OCBC NISP Tetap Fokus Kinerja Fundamental di Tengah Melemahnya IHSG dan Sektor Perbankan

Jakarta, 20 Maret 2025 – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Kamis (20/3) hingga menembus level 6.300-an, mencatatkan kenaikan 56,97 poin atau 0,90% menjadi 6.368. Namun, gembira ini hanya sesaat. Jika dilihat secara mingguan, IHSG justru melemah 4,19%, diiringi aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing senilai Rp 6,95 triliun di seluruh pasar. Pelemahan IHSG ini sejalan dengan penurunan kinerja sektor perbankan, yang berdasarkan data perdagangan Stockbit, tercatat mengalami penurunan sebesar 0,89% per hari. Beberapa saham perbankan besar seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Mandiri mengalami pelemahan masing-masing sebesar 1,07%.

Di tengah lesunya pasar saham dan sektor perbankan, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) justru menunjukan kinerja yang kontras. Saham NISP terpantau menguat 3,91% pada pukul 13.27 WIB. Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, dalam paparan publik tahunan di OCBC Tower, Jakarta Selatan, menjelaskan strategi perusahaan di tengah kondisi pasar yang bergejolak.

"Kami lebih fokus pada memastikan kinerja yang terjaga baik, terus tumbuh, terus bisa menghasilkan kinerja yang positif dan berkesinambungan, serta senantiasa menyampaikan komunikasi yang diperlukan," ujar Parwati. Ia menekankan komitmen perusahaan untuk tetap berpegang pada kinerja fundamental dan keuangan yang solid.

Parwati meyakini bahwa krisis yang melanda pasar modal dapat dimitigasi dengan baik melalui prinsip kehati-hatian. Dengan pengalaman OCBC sebagai salah satu bank tertua di Indonesia, perusahaan memiliki pondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan. "Kami sudah melihat berbagai kondisi gejolak. Kami percaya dalam berbagai kondisi sulit atau krisis, yang terbaik adalah menjaga kinerja," tegasnya.

Kinerja keuangan OCBC NISP di tahun 2024 memang menjadi bukti nyata dari strategi yang dijalankan. Bank ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 4,9 triliun, meningkat 19% secara tahunan (year-on-year/yoy). Return on Equity (ROE) juga mengalami peningkatan sebesar 13%, menunjukkan efisiensi dan profitabilitas yang tinggi.

OCBC NISP Tetap Fokus Kinerja Fundamental di Tengah Melemahnya IHSG dan Sektor Perbankan

Pertumbuhan kredit juga tercatat signifikan. Penyaluran kredit sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 170,5 triliun, meningkat 11% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 154,1 triliun. Hal ini tercermin dalam Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 81,9%. Pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan nasabah dan kemampuan bank dalam menyalurkan dana ke sektor riil.

Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan yang positif, mencapai Rp 205,9 triliun atau sekitar 13% dengan rasio Giro dan Tabungan (CASA) sebesar 55,3%. Tingginya rasio CASA menunjukkan stabilitas pendanaan dan mengurangi ketergantungan pada pendanaan berbiaya tinggi.

Dari sisi manajemen risiko, OCBC NISP juga menunjukkan kinerja yang terjaga. Rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) tercatat sebesar 1,6%, lebih rendah dari rata-rata industri keuangan. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit (CKPN) juga turun dari 325% menjadi 307%, menunjukkan pengelolaan risiko kredit yang efektif.

Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham atas kinerja positif yang dicapai, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), OCBC NISP memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 106 per saham atau total Rp 2,43 triliun. Hal ini setara dengan 50% dari laba bersih yang diraih.

"Rapat menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2024… Rp 106 per saham atau sebesar Rp 2,40 triliun ditanggah sebagai dividen tunai… sebesar 50% dari laba bersih," pungkas Parwati.

Kesimpulannya, keberhasilan OCBC NISP mempertahankan kinerja positif di tengah pelemahan IHSG dan sektor perbankan secara umum menunjukkan ketahanan fundamental perusahaan. Fokus pada kinerja fundamental, manajemen risiko yang baik, dan strategi komunikasi yang efektif menjadi kunci keberhasilan OCBC NISP dalam menghadapi tantangan pasar dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Keberhasilan ini menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Strategi yang diterapkan OCBC NISP patut menjadi studi kasus bagi pelaku industri perbankan lainnya dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin kompleks.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *