PHE Pacu Produksi Migas, Inovasi Jadi Kunci Menuju Swasembada Energi Nasional

Jakarta, 28 Februari 2025 – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding hulu Pertamina, terus menggenjot produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional dengan mengandalkan inovasi dan teknologi terkini. Hal ini disampaikan Vice President Upstream Business Planning & Portfolio Management PHE, Asep Samsul Arifin, dalam acara Energy Outlook 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Pemasok Energi dan Batu Bara Indonesia (Aspebindo) di Park Hyatt Jakarta. Asep menekankan peran krusial inovasi dalam menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung visi "Asta Cita" pemerintah untuk membangun Indonesia yang mandiri dan kompetitif di sektor energi.

Kontribusi PHE terhadap produksi migas nasional saat ini cukup signifikan. Asep memaparkan, PHE menyumbang 69% dari total produksi minyak dan 37% dari produksi gas nasional. Namun, tantangan besar yang dihadapi adalah optimalisasi produksi dari lapangan-lapangan migas yang telah memasuki fase produksi matang. "Sebagian besar lapangan migas di Indonesia sudah memasuki masa produksi puncak, bahkan telah memasuki fase penurunan produksi. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi baru yang inovatif dan efektif untuk menjaga agar produksi tetap optimal dan mendukung ketahanan energi nasional," tegas Asep dalam keterangan tertulisnya.

Strategi PHE dalam meningkatkan produksi migas nasional selaras dengan visi "Asta Cita" pemerintah, khususnya Asta Cita ke-2 yang berfokus pada swasembada pangan, energi, air, serta pengembangan ekonomi kreatif, hijau, dan biru. Komitmen PHE untuk memastikan ketersediaan energi nasional diwujudkan melalui peningkatan produksi migas secara berkelanjutan. Penerapan teknologi ramah lingkungan seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) – teknologi pengurasan minyak tahap lanjut – dan strategi eksplorasi yang efisien menjadi kunci dalam upaya ini. Dengan demikian, PHE tidak hanya berupaya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi hijau dan biru yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, strategi eksplorasi dan pengembangan energi nasional PHE juga sejalan dengan Asta Cita ke-5, yaitu mendorong hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Dengan meningkatkan pasokan minyak dan gas domestik, PHE secara langsung mendukung industri hilir, termasuk pengolahan bahan bakar dalam negeri, industri petrokimia, dan industri gas. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor produk energi olahan dan memperkuat daya saing industri nasional.

Untuk mengatasi tantangan produksi dari lapangan-lapangan migas yang telah tua, PHE menerapkan beberapa strategi kunci. Eksplorasi di wilayah-wilayah baru menjadi prioritas utama, termasuk eksplorasi di area laut dalam dan pengeboran sumur dengan kedalaman yang lebih besar dibandingkan sumur konvensional. Selain itu, PHE juga fokus pada reaktivasi sumur-sumur yang sebelumnya tidak produktif, serta penerapan teknologi EOR seperti waterflood dan steamflood untuk meningkatkan efisiensi produksi dari sumur-sumur yang telah lama beroperasi. Percepatan proyek greenfield, atau pengembangan lapangan migas baru, juga menjadi fokus utama PHE untuk memastikan cadangan energi tetap mencukupi di masa mendatang.

PHE Pacu Produksi Migas, Inovasi Jadi Kunci Menuju Swasembada Energi Nasional

"Ini adalah langkah strategis untuk memastikan cadangan energi tetap mencukupi di masa depan, dan untuk memastikan ketahanan energi nasional jangka panjang," ujar Asep.

PHE menyadari bahwa keberhasilan upaya ini membutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah, industri, dan akademisi. Asep menekankan pentingnya kolaborasi untuk menjaga daya saing industri migas Indonesia di tengah perubahan lanskap energi global yang dinamis. "Dunia energi sedang berubah dengan cepat, dan kita harus beradaptasi dengan inovasi dan efisiensi yang tinggi. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, industri migas Indonesia masih memiliki potensi besar untuk berkembang dan terus menjadi pilar utama ketahanan energi nasional," tambahnya.

Dukungan dari Pertamina sebagai induk perusahaan juga sangat penting. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan komitmen Pertamina dalam meningkatkan produksi migas dengan mengalokasikan sekitar 62% dari belanja modal (Capex) di sektor hulu. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Pertamina dalam mendukung swasembada energi nasional. Fadjar juga menjelaskan strategi pertumbuhan ganda Pertamina yang meliputi penguatan bisnis eksisting dan pengembangan bisnis baru yang rendah karbon. "Strategi ini harus dijalankan dengan inovasi tiada henti," tegas Fadjar.

Energy Outlook 2025 menjadi forum diskusi strategis bagi para pemangku kepentingan di sektor energi. Dalam konteks tantangan global yang semakin kompleks, inovasi dan efisiensi menjadi kunci keberlanjutan sektor migas Indonesia dan pencapaian visi "Asta Cita".

PHE berkomitmen untuk menjalankan seluruh operasinya sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Komitmen terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan ini tercermin dalam penerapan kebijakan Zero Tolerance on Bribery dan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah tersertifikasi ISO 37001:2016. PHE juga terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent, baik di dalam maupun luar negeri, untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan berkelola baik (Environmental Friendly, Social Responsible, and Good Governance).

Sebagai perusahaan pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya ini selaras dengan penerapan prinsip ESG di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. Dengan demikian, PHE dan Pertamina secara bersama-sama berupaya untuk memastikan ketahanan energi nasional dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *