Jakarta, 23 April 2025 – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menegaskan bahwa kepercayaan investor terhadap komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong iklim investasi di Indonesia tetap tinggi. Hal ini dibuktikan dengan capaian realisasi investasi pada triwulan pertama tahun 2025 yang mencapai angka yang signifikan, sekaligus menunjukkan stabilitas politik dan ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
Dalam keterangannya yang dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/4/2025), Rosan menekankan bahwa para investor melihat kepemimpinan Prabowo mampu menjaga stabilitas politik dan ekonomi yang kondusif bagi pertumbuhan investasi. "Komitmen jangka panjang dan mereka melihat di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo ini, kestabilitas kemudian ease and stability-nya itu sangat-sangat baik dan sangat-sangat terjaga sehingga investasi yang masuk ini terus bisa berjalan sesuai target kita ke depannya," tegas Rosan.
Angka realisasi investasi triwulan I-2025 yang mencapai Rp 465,2 triliun menjadi bukti nyata dari kepercayaan tersebut. Nilai ini setara dengan 24,4% dari target investasi nasional tahun 2025 yang sebesar Rp 1.905,6 triliun. Capaian ini, menurut Rosan, sejalan dengan target yang telah ditetapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). "Alhamdulillah investasi pada triwulan pertama ini sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Bappenas, yang diberikan kepada kami," ujarnya dengan nada optimis.
Lebih menggembirakan lagi, realisasi investasi triwulan I-2025 menunjukkan peningkatan sebesar 15,9% secara tahunan (year-on-year / yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp 401,5 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan tren positif yang signifikan dalam menarik investasi baik dari dalam maupun luar negeri.
Tidak hanya nilai investasinya yang meningkat, dampak positifnya juga terlihat pada penyerapan tenaga kerja. Realisasi investasi triwulan I-2025 telah berhasil menyerap sebanyak 594.104 orang tenaga kerja dari berbagai sektor. Angka ini juga menunjukkan peningkatan sebesar 8,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa investasi yang masuk tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi makro, tetapi juga memberikan dampak nyata pada peningkatan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat.
Distribusi investasi antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga terpantau seimbang. PMA berkontribusi sebesar Rp 230,4 triliun atau sekitar 49,5% dari total realisasi investasi, sementara PMDN mencapai Rp 234,8 triliun atau sekitar 50,5%. Keseimbangan ini menunjukkan kepercayaan yang kuat baik dari investor domestik maupun internasional terhadap prospek ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
Rosan menambahkan, "Jadi ini angka yang sangat menggembirakan. Ini menunjukkan juga bahwa keyakinan dan juga confidence dari, baik dunia internasional maupun dalam negeri, dalam rangka berinvestasi ke Indonesia ini tetap terjaga." Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya stabilitas politik dan ekonomi yang kondusif sebagai faktor penarik investasi. Kepercayaan investor, menurutnya, merupakan indikator penting keberhasilan pemerintahan dalam menciptakan iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan.
Capaian positif ini tidak terlepas dari berbagai kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mendorong investasi, termasuk deregulasi, penyederhanaan perizinan, dan peningkatan infrastruktur. Pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan daya saing Indonesia di mata investor global melalui berbagai strategi dan inisiatif.
Namun, meskipun angka realisasi investasi triwulan I-2025 menunjukkan hasil yang menggembirakan, pemerintah tidak boleh berpuas diri. Tantangan ke depan masih banyak, termasuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global, meningkatkan daya saing industri dalam negeri, dan memastikan distribusi manfaat investasi secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat.
Keberhasilan menarik investasi tidak hanya diukur dari jumlah nominalnya, tetapi juga dari dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah perlu terus memantau dan mengevaluasi dampak investasi terhadap berbagai sektor, termasuk sektor UMKM, dan memastikan bahwa investasi tersebut berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, realisasi investasi triwulan I-2025 yang mencapai Rp 465,2 triliun merupakan indikator positif yang menunjukkan kepercayaan investor terhadap komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Namun, pemerintah perlu terus berupaya untuk menjaga momentum positif ini dan memastikan bahwa investasi tersebut memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh rakyat Indonesia. Ke depan, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan investasi menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan investor dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah juga perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan global untuk tetap menarik investasi dan menjaga daya saing Indonesia di kancah internasional.