Gresik, Jawa Timur – Investasi asing kembali membanjiri Indonesia. Kali ini, Golden Elephant Group (GESC), perusahaan kimia terkemuka asal China, menanamkan modal senilai US$ 600 juta atau setara Rp 10,08 triliun (kurs Rp 16.800) untuk membangun pabrik bahan kimia ramah lingkungan di Kawasan Industri Terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Serah terima lahan seluas lebih dari 20 hektar kepada GESC secara resmi menandai dimulainya proyek ambisius ini, yang sekaligus menjadi ekspansi internasional pertama perusahaan tersebut di luar China.
Pemilihan JIIPE sebagai lokasi pabrik bukan tanpa alasan. Lei Lin, Chairman Golden Elephant, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (26/4/2025), menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui proses pencarian lokasi yang panjang dan cermat, bahkan sempat mempertimbangkan pembangunan pabrik di Rusia dua tahun lalu. "Setelah pencarian yang mendalam, kami bersyukur menemukan lokasi yang tepat di JIIPE. Kawasan ini memiliki budaya yang sangat baik dan lokasi yang strategis, menjadikannya tempat ideal untuk ekspansi pertama kami di luar negeri," ujarnya.
Proyek pembangunan pabrik GESC di JIIPE akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, yang menelan investasi 1,24 miliar yuan, akan fokus pada pembangunan fasilitas produksi melamin dengan kapasitas 120.000 ton per tahun, asam nitrat 150.000 ton per tahun, dan amonium nitrat 200.000 ton per tahun. Tahap kedua, dengan investasi senilai 3,06 miliar yuan, akan memanfaatkan potensi sumber daya alam Indonesia, khususnya gas alam, untuk membangun pabrik amonia sintetis dan urea berkapasitas besar. Langkah ini menunjukkan komitmen GESC untuk membangun rantai nilai tertutup, mulai dari pengolahan gas alam hingga produksi produk kimia hilir strategis.
Lei Lin lebih lanjut menjelaskan pertimbangan strategis di balik pilihan JIIPE. "Kami telah berdiskusi panjang dengan pemerintah Provinsi Sichuan dan mitra strategis seperti ICBC Bank. Akhirnya kami memilih JIIPE karena kawasan ini menawarkan integrasi antara industri dan pelabuhan laut dalam, infrastruktur kelas dunia, serta dukungan dari pemerintah dan pengelola kawasan. Ini bukan hanya proyek bisnis – ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan," tegasnya.
Kehadiran GESC di JIIPE disambut hangat oleh Bambang Soetiono, Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pengelola kawasan JIIPE. Bambang menyatakan komitmen penuh dalam mendukung realisasi investasi tersebut. "Kami menyambut Golden Elephant sebagai tenant global yang telah menentukan pilihan lokasi investasi internasional pertamanya di JIIPE. Ini adalah validasi kuat atas posisi JIIPE sebagai kawasan industri paling siap dan kompetitif di kawasan, khususnya dalam menyambut era transisi energi dan industrialisasi hijau," tutur Bambang.
Investasi GESC ini semakin memperkuat posisi JIIPE sebagai pusat industri terintegrasi yang menarik investasi skala global. Sebelumnya, kawasan ini telah menarik sejumlah perusahaan multinasional terkemuka, seperti PT Freeport Indonesia (industri tembaga), Hailiang (produsen copper foil), dan Xinyi Glass (produsen kaca industri). Dengan bergabungnya GESC, JIIPE semakin melengkapi ekosistem industri yang terintegrasi, membentuk rantai pasok hilirisasi logam, kimia, dan energi baru yang saling terkait. Hal ini menjadikan JIIPE sebagai episentrum pertumbuhan industri berbasis nilai tambah di Indonesia.
Keunggulan JIIPE sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) turut berperan penting dalam menarik investasi GESC. Status KEK memberikan berbagai insentif dan kemudahan investasi, termasuk akses ke pelabuhan laut dalam sepanjang 6.200 meter dan utilitas industri berskala besar yang telah tersedia. Kombinasi faktor-faktor ini menjadikan JIIPE sebagai destinasi investasi yang sangat menarik bagi investor asing yang mencari lokasi strategis dengan infrastruktur yang memadai dan dukungan pemerintah yang kuat.
Investasi GESC senilai Rp 10 triliun ini bukan hanya sekadar angka besar, melainkan juga sebuah simbol kepercayaan investor asing terhadap iklim investasi di Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, mulai dari penciptaan lapangan kerja, peningkatan devisa negara, hingga transfer teknologi dan peningkatan kemampuan industri dalam negeri. Lebih jauh lagi, komitmen GESC untuk membangun pabrik ramah lingkungan menunjukkan keselarasan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan transisi energi hijau.
Keberhasilan menarik investasi besar dari GESC menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu bersaing di kancah global dalam menarik investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI). Hal ini juga menjadi momentum bagi pemerintah untuk terus meningkatkan iklim investasi di Indonesia, sehingga dapat menarik lebih banyak investasi asing berkualitas tinggi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Proyek GESC di JIIPE diharapkan menjadi contoh sukses yang akan menginspirasi investor lain untuk berinvestasi di Indonesia dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional. Ke depan, peran pemerintah dalam memberikan dukungan dan kemudahan bagi investor akan menjadi kunci keberhasilan dalam menarik lebih banyak investasi asing dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi.