akan berkolaborasi dengan Total Energies EP Malaysia untuk mengeksplorasi beberapa blok eksplorasi offshore di cekungan yang paling prospektif di negara tersebut. Kolaborasi ini akan menggabungkan keahlian dan pengalaman Petronas dalam eksplorasi dan operasi migas dengan keahlian teknis TotalEnergies dalam optimasi efisiensi dan pengembangan sumber daya migas secara berkelanjutan. Langkah ini menunjukkan komitmen kedua perusahaan untuk mengembangkan potensi energi domestik Malaysia secara optimal.
Penandatanganan kesepakatan ini dihadiri oleh jajaran eksekutif senior dari kedua perusahaan. Tan Sri Tengku Muhammad Taufik, Presiden dan CEO Petronas, dan Patrick Pouyanné, Chairman dan CEO TotalEnergies, memimpin delegasi masing-masing perusahaan. Kehadiran mereka menekankan pentingnya kesepakatan ini bagi kedua perusahaan dan komitmen mereka terhadap kesuksesan kemitraan jangka panjang ini.
Dalam keterangan tertulisnya, Tan Sri Tengku Muhammad Taufik menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan tonggak penting dalam komitmen bersama untuk mendukung pertumbuhan dan penciptaan nilai jangka panjang. Ia menekankan bahwa kemitraan ini akan memungkinkan eksplorasi dan pengembangan potensi hidrokarbon yang unggul di blok eksplorasi frontier di Malaysia dan Indonesia, dengan fokus pada optimalisasi potensi komersial sambil tetap memberikan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan. Pernyataan ini menyoroti pendekatan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan yang dianut oleh kedua perusahaan dalam menjalankan operasi migas.
Sementara itu, Patrick Pouyanné, CEO TotalEnergies, menyatakan bahwa perjanjian ini memperkuat posisi TotalEnergies sebagai salah satu produsen gas utama di Malaysia. Ia menekankan antusiasme TotalEnergies untuk memperluas kehadirannya di Malaysia, yang dianggap sebagai platform strategis untuk produksi migas dengan biaya rendah dan emisi karbon yang minim. Akses ke pasar LNG Asia juga menjadi faktor penting yang mendorong kolaborasi ini. Pouyanné juga menambahkan bahwa kemitraan strategis ini, yang melampaui batas wilayah Malaysia melalui berbagai kolaborasi global, memberikan akses ke portofolio yang luas dan beragam, mulai dari tahap eksplorasi hingga produksi.
Kesepakatan antara Petronas dan TotalEnergies ini bukan hanya sekadar kolaborasi bisnis biasa, tetapi juga sebuah langkah strategis yang berpotensi mengubah lanskap industri migas di Asia Tenggara. Potensi sumber daya migas yang sangat besar di WK Bobara, dipadukan dengan keahlian dan teknologi kedua perusahaan raksasa ini, menjanjikan pengembangan yang signifikan bagi sektor energi di Indonesia dan Malaysia. Namun, keberhasilan kolaborasi ini juga bergantung pada berbagai faktor, termasuk regulasi pemerintah, kondisi pasar global, dan keberhasilan eksplorasi dan produksi di lapangan. Proses persetujuan pemerintah Indonesia untuk FOA WK Bobara menjadi salah satu faktor kunci yang menentukan kelancaran proyek ini.
Ke depannya, kolaborasi ini akan diawasi dengan ketat oleh para analis industri dan pemangku kepentingan. Sukses atau gagalnya proyek ini akan memberikan dampak yang signifikan, tidak hanya bagi kedua perusahaan, tetapi juga bagi perekonomian Indonesia dan Malaysia, serta bagi upaya global dalam memenuhi kebutuhan energi dunia dengan cara yang berkelanjutan. Perkembangan selanjutnya dari proyek ini akan menjadi sorotan utama bagi industri migas global.