Denpasar, 8 Mei 2025 – Sistem kelistrikan Pulau Bali telah pulih sepenuhnya setelah mengalami pemadaman massal pada Jumat sore, 2 Mei 2025. PT PLN (Persero) menyatakan telah menyelesaikan proses pemulihan dan saat ini tengah fokus memperkuat keandalan sistem untuk mencegah kejadian serupa terulang. Pemadaman yang berdampak luas ini telah memicu investigasi menyeluruh oleh PLN, melibatkan analisis terhadap seluruh infrastruktur kelistrikan, mulai dari kabel bawah laut penghubung Jawa-Bali hingga unit-unit pembangkit di Bali.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/5/2025), menjelaskan kronologi kejadian. Hasil investigasi awal menunjukkan hilangnya tegangan listrik pada jalur kabel bawah laut Jawa-Bali sebagai pemicu utama pemadaman. Namun, investigasi lebih lanjut mengungkap akar permasalahan yang lebih kompleks. Gangguan teknis pada salah satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Celukan Bawang menjadi titik awal krisis. Kegagalan di PLTU Celukan Bawang kemudian memicu reaksi berantai, mengakibatkan gangguan pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pesanggaran.
"Gangguan di kedua pembangkit tersebut menciptakan lonjakan beban yang signifikan pada kabel bawah laut Jawa-Bali," jelas Darmawan. "Lonjakan ini melebihi kapasitas maksimal kabel, sehingga sistem proteksi otomatis langsung bekerja dan memutus aliran listrik untuk mencegah kerusakan yang lebih parah pada infrastruktur vital tersebut."
Darmawan menekankan bahwa terputusnya pasokan listrik melalui kabel bawah laut bukan disebabkan oleh kerusakan pada kabel itu sendiri, melainkan akibat beban berlebih yang dipicu oleh masalah di pembangkit. Kondisi ini menyebabkan pembangkit-pembangkit lain di sistem Bali turut terdampak dan mengalami pemadaman. Setelah memastikan keamanan kabel bawah laut, PLN berhasil memulihkan aliran listrik dari Jawa.
Proses pemulihan, menurut Darmawan, berjalan relatif cepat. "Dalam waktu 38 menit setelah kabel laut dinyatakan aman, sistem berhasil dinyalakan kembali," ujarnya. "Pemulihan bertahap pun dilakukan. Sekitar dua jam setelahnya, 50 persen sistem kelistrikan Bali telah kembali beroperasi, dan seluruh pelanggan mendapatkan pasokan listrik kembali dalam waktu kurang dari 12 jam."
Kecepatan pemulihan ini menunjukkan kesigapan tim PLN dalam menangani krisis. Namun, kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi PLN untuk meningkatkan ketahanan dan keandalan sistem kelistrikan Bali. PLN saat ini tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh aspek sistem, mulai dari pembangkitan, penyaluran, hingga distribusi. Upaya peningkatan keandalan ini mencakup pengkajian ulang kapasitas sistem, peningkatan sistem proteksi, dan optimalisasi manajemen beban.
PLN juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menyelidiki lebih lanjut akar penyebab gangguan dan memastikan tidak ada faktor eksternal, seperti serangan siber, yang terlibat dalam insiden ini. Hasil investigasi bersama ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang komprehensif untuk mencegah terulangnya pemadaman massal di masa mendatang.
Sebagai langkah antisipatif, PLN telah meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan rutin terhadap seluruh infrastruktur kelistrikan di Bali. Perusahaan juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas pembangkit dan memperkuat jaringan transmisi untuk memastikan pasokan listrik yang handal dan berkelanjutan bagi masyarakat Bali.
PLN menghimbau masyarakat yang masih mengalami gangguan kelistrikan untuk segera melapor melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center PLN 123. Seluruh petugas PLN di lapangan siap memberikan respons dan penanganan optimal terhadap setiap laporan gangguan.
Kejadian pemadaman massal ini menjadi sorotan penting bagi sektor kelistrikan di Indonesia. Keandalan pasokan listrik merupakan faktor krusial bagi perekonomian dan kehidupan masyarakat. PLN, sebagai penyedia layanan utama, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan pasokan listrik yang stabil dan handal. Langkah-langkah yang diambil PLN pasca-pemadaman, termasuk investigasi menyeluruh dan upaya peningkatan keandalan sistem, diharapkan dapat memberikan jaminan kepada masyarakat Bali akan pasokan listrik yang lebih aman dan handal di masa depan. Transparansi informasi dan komunikasi yang efektif antara PLN dan masyarakat juga menjadi kunci penting dalam membangun kepercayaan publik. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya investasi berkelanjutan dalam infrastruktur kelistrikan dan pengelolaan sistem yang efektif untuk menghadapi tantangan di masa depan.