Malang, Jawa Timur – Industri susu di Indonesia tengah bertransformasi menuju era keberlanjutan. Hal ini tercermin dalam penyelenggaraan AOA Fresh Milk Sourcing Workshop 2025 di Malang, Jawa Timur, yang berlangsung pada 5-13 Mei lalu. Workshop internasional ini, yang diikuti oleh peserta dari delapan negara di Asia, Oseania, dan Afrika, mengangkat tema praktik berkelanjutan dalam produksi susu sebagai kunci menghadapi tantangan perubahan iklim dan memastikan keberlangsungan sektor peternakan sapi perah.
Lebih dari sekadar sesi diskusi dan presentasi di ruang seminar, workshop ini menawarkan pengalaman langsung dan imersif bagi para peserta. Mereka diajak mengunjungi peternakan rakyat di sekitar Malang, menyaksikan langsung implementasi praktik pertanian regeneratif dan sistem pengelolaan limbah ternak yang inovatif. Pengalaman ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana peternak lokal beradaptasi dengan prinsip-prinsip keberlanjutan, menciptakan sistem produksi yang lebih tangguh dan ramah lingkungan.
Para peserta, yang terdiri dari para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan di industri susu dari berbagai negara, berkesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Kolaborasi internasional ini menjadi kunci dalam memperkaya perspektif dan menemukan solusi inovatif untuk tantangan bersama yang dihadapi oleh industri susu global. Pertukaran praktik terbaik ini diharapkan dapat mendorong adopsi metode berkelanjutan yang lebih luas di berbagai wilayah.
Puncak dari workshop ini adalah kunjungan ke fasilitas produksi susu di Pabrik Kejayan. Kunjungan ini memberikan wawasan komprehensif tentang seluruh rantai pasok susu, dari hulu hingga hilir. Para peserta dapat mengamati secara langsung proses pengolahan susu, mulai dari penerimaan susu mentah dari peternak hingga proses pengemasan dan distribusi produk susu siap konsumsi. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas dan tantangan dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan dalam industri susu modern.
Kunjungan ke Pabrik Kejayan tidak hanya sebatas melihat proses produksi. Para peserta juga diajak untuk memahami penerapan standar kualitas dan keamanan pangan yang ketat, serta teknologi canggih yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalkan dampak lingkungan. Ini menunjukkan komitmen Pabrik Kejayan, dan secara lebih luas Nestlé Indonesia, terhadap produksi susu yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Nestlé Indonesia, sebagai penyelenggara utama workshop ini, menunjukkan komitmen jangka panjangnya terhadap para peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur. Selama puluhan tahun, para peternak ini telah menjadi tulang punggung penyediaan susu segar di wilayah tersebut. Dukungan Nestlé Indonesia terhadap para peternak ini tidak hanya sebatas pada aspek ekonomi, tetapi juga mencakup pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan.
Workshop ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pengembangan industri susu yang berkelanjutan. Hal ini meliputi peningkatan kesejahteraan peternak, penerapan teknologi ramah lingkungan, pengelolaan limbah yang efektif, dan peningkatan efisiensi produksi. Semua elemen ini saling terkait dan harus diintegrasikan secara harmonis untuk mencapai tujuan keberlanjutan.
Salah satu poin penting yang diangkat dalam workshop adalah pengelolaan limbah ternak. Peternakan sapi perah, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menghasilkan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan. Workshop ini menampilkan praktik-praktik inovatif dalam pengelolaan limbah ternak, seperti pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk organik dan biogas. Penerapan teknologi ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan negatif, tetapi juga dapat menciptakan nilai tambah ekonomi bagi peternak.
Praktik pertanian regeneratif juga menjadi fokus utama workshop. Metode pertanian ini menekankan pada peningkatan kesehatan tanah, keanekaragaman hayati, dan siklus nutrisi alami. Hal ini berbeda dengan pertanian konvensional yang seringkali mengandalkan penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang dapat merusak lingkungan. Penerapan pertanian regeneratif di peternakan sapi perah dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi ketergantungan pada input eksternal, dan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim.
Lebih jauh lagi, workshop ini juga membahas pentingnya kolaborasi dan kemitraan dalam mencapai tujuan keberlanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan para peternak sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang mendukung, menyediakan akses teknologi dan pelatihan, serta membangun pasar yang adil bagi produk susu yang berkelanjutan.
Kesimpulannya, AOA Fresh Milk Sourcing Workshop 2025 di Malang bukan hanya sebuah acara pelatihan, tetapi juga sebuah deklarasi komitmen bersama untuk membangun masa depan industri susu yang lebih berkelanjutan. Dengan menggabungkan pengetahuan teknis, praktik inovatif, dan kolaborasi internasional, workshop ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong transformasi industri susu di Indonesia dan di tingkat global. Kunjungan ke Pabrik Kejayan dan peternakan rakyat di Malang telah memberikan gambaran nyata tentang bagaimana prinsip-prinsip keberlanjutan dapat diimplementasikan dalam praktik, menciptakan sistem produksi yang lebih tangguh, ramah lingkungan, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Workshop ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan ekonomi dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.