Jakarta, 7 Mei 2025 – PT Pertamina (Persero) resmi meluncurkan program “Jejak Keberlanjutan”, sebuah inisiatif ambisius untuk mempercepat upaya dekarbonisasi dan mendorong budaya keberlanjutan di seluruh lini operasional perusahaan. Program yang akan berlangsung hingga tahun 2025 ini menargetkan seluruh pekerja Pertamina, yang disebut "Perwira Pekerja," untuk menjadi agen perubahan dalam pengurangan emisi karbon, dengan fokus pada pembelajaran, replikasi, dan implementasi praktik-praktik ramah lingkungan di seluruh wilayah kerja di Indonesia.
Inisiatif ini merupakan langkah strategis Pertamina dalam menjawab tantangan global perubahan iklim dan mendukung target pemerintah Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Dekarbonisasi, menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, bukan sekadar komitmen, melainkan strategi fundamental bagi keberlangsungan bisnis Pertamina sekaligus ketahanan energi nasional yang berwawasan lingkungan.
"Langkah ini selaras dengan cita-cita pemerintah untuk menciptakan harmoni antara kehidupan manusia dengan lingkungan, alam, dan budaya," ujar Fadjar dalam keterangan tertulis. Ia menambahkan bahwa keberhasilan program dekarbonisasi Pertamina sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh Perwira Pekerja. "Program Jejak Keberlanjutan dirancang untuk menumbuhkan budaya keberlanjutan dari akar rumput, dimulai dari individu dan unit operasi masing-masing," jelasnya.
Program Jejak Keberlanjutan Seri 1 telah sukses dijalankan di dua lokasi strategis: PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (RU) II Dumai, Riau, dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 21-22 April 2025. Pemilihan kedua lokasi ini didasarkan pada capaian kinerja dekarbonisasi yang mengesankan. RU II Dumai, yang dinobatkan sebagai salah satu unit operasi dengan program dekarbonisasi terbaik tahun 2024, berhasil mengurangi emisi karbon hingga 217.047 ton CO2 melalui berbagai inisiatif, termasuk optimasi load boiler. RU II Dumai juga tengah melakukan studi untuk proyek flare to power bekerja sama dengan PT Pertamina Power Indonesia (PPI) Subholding Power and New Renewable Energy (PNRE). Sementara itu, PHR berhasil mengurangi emisi hingga 24 kilo ton CO2 per tahun berkat pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Vice President Sustainability Program, Rating, and Engagement Pertamina, A.A.A. Indira Pratyaksa, menekankan pentingnya Program Jejak Keberlanjutan dalam memonitor dan mempercepat realisasi berbagai inisiatif dekarbonisasi di seluruh grup Pertamina. "Program ini bukan hanya sekadar kampanye, tetapi aksi nyata yang akan berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target NZE pemerintah," tegas Indira. Ia menambahkan bahwa dampak positif program ini tidak hanya dirasakan Pertamina, tetapi juga masyarakat luas dan lingkungan Indonesia.
Ambisi Pertamina dalam mengurangi emisi karbon terlihat dari target penurunan emisi sebesar 1,6 juta metrik ton CO2 sepanjang tahun 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan target tahun 2024 yang sebesar 1,09 juta metrik ton CO2. Hingga Januari 2025, Pertamina Group telah berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 146.183 metrik ton CO2.
Komitmen Pertamina terhadap transisi energi dan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) semakin diperkuat dengan partisipasinya dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina secara konsisten mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian SDGs, sekaligus memperkuat komitmennya untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060.
Program Jejak Keberlanjutan merupakan bukti nyata komitmen Pertamina dalam membangun ekosistem keberlanjutan yang melibatkan seluruh elemen perusahaan. Dengan membekali Perwira Pekerja dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan, Pertamina berharap dapat menciptakan budaya keberlanjutan yang berkelanjutan, sekaligus berkontribusi signifikan dalam upaya global melawan perubahan iklim dan membangun masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk Indonesia. Keberhasilan program ini akan menjadi penentu penting dalam perjalanan Pertamina menuju target dekarbonisasi yang ambisius dan berkontribusi nyata pada target nasional Net Zero Emission. Langkah-langkah konkret dan terukur yang dijalankan dalam program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain di Indonesia untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Pertamina, melalui program Jejak Keberlanjutan, tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan, tetapi juga membangun kapasitas sumber daya manusia untuk menjadi agen perubahan yang efektif dalam mencapai tujuan keberlanjutan.