Jakarta, 11 Maret 2025 – PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya untuk melakukan pembenahan menyeluruh di tubuh perusahaan menyusul gelombang besar keluhan masyarakat terkait praktik-praktik nakal di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, bahkan telah secara proaktif membuka akses komunikasi langsung dengan publik dengan membagikan nomor telepon seluler pribadinya beberapa waktu lalu. Langkah berani ini, menurut Simon, bertujuan untuk mendapatkan masukan dan keluhan langsung dari masyarakat terkait pelayanan Pertamina.
"Saya membuka jalur komunikasi langsung dengan masyarakat melalui nomor pribadi saya, 081417081945," ungkap Simon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (11/3/2025). Ia mengakui telah menerima berbagai respons, mulai dari kritik keras hingga apresiasi. Namun, yang paling menonjol adalah banyaknya laporan mengenai praktik-praktik curang yang dilakukan oleh sejumlah SPBU di bawah naungan Pertamina.
Simon mengakui bahwa respon masyarakat terhadap inisiatifnya tersebut sangat beragam. "Banyak hujatan, masukan, dan apresiasi yang saya terima. Semua itu saya anggap sebagai bagian dari proses perbaikan di Pertamina," jelasnya. Namun, di balik beragam respons tersebut, terungkap fakta yang mengkhawatirkan: tingginya jumlah laporan mengenai SPBU nakal yang merugikan konsumen.
Laporan-laporan tersebut, menurut Simon, menjadi dasar bagi Pertamina untuk mengambil tindakan tegas. Perusahaan BUMN tersebut tidak akan tinggal diam dan akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memberantas praktik-praktik curang di SPBU. "Dari laporan-laporan yang masuk, kita akan bekerja sama dengan aparat hukum untuk membersihkan SPBU-SPBU nakal ini. Kita tidak akan membiarkan rakyat dirugikan," tegas Simon. Ia menekankan komitmennya untuk terus menggunakan nomor pribadi tersebut sebagai saluran komunikasi langsung dengan masyarakat dan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk.
Komitmen Pertamina untuk memberantas SPBU nakal tidak hanya sebatas kerjasama dengan aparat penegak hukum. Simon juga menegaskan komitmen perusahaan untuk melakukan pembenahan internal secara menyeluruh. Salah satu fokus utama adalah penerapan kebijakan zero tolerance terhadap korupsi dan suap di seluruh lini operasional Pertamina.
"Kita berkomitmen untuk menerapkan kebijakan zero tolerance terhadap korupsi dan suap. Tidak akan ada toleransi terhadap segala bentuk praktik korupsi dan suap, baik di internal maupun eksternal Pertamina," tegas Simon. Ia menekankan bahwa setiap individu di Pertamina, termasuk dirinya sendiri, harus bertanggung jawab penuh atas tindakannya dan siap menghadapi konsekuensi hukum jika terlibat dalam praktik-praktik koruptif.
Pernyataan tegas Simon ini menunjukkan keseriusan Pertamina dalam mengatasi masalah yang selama ini menjadi sorotan publik. Kebijakan zero tolerance terhadap korupsi dan suap bukan hanya sekadar slogan, tetapi merupakan komitmen nyata yang harus diimplementasikan secara konsisten di seluruh struktur organisasi Pertamina. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan publik dan memastikan bahwa Pertamina beroperasi secara transparan dan akuntabel.
Lebih lanjut, Simon menjelaskan bahwa langkah-langkah yang akan diambil Pertamina untuk membersihkan SPBU nakal meliputi investigasi menyeluruh terhadap setiap laporan yang masuk, penindakan tegas terhadap SPBU yang terbukti melakukan pelanggaran, dan peningkatan pengawasan internal untuk mencegah terjadinya praktik-praktik curang di masa mendatang. Pertamina juga berencana untuk meningkatkan sistem pelaporan dan pengaduan agar masyarakat lebih mudah melaporkan praktik-praktik nakal yang terjadi di SPBU.
Langkah Pertamina membuka jalur komunikasi langsung dengan masyarakat melalui nomor telepon pribadi Direktur Utama merupakan langkah yang patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan transparansi dan keseriusan perusahaan dalam merespon keluhan dan masukan dari publik. Namun, keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada konsistensi dan efektivitas tindakan yang diambil Pertamina dalam menindaklanjuti laporan-laporan yang masuk serta komitmen untuk melakukan pembenahan internal secara menyeluruh.
Keberhasilan Pertamina dalam memberantas SPBU nakal dan menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari korupsi dan suap akan menjadi tolok ukur keberhasilan transformasi perusahaan. Publik akan terus memantau langkah-langkah konkret yang dilakukan Pertamina dan menuntut akuntabilitas atas komitmen yang telah disampaikan. Suksesnya upaya ini akan tidak hanya meningkatkan kepercayaan publik terhadap Pertamina, tetapi juga memberikan dampak positif bagi konsumen dan perekonomian nasional. Oleh karena itu, implementasi yang efektif dan konsisten dari kebijakan zero tolerance dan kerjasama yang erat dengan aparat penegak hukum menjadi kunci keberhasilan upaya ini. Publik berharap Pertamina mampu membuktikan komitmennya dan memberikan solusi nyata atas permasalahan yang selama ini dikeluhkan.