Pelindo Akui Lonjakan Volume Peti Kemas Picu Kemacetan Parah di Pelabuhan Tanjung Priok

Jakarta, 17 April 2025 – Kemacetan parah yang melanda Jalan Yos Sudarso dan sejumlah akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis siang ini telah dikonfirmasi oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) sebagai dampak langsung dari lonjakan signifikan volume bongkar muat peti kemas. Kemacetan yang dimulai sejak dini hari tersebut menimbulkan dampak luas bagi aktivitas perekonomian di Jakarta Utara dan sekitarnya.

Senior Manager Komersial Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Chandra Irawan, dalam keterangannya kepada detikcom mengakui peningkatan drastis arus barang peti kemas yang masuk untuk proses receiving delivery di Pelabuhan Tanjung Priok. Ia menegaskan bahwa peningkatan ini terjadi pasca berakhirnya periode arus mudik Lebaran dan pencabutan pembatasan lalu lintas barang, yang memicu peningkatan aktivitas logistik secara keseluruhan.

"Memang benar kemacetan disebabkan oleh peningkatan volume bongkar muat peti kemas," ujar Chandra. "Terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada kegiatan receiving delivery, khususnya di NPCT1 (New Priok Container Terminal One)."

Chandra menjelaskan, lonjakan volume truk yang masuk ke NPCT1 mencapai hampir 100%. Jika biasanya jumlah truk yang masuk ke terminal tersebut kurang dari 2.500 unit per hari, maka pada Kamis ini jumlahnya melesat hingga lebih dari 4.000 unit. Kondisi ini, menurut Chandra, tidak disebabkan oleh kendala teknis atau error sistem baik di gerbang pelabuhan maupun di terminal peti kemas itu sendiri. Ia memastikan operasional bongkar muat kapal berjalan lancar tanpa hambatan berarti.

"Sistem operasi di terminal dan di area umum pintu masuk menuju NPCT 1 dipastikan normal dan tanpa kendala," tegas Chandra. Pernyataan ini bertujuan untuk menepis spekulasi mengenai adanya masalah teknis yang menyebabkan penumpukan truk kontainer.

Pelindo Akui Lonjakan Volume Peti Kemas Picu Kemacetan Parah di Pelabuhan Tanjung Priok

Namun, penjelasan Pelindo tersebut tidak sepenuhnya meredam keresahan publik. Kemacetan yang terjadi di Jalan Yos Sudarso, yang merupakan akses utama menuju Pelabuhan Tanjung Priok, menimbulkan dampak yang signifikan terhadap arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat. Kasat Lantas Jakarta Utara, Kompol Donni Bagus Wibisono, membenarkan hal tersebut dalam keterangannya kepada detikcom.

"Penyebab kemacetan di Tanjung Priok sejak dini hari ini disebabkan karena volume bongkar muat peti kemas yang tinggi," ungkap Kompol Donni. Ia menambahkan bahwa kemacetan tidak hanya terpusat di Jalan Yos Sudarso, tetapi juga meluas hingga ke Jalan Cilincing yang mengarah ke JICT (Jakarta International Container Terminal). Antrean panjang truk kontainer yang hendak masuk ke pelabuhan menjadi penyebab utama kemacetan di jalur tersebut.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai kesiapan infrastruktur dan manajemen lalu lintas di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok dalam menghadapi lonjakan volume barang pasca Lebaran. Meskipun Pelindo mengklaim tidak ada kendala operasional di dalam terminal, namun kemacetan parah di akses jalan menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem manajemen lalu lintas dan kemungkinan kurangnya koordinasi antara Pelindo dengan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan kepolisian.

Kemacetan yang berlangsung hingga siang hari tersebut menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan. Kehilangan waktu dan biaya operasional akibat kemacetan menjadi beban tambahan bagi para pelaku usaha logistik. Truk-truk kontainer yang terjebak kemacetan mengalami keterlambatan pengiriman barang, yang berpotensi mengganggu rantai pasok dan meningkatkan biaya distribusi.

Peristiwa ini menjadi sorotan penting bagi pemerintah dan Pelindo untuk mengevaluasi sistem manajemen lalu lintas dan kapasitas infrastruktur di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok. Peningkatan volume barang yang diprediksi akan terus meningkat di masa mendatang menuntut adanya antisipasi dan solusi jangka panjang untuk mencegah terulangnya kemacetan parah seperti yang terjadi pada Kamis ini.

Beberapa langkah yang perlu dipertimbangkan antara lain: peningkatan kapasitas jalan akses menuju pelabuhan, penerapan sistem manajemen lalu lintas yang lebih efektif, peningkatan koordinasi antar instansi terkait, dan optimalisasi penggunaan teknologi untuk memantau dan mengendalikan arus lalu lintas barang. Selain itu, perlu juga dikaji ulang sistem pengaturan jadwal kedatangan kapal dan truk kontainer untuk menghindari penumpukan di jam-jam tertentu.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya perencanaan yang matang dan kolaborasi yang efektif antara berbagai pihak terkait dalam mengelola aktivitas pelabuhan yang merupakan urat nadi perekonomian nasional. Kemacetan parah di Pelabuhan Tanjung Priok tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga berdampak luas pada perekonomian nasional dan membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Ke depan, diperlukan langkah-langkah konkrit dan terukur untuk mencegah terulangnya kejadian serupa dan memastikan kelancaran arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *