Lima Wilayah Kerja Migas Resmi Dilelang, Pemerintah Raup Komitmen Investasi Rp 364 Miliar

Jakarta, 16 April 2025 – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi mengumumkan pemenang lelang lima Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) hari ini. Lelang yang telah berlangsung beberapa waktu lalu ini berhasil menarik minat investor baik domestik maupun internasional, menghasilkan total komitmen investasi sebesar US$ 21,7 juta atau setara dengan Rp 364 miliar (dengan kurs Rp 16.800 per dolar AS). Angka ini menjadi suntikan positif bagi perekonomian nasional, khususnya dalam upaya meningkatkan produksi dan cadangan migas di Indonesia.

Kelima WK migas yang dilelang dan telah menemukan pemenangnya adalah WK Kojo di lepas pantai Selat Makassar, WK Binaiya di lepas pantai Maluku, WK Serpang di lepas pantai Jawa Timur, serta WK Gaea I dan WK Gaea II di Papua Barat. Plt. Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Tri Winarno, dalam pengumuman virtual yang dilakukan hari ini, menekankan pentingnya pencapaian ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional. "Total keseluruhan komitmen investasi untuk tiga tahun pertama eksplorasi pada kelima blok ini mencapai US$ 21,7 juta," ujar Tri Winarno.

Rincian pemenang lelang dan komitmen investasi masing-masing WK sebagai berikut:

1. Wilayah Kerja Kojo (Selat Makassar):

WK Kojo, dengan estimasi cadangan minyak sebesar 90,2 juta barel dan 2,1 triliun kaki kubik gas, dimenangkan oleh Armada Etan Limited. Perusahaan ini berkomitmen untuk menginvestasikan US$ 2,1 juta selama tiga tahun pertama masa eksplorasi. Meskipun angka ini relatif kecil dibandingkan dengan WK lainnya, keberhasilan menarik investor untuk WK Kojo tetap signifikan mengingat potensi cadangan yang ada dan letak geografisnya. Keberadaan Armada Etan Limited di WK Kojo diharapkan dapat memicu eksplorasi lebih lanjut dan membuka peluang pengembangan lapangan migas baru di wilayah Selat Makassar.

Lima Wilayah Kerja Migas Resmi Dilelang, Pemerintah Raup Komitmen Investasi Rp 364 Miliar

2. Wilayah Kerja Binaiya (Maluku):

WK Binaiya, yang memiliki estimasi cadangan yang jauh lebih besar, yaitu 6,7 miliar barel minyak dan 15 triliun kaki kubik gas, dimenangkan oleh konsorsium yang terdiri dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PC North Madura II, dan SK Earthon Co. Konsorsium ini menunjukkan komitmen yang lebih besar dengan total investasi sebesar US$ 6,5 juta untuk tiga tahun pertama eksplorasi. Keikutsertaan PHE dalam konsorsium ini menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap potensi WK Binaiya dan peran strategis BUMN dalam pengembangan sektor migas nasional. Kolaborasi antara PHE dengan perusahaan internasional seperti PC North Madura II dan SK Earthon Co diharapkan dapat menghasilkan sinergi yang positif dan memaksimalkan potensi WK Binaiya.

3. Wilayah Kerja Serpang (Jawa Timur):

WK Serpang, dengan estimasi cadangan minyak 1,2 miliar barel dan 6,3 triliun kaki kubik gas, jatuh ke tangan konsorsium PC North Madura II Limited, INPEX Cooperation, dan SK Earthon Co. Konsorsium ini berkomitmen untuk menginvestasikan US$ 4,7 juta selama tiga tahun pertama eksplorasi. Kehadiran INPEX Cooperation, perusahaan energi asal Jepang, menunjukkan minat investor internasional terhadap potensi migas di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan teknologi eksplorasi dan produksi migas di Indonesia.

4. Wilayah Kerja Gaea I (Papua Barat):

WK Gaea I, yang memiliki potensi cadangan yang sangat besar, yaitu 9,6 miliar barel minyak dan 71,8 triliun kaki kubik gas, dimenangkan oleh konsorsium yang terdiri dari Enquest Petroleum Production Malaysia, PT Agra Energi, BP Exploration Indonesia, MI Berau, CNOOC Southeast Asua Limited, ENEOS Xplora, Indonesia Natural Gas Resources Muturi, dan KG Wiriagar Petroleum. Konsorsium ini menunjukkan komitmen yang signifikan dengan investasi sebesar US$ 4,95 juta untuk tiga tahun pertama eksplorasi. Partisipasi perusahaan-perusahaan internasional ternama dalam konsorsium ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi WK Gaea I dan iklim investasi di Indonesia. Kehadiran perusahaan-perusahaan ini juga diharapkan dapat mentransfer teknologi dan keahlian kepada perusahaan-perusahaan nasional.

5. Wilayah Kerja Gaea II (Papua Barat):

WK Gaea II, yang juga terletak di Papua Barat, dimenangkan oleh konsorsium yang sama dengan WK Gaea I. WK ini memiliki estimasi cadangan minyak sebesar 8,5 miliar barel dan 35,1 triliun kaki kubik gas. Konsorsium tersebut berkomitmen untuk menginvestasikan US$ 3,45 juta selama tiga tahun pertama eksplorasi. Pemenangan dua WK di Papua Barat oleh konsorsium yang sama menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap potensi migas di wilayah tersebut dan kemampuan konsorsium dalam mengelola proyek berskala besar.

Secara keseluruhan, lelang lima WK migas ini menunjukkan optimisme terhadap sektor energi Indonesia. Komitmen investasi yang terkumpul, meskipun relatif masih kecil dibandingkan dengan potensi cadangan yang ada, merupakan langkah awal yang penting dalam upaya meningkatkan produksi dan cadangan migas nasional. Pemerintah diharapkan dapat terus menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menarik lebih banyak investor dan memaksimalkan potensi sumber daya alam Indonesia. Keberhasilan lelang ini juga menjadi indikator positif bagi upaya pemerintah dalam menarik investasi asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, pengawasan dan evaluasi yang ketat terhadap kinerja para pemenang lelang tetap diperlukan untuk memastikan komitmen investasi terpenuhi dan pengelolaan sumber daya migas dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *