Yogyakarta, 13 Maret 2025 – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 akan mencapai angka fantastis: 146,48 juta jiwa. Angka ini setara dengan 52% dari total populasi Indonesia, berdasarkan hasil survei gabungan Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub dan Litbang Kompas. Prediksi ini disampaikan Menhub Budi Karya Sumadi usai melakukan pertemuan koordinasi dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X, di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (12/3/2025).
Pertemuan tersebut difokuskan pada persiapan menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat selama periode Angkutan Lebaran (Angleb) 2025. Menhub menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan kelancaran dan keamanan transportasi selama masa mudik dan balik Lebaran.
Data survei menunjukkan dominasi pemudik dari Pulau Jawa, mencapai 66,6% atau sekitar 97,6 juta orang. Hal ini menunjukkan tingginya mobilitas penduduk Jawa, baik untuk perjalanan lintas provinsi maupun dalam provinsi. Menariknya, Yogyakarta sendiri diprediksi akan menjadi salah satu destinasi favorit, dengan estimasi 2,3 juta orang (1,6% dari total pergerakan nasional) yang akan melakukan perjalanan ke dan dari DIY.
"Hasil survei menunjukkan Terminal Giwangan dan Stasiun Tugu Yogyakarta sebagai titik tujuan terpadat. Ini menegaskan posisi DIY sebagai destinasi utama masyarakat selama Lebaran 2025," ujar Menhub Budi Karya Sumadi dalam keterangan resmi yang diterima Kamis (13/3/2025).
Antisipasi terhadap lonjakan pemudik di Yogyakarta menjadi fokus utama dalam pertemuan tersebut. Menhub menekankan perlunya persiapan matang dari berbagai aspek, mulai dari sarana dan prasarana transportasi hingga dukungan layanan penunjang lainnya. Kerja sama yang diusulkan meliputi beberapa poin penting:
-
Penetapan Posko Angkutan Lebaran dan Program Mudik Gratis: Kemenhub dan Pemda DIY akan bekerja sama dalam mendirikan posko terpadu untuk memantau dan menangani berbagai permasalahan transportasi selama Lebaran. Program mudik gratis juga akan disiapkan untuk membantu masyarakat kurang mampu.
-
Ramp Check dan Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi: Kesiapan armada transportasi akan dimaksimalkan melalui pemeriksaan berkala (ramp check) dan pemeriksaan kesehatan pengemudi untuk memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan.
-
Peningkatan Akses dan Layanan Angkutan Feeder: Konektivitas antar moda transportasi akan ditingkatkan dengan optimalisasi layanan angkutan feeder menuju terminal, stasiun, dan bandara. Hal ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat menuju moda transportasi utama.
-
Pengaturan dan Rekayasa Lalu Lintas serta Penanganan Perlintasan Sebidang: Antisipasi kemacetan akan dilakukan melalui pengaturan dan rekayasa lalu lintas, termasuk penanganan perlintasan sebidang yang berpotensi menimbulkan hambatan. Pembukaan jalur alternatif juga akan dipertimbangkan.
-
Antisipasi Mobilitas Wisatawan: Menyadari potensi lonjakan wisatawan di Yogyakarta selama libur Lebaran, pemerintah akan mengantisipasi kebutuhan akomodasi dan mengelola potensi kepadatan di destinasi wisata populer seperti Malioboro, Pantai Glagah, Parangtritis, dan Baron.
-
Penyediaan Informasi Mudik dan Sosialisasi Keselamatan: Kampanye keselamatan berkendara akan digencarkan, khususnya bagi pengguna kendaraan pribadi. Informasi terkait arus mudik dan balik akan disebarluaskan secara luas melalui berbagai media.
Menhub juga menyoroti potensi kepadatan di jalan arteri akibat pasar tumpah dan kepadatan di kawasan wisata. Hal ini membutuhkan strategi khusus untuk mengurai kemacetan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas.
Usai pertemuan dengan Sri Sultan, Menhub Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan langsung ke Stasiun Tugu dan Terminal Giwangan. Beliau memberikan arahan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) transportasi di Yogyakarta untuk mengoptimalkan pelayanan dan memastikan kesiapan menghadapi lonjakan penumpang selama Angleb 2025. Peninjauan lapangan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan layanan transportasi dalam menghadapi arus mudik Lebaran yang diperkirakan akan sangat padat.
Secara keseluruhan, prediksi jumlah pemudik yang mencapai 146 juta jiwa menunjukkan skala tantangan yang besar dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025. Kerja sama yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh stakeholder terkait menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan pelayanan transportasi yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh masyarakat yang merayakan Lebaran dan melakukan perjalanan mudik. Kesuksesan Angkutan Lebaran 2025 akan menjadi tolok ukur keberhasilan pemerintah dalam mengelola mobilitas masyarakat dalam skala nasional.