Indonesia dan Tiongkok Perkuat Kemitraan Strategis, Sepakati 12 Kerja Sama Ekonomi dan Kebudayaan

Jakarta, 25 Mei 2025 – Kunjungan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, ke Indonesia menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara. Dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, kedua pemimpin menyepakati penguatan kemitraan strategis yang diwujudkan dalam 12 kerja sama di berbagai sektor, mencakup ekonomi, investasi, kebudayaan, dan kesehatan. Presiden Joko Widodo, dalam pernyataan yang disampaikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok.

Kesepakatan ini bukan sekadar deklarasi simbolik, melainkan langkah konkret yang diwujudkan dalam empat nota kesepahaman (MoU) dan delapan kesepakatan kerja sama lainnya. Kerangka kerja sama yang komprehensif ini menunjukkan kedalaman dan luasnya hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok yang terus berkembang di tengah dinamika geopolitik global.

Empat MoU yang ditandatangani mencakup kerjasama di bidang ekonomi makro, pembangunan ekonomi, dan pengembangan industri. MoU pertama dijalin antara Bank Indonesia dan People’s Bank of China (PBoC), berfokus pada pembentukan kerangka kerja sama untuk mendorong transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan memperkuat stabilitas ekonomi kedua negara.

MoU kedua menghubungkan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Indonesia dan National Development and Reform Commission (NDRC) Tiongkok. Kesepakatan ini akan memfasilitasi kerja sama dalam perumusan dan implementasi kebijakan pembangunan ekonomi, dengan penekanan pada pertukaran best practices dan pengalaman dalam menangani tantangan ekonomi masa kini.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia menandatangani dua MoU. Yang pertama dengan Kementerian Perdagangan RRT, berfokus pada penguatan kerja sama ekonomi di bidang industri dan rantai pasok. Kesepakatan ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing industri kedua negara di pasar global. MoU kedua dijalin dengan Kementerian Perdagangan RRT dan Pemerintah Provinsi Fujian Tiongkok, menargetkan kerja sama dalam proyek "Two Countries Twin Park". Proyek ini diharapkan akan mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah yang terlibat.

Indonesia dan Tiongkok Perkuat Kemitraan Strategis, Sepakati 12 Kerja Sama  Ekonomi dan Kebudayaan

Delapan kesepakatan kerja sama lainnya mencakup berbagai sektor, menunjukkan luasnya jangkauan kemitraan Indonesia-Tiongkok. Kesepakatan di bidang pariwisata antara Kementerian Pariwisata Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok diharapkan akan meningkatkan jumlah wisatawan Tiongkok ke Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata domestik.

Kerja sama di bidang ekspor pertanian antara Badan Karantina Indonesia dan General Administration of Customs Tiongkok akan memudahkan akses produk pertanian Indonesia ke pasar Tiongkok. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan pendapatan petani Indonesia dan menyeimbangkan neraca perdagangan.

Di bidang kesehatan, Indonesia dan Tiongkok menjalin kerja sama di dua area. Pertama, kerja sama di bidang pengobatan tradisional antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan National Administration of Traditional Chinese Medicine Tiongkok. Kedua, kerja sama di bidang pencegahan dan pengendalian tuberkulosis (TBC) antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan National Administration of Disease Control and Prevention Tiongkok. Kerja sama ini sangat penting untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Di sektor investasi, Danareksa Indonesia akan berkolaborasi dengan China Investment Corporation (CIC). Kemitraan ini diharapkan akan menarik investasi Tiongkok ke Indonesia di berbagai sektor prioritas. Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan bekerja sama dengan China Chamber of Commerce in Indonesia untuk memfasilitasi kerja sama bisnis strategis antara perusahaan kedua negara.

Di bidang media, Lembaga Pers Antara akan berkolaborasi dengan China Media Group dan Xinhua News Agency. Kolaborasi ini diharapkan akan meningkatkan pemahaman publik di kedua negara mengenai berbagai aspek hubungan bilateral dan perkembangan global.

Secara keseluruhan, kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperdalam hubungan bilateral di berbagai sektor. Kerja sama yang komprehensif ini diharapkan akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat stabilitas regional. Namun, penting untuk terus memonitor implementasi kesepakatan ini untuk memastikan bahwa manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh kedua negara. Transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kerja sama ini sangat diperlukan untuk mencegah potensi masalah dan memperkuat kepercayaan antara kedua negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *