Jakarta, 13 Maret 2025 – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI, lembaga pembiayaan infrastruktur milik negara, menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan nasional dengan penandatanganan tiga fasilitas pembiayaan multisektor senilai Rp735,7 miliar. Kesepakatan bersejarah ini disaksikan langsung oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, dan menandai langkah signifikan dalam transformasi PT SMI menjadi Development Finance Institution (DFI) yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan. Penandatanganan berlangsung di Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, pada Rabu, 12 Maret 2025.
Ketiga fasilitas pembiayaan tersebut diarahkan pada tiga sektor krusial: pendidikan, kesehatan, dan penyediaan air minum. Hal ini mencerminkan strategi PT SMI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Investasi Besar di Sektor Pendidikan dan Kesehatan: Kolaborasi Strategis dengan UGM
Sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama dalam skema pembiayaan ini. PT SMI mengalokasikan dana terbesar, yakni Rp405,3 miliar, kepada Universitas Gadah Mada (UGM). Ini merupakan pencapaian monumental, menandai pembiayaan pertama PT SMI kepada Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) di Indonesia. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, sebuah proyek ambisius yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan kapasitas rumah sakit tersebut.
Pengembangan RSA UGM mencakup pembangunan gedung baru dan pengadaan peralatan medis modern. Proyek ini akan meningkatkan status RSA UGM menjadi Rumah Sakit Tipe A, dengan peningkatan kapasitas tempat tidur hingga 650 tempat tidur, serta peningkatan pelayanan hingga 40.378 pasien rawat inap dan 271.496 pasien rawat jalan per tahun. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan di UGM, tetapi juga secara signifikan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan berkualitas tinggi. Direktur Utama PT SMI, Reynaldi Hermansjah, menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam menghasilkan generasi yang cerdas dan kompetitif.
Meningkatkan Akses Air Bersih: Rehabilitasi Jaringan Pipa dan Pembangunan SPAM
Selain sektor pendidikan dan kesehatan, PT SMI juga berkomitmen untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih. Dua perusahaan daerah pengelola air minum (PDAM) menjadi penerima manfaat dari skema pembiayaan ini.
Pertama, Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya menerima fasilitas pembiayaan senilai Rp160 miliar untuk rehabilitasi jaringan pipa yang sudah berusia 20 hingga 100 tahun. Proyek ini akan mengganti jaringan pipa utama dan sekunder sepanjang kurang lebih 25 kilometer pada tahun 2025 dan 2026. Rehabilitasi ini bertujuan untuk mengurangi angka Non Revenue Water (NRW) atau air tidak berekening akibat kebocoran pipa yang sudah tua dan usang, sehingga meningkatkan efisiensi dan keandalan distribusi air bersih di Kota Surabaya.
Kedua, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menerima pembiayaan sebesar Rp170,4 miliar untuk pembangunan dua Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), yaitu SPAM Cikereteg dan SPAM Bogor Barat/Ciwaringin. Proyek ini diperkirakan akan menambah 40.000 sambungan rumah baru, meningkatkan kapasitas distribusi air bersih di Cikereteg sebesar 200 liter per detik, dan di Bogor Barat sebesar 300 liter per detik. Investasi ini akan secara signifikan meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat Kota Bogor dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dukungan Pemerintah dan Peluncuran Aplikasi Pembiayaan Utang Daerah
Penandatanganan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Sekretaris Daerah Kota Surabaya Ikhsan, Rektor UGM Ova Emilia, serta direksi dari PT SMI, Perumda Tirta Pakuan, dan PDAM Surya Sembada. Kehadiran Menteri Keuangan menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap inisiatif PT SMI dalam mendorong pembangunan infrastruktur multisektor.
Sri Mulyani Indrawati memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah PT SMI, khususnya kolaborasi dengan PTNBH UGM yang dianggap sebagai langkah inovatif dan membuka peluang kerja sama serupa dengan PTNBH lainnya. Ia juga menekankan pentingnya fokus pada penyediaan air minum layak, sejalan dengan prioritas pemerintah. Beliau juga memberikan arahan agar PT SMI terus meningkatkan kontribusinya dalam pembangunan nasional, berani mengambil risiko yang terukur, dan selalu berpedoman pada prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Dalam kesempatan yang sama, diluncurkan aplikasi pembiayaan utang daerah hasil koordinasi Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah pemerintah daerah dalam mengakses pembiayaan utang daerah dan memproses pertimbangan tiga menteri terkait. Fitur-fitur aplikasi ini meliputi pengunggahan dokumen, pencatatan Service Level Agreement (SLA), notifikasi, sarana komunikasi, dan persetujuan otomatis jika SLA terlampaui selama 15 hari.
Penandatanganan tiga fasilitas pembiayaan ini menjadi bukti nyata komitmen PT SMI dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan fokus pada sektor pendidikan, kesehatan, dan air bersih, PT SMI berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pembiayaan lainnya untuk turut serta dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi masyarakat.