Pembangunan Tol Probolinggo-Besuki: Progres 73,53%, Target Fungsional Lebaran 2025

Jakarta, 24 Februari 2025 – Pembangunan tahap pertama Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, yang membentang dari Probolinggo hingga Besuki, terus menunjukkan kemajuan signifikan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (PT JPB), melaporkan progres konstruksi telah mencapai 73,53% per 16 Februari 2025. Proyek ini, yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), diharapkan mampu mendongkrak perekonomian Jawa Timur dan mengurangi disparitas infrastruktur antar wilayah.

Tahap I pembangunan tol ini terbagi atas tiga paket pekerjaan konstruksi: Paket 1 (Gending-Kraksaan), Paket 2 (Kraksaan-Paiton), dan Paket 3 (Paiton-Besuki). Direktur Utama PT JPB, Adi Prasetyanto, mengungkapkan optimismenya terkait capaian tersebut. "Pembangunan tol ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan konektivitas nasional yang merata, sebagaimana tertuang dalam agenda Asta Cita," tegas Adi dalam keterangan persnya, Sabtu (22/2/2025). Ia menambahkan bahwa penyelesaian tahap I akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Jawa Timur, khususnya dalam mengurangi kesenjangan infrastruktur.

Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi secara keseluruhan memiliki panjang 175,4 kilometer dan dibagi menjadi dua tahap pembangunan. Sesuai kebijakan pemerintah, fokus saat ini tertuju pada tahap pertama, yaitu ruas Probolinggo-Besuki sepanjang 50 kilometer. Keberhasilan pembebasan lahan juga menjadi kunci percepatan proyek ini. PT JPB mencatat progres pembebasan lahan telah mencapai 99,55% per 16 Februari 2025, sesuai dengan Permenko Perekonomian No. 9 Tahun 2022 yang memprioritaskan pembebasan lahan untuk ruas Probolinggo-Besuki.

Adi Prasetyanto lebih lanjut menjelaskan target penyelesaian masing-masing segmen. "Jika pembebasan lahan sesuai target, maka pengerjaan konstruksi untuk Segmen Gending-Kraksaan ditargetkan selesai Maret 2025 dan dapat difungsikan secara operasional selama periode libur Lebaran 2025. Sementara, Segmen Kraksaan-Besuki ditargetkan rampung pada tahun 2025," jelasnya.

Proyek ini tidak hanya berfokus pada aspek kecepatan pembangunan, tetapi juga pada aspek keselamatan dan kualitas. "Dalam membangun jalan tol ini, kami bersama kontraktor pelaksana, konsultan pengawas, dan konsultan pengendali mutu akan memastikan keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan," ujar Adi. Komitmen terhadap Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) juga ditekankan, dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya lokal, termasuk tenaga kerja, peralatan, dan bahan bangunan dalam negeri.

Pembangunan Tol Probolinggo-Besuki: Progres 73,53%, Target Fungsional Lebaran 2025

Tahap I Probolinggo-Besuki akan dilengkapi dengan tiga gerbang tol (GT), yaitu GT Kraksaan, GT Paiton, dan GT Besuki, serta tiga simpang susun (SS), yakni SS Kraksaan, SS Paiton, dan SS Besuki. Infrastruktur ini dirancang untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas dan aksesibilitas menuju berbagai kawasan strategis.

Secara keseluruhan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi terdiri dari tujuh seksi: Seksi 1 Gending-Kraksaan (12,88 km), Seksi 2 Kraksaan-Paiton (11,20 km), Seksi 3 Paiton-Besuki (25,60 km), Seksi 4 Besuki-Situbondo (42,30 km), Seksi 5 Situbondo-Asembagus (16,76 km), Seksi 6 Asembagus-Bajulmati (37,45 km), dan Seksi 7 Bajulmati-Ketapang (29,21 km).

Proyek ini diyakini akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan konektivitas dan mobilitas di wilayah Jawa Timur. Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, sebagai bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa, akan memangkas waktu tempuh antara Probolinggo dan Besuki dari semula sekitar 1 jam 15 menit menjadi hanya 30 menit, dengan kecepatan rata-rata 80-100 km/jam. Hal ini akan memperlancar arus logistik dan mobilitas masyarakat, sekaligus menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di kawasan Tapal Kuda (Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Situbondo, Probolinggo), khususnya di sektor pariwisata, pertanian, dan industri.

Lebih jauh, Adi menekankan bahwa proyek ini selaras dengan visi Presiden Prabowo untuk mempercepat transformasi ekonomi berbasis infrastruktur berkelanjutan. Dengan penyelesaian proyek ini, diharapkan akan tercipta pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di wilayah tersebut, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur yang berkualitas dan berdampak positif bagi masyarakat luas. Proyek ini tidak hanya sekadar pembangunan jalan tol, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *