Manado, Sulawesi Utara – Lebih dari seribu mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Manado tumpah ruah memenuhi Auditorium kampus pada Selasa (25/2/2025), merespon antusias kampanye "Connecting U: Leader’s Talk" yang digelar PT Freeport Indonesia (PTFI). Acara yang menghadirkan Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, ini bertujuan mengedukasi generasi muda mengenai peran krusial tembaga dalam kehidupan sehari-hari dan pembangunan berkelanjutan Indonesia.
Kampanye "Connecting U," yang mengambil simbol unsur kimia tembaga (Cu), merupakan inisiatif strategis PTFI untuk mendekatkan dunia pertambangan kepada kalangan akademisi. Tony Wenas, dalam keterangan resminya, menekankan pentingnya pemahaman mengenai peran tembaga yang seringkali luput dari perhatian publik.
"Tembaga merupakan produk utama PTFI, dan melalui kampanye ini, kami ingin menunjukkan betapa pentingnya peran tembaga dalam kehidupan kita, dari bangun tidur hingga menjelang istirahat," jelas Tony. Ia menambahkan, "Tembaga tidak hanya menghubungkan berbagai aspek kehidupan kita, tetapi juga menghubungkan generasi muda dengan impian dan masa depan mereka. Itulah mengapa kami mengusung tema ‘Copper is Empowering, Copper Connecting U’."
Penjelasan Tony lebih lanjut mengungkapkan peran tembaga yang sangat fundamental dalam berbagai aspek kehidupan modern. Mulai dari infrastruktur kelistrikan yang menggunakan kabel tembaga, peralatan elektronik, kendaraan bermotor, hingga perkembangan teknologi energi terbarukan. "Manfaat tembaga yang paling kita kenal adalah sebagai bahan utama kabel listrik, alat elektronik, dan kendaraan bermotor," tegas Tony.
Lebih jauh, Tony mengungkapkan potensi tembaga sebagai "mineral masa depan." Meningkatnya permintaan kendaraan listrik dan energi terbarukan menjadikan tembaga semakin vital. Faktanya, 75% tembaga di dunia digunakan untuk jaringan listrik, menunjukkan perannya yang tidak terbantahkan dalam mendukung aktivitas manusia.
Dari perspektif nasional, Tony mengungkapkan kontribusi signifikan tembaga bagi perekonomian Indonesia. Sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di dunia, Indonesia mendapatkan keuntungan besar dalam bentuk devisa. Hal ini, menurut Tony, merupakan kebanggaan nasional dan modal penting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas.
PTFI sendiri, menurut Tony, kini mengoperasikan tambang bawah tanah terbesar di dunia dan smelter single line terbesar di dunia. Prestasi ini menjadikan PTFI sebagai produsen katoda tembaga terbesar dunia dan perusahaan pertambangan terintegrasi hulu-hilir terbesar di dunia.
Selain mempromosikan peran tembaga, acara "Connecting U: Leader’s Talk" juga menonjolkan komitmen PTFI terhadap praktik pertambangan berkelanjutan dan pengembangan masyarakat. Tony menekankan bahwa keberhasilan perusahaan tidak dapat dipisahkan dari keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Saya selalu meyakini tidak ada perusahaan yang bisa bertahan di tengah masyarakat dan lingkungan yang gagal. Perusahaan harus tumbuh bersama masyarakat dan menjaga lingkungan sekitarnya," tegas Tony.
Sebagai bukti komitmen tersebut, Tony menyampaikan kontribusi PTFI kepada negara selama periode 1992-2023 mencapai sekitar US$ 29,3 miliar dalam bentuk pajak, royalti, dan dividen. Pada tahun 2023 saja, investasi sosial PTFI mencapai US$ 122 juta, yang diarahkan untuk program pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, budaya, dan olahraga.
Program pengembangan masyarakat PTFI khususnya berfokus pada masyarakat sekitar area operasi, termasuk Suku Amungme, Suku Kamoro, lima suku kerabat, dan masyarakat Papua lainnya. PTFI juga berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan melalui berbagai program, seperti reklamasi, pemanfaatan tailings (pasir sisa tambang), dan program penurunan emisi karbon yang ditargetkan mencapai lebih dari 30% pada tahun 2030.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNSRAT, Prof. Arthur Gehart Pinaria PhD, dalam pidatonya menyatakan bahwa kolaborasi antara UNSRAT dan PTFI diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian yang relevan dengan perkembangan industri, sekaligus mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045. Menanggapi hal ini, Tony Wenas mengumumkan komitmen PTFI untuk memberikan 20 beasiswa bagi mahasiswa UNSRAT berprestasi.
Acara "Connecting U: Leader’s Talk" tidak hanya berupa presentasi formal. Mahasiswa juga diajak berpartisipasi dalam berbagai aktivitas interaktif, seperti "Wall of Inspirations," di mana mereka dapat menuliskan inspirasi mengenai tembaga dan masa depan; menikmati Kopi Amungme Papua; serta mendapatkan edukasi mengenai proses produksi PTFI dari hulu ke hilir di gerai informasi dan edukasi PTFI.
Sesi tanya jawab menjadi salah satu sesi yang paling dinantikan mahasiswa. Mereka bersemangat mengajukan berbagai pertanyaan mengenai PTFI, mulai dari pengelolaan lingkungan, program magang, keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja di PTFI, investasi sosial, hingga pertanyaan mengenai kepemimpinan dan tips sukses dari Tony Wenas sendiri. Sebagai bonus, Tony Wenas pun mempersembahkan dua lagu dari grup band Queen, "We Are the Champions" dan "Love of My Life," yang diiringi dengan pianonya sendiri, menutup acara dengan suasana yang meriah dan mengingat akan semangat kolaborasi dan harapan akan masa depan yang cerah. Salah satu peserta, Gabriela Liao dari FISIP UNSRAT, mengungkapkan kepuasannya atas acara tersebut dan pengetahuan baru yang diperolehnya mengenai dunia pertambangan dan perkembangan ekonomi Indonesia.