Indonesia Bagikan Keahlian Industri Agro ke 14 Negara Karibia, Dorong Perekonomian dan Kerja Sama Global

Jakarta, 12 Mei 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia semakin gencar mendorong pertumbuhan industri agro nasional, mentransformasikannya menjadi sektor yang produktif, inovatif, dan mampu bersaing di pasar global. Hal ini didorong oleh peran strategis sektor ini dalam menopang perekonomian nasional. Pertumbuhan industri agro yang mencapai 5,20% pada tahun 2024 dan kontribusinya sebesar 8,89% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional menjadi bukti nyata potensi yang dimilikinya. Lebih lanjut, sektor ini menyumbang 51,81% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas dan menyerap lebih dari 9,37 juta tenaga kerja.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan tertulisnya menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sebagai salah satu kunci keberhasilan. "Indonesia memiliki pasar domestik yang sangat besar, sumber daya alam melimpah, dan tenaga kerja terampil. Dengan potensi ini, kami optimistis industri agro akan terus berkembang pesat," ujarnya. Ia pun menunjuk beberapa subsektor andalan, seperti industri makanan dan minuman, serta industri kayu, kertas, dan furnitur sebagai penggerak utama pertumbuhan.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin berperan krusial dalam meningkatkan kinerja industri agro melalui program pengembangan kompetensi SDM. Kepala BPSDMI, Masrokhan, menegaskan komitmen lembaga tersebut dalam memajukan SDM industri agro melalui pendidikan dan pelatihan vokasi yang terfokus. "Kami berkomitmen untuk mencetak SDM industri agro yang handal dan terampil," tegasnya.

Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah pelatihan pengolahan mangga dan pisang yang diselenggarakan oleh Politeknik ATI Padang, sebuah unit pendidikan vokasi Kemenperin. Pelatihan yang dimulai pada 7 Mei 2025 ini merupakan hasil kolaborasi Kemenperin dengan Non-Aligned Movement Centre for South-South and Triangular Cooperation (NAM CSSTC) dan Kementerian Luar Negeri. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja industri agro di 14 negara kawasan Karibia.

Politeknik ATI Padang, yang memiliki spesialisasi di bidang industri agro dan pengalaman luas dalam pengembangan produk makanan dan minuman bernilai tambah tinggi, terpilih kembali untuk menjalankan program pelatihan ini. Sebelumnya, pada tahun 2023 dan 2024, politeknik ini telah sukses melatih 19 peserta dari 14 negara Karibia dalam diversifikasi pengolahan produk kelapa. Kali ini, pelatihan difokuskan pada pengolahan mangga dan pisang, meliputi produk-produk seperti mangga kering, jeli mangga, pisang asap, dan keripik pisang – produk-produk yang memiliki permintaan pasar yang tinggi.

Indonesia Bagikan Keahlian Industri Agro ke 14 Negara Karibia, Dorong Perekonomian dan Kerja Sama Global

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI), Wulan Aprilianti Permatasari, menjelaskan lebih lanjut, "Pelatihan ini akan mencakup berbagai topik, berfokus pada produk-produk olahan mangga dan pisang yang paling diminati pasar internasional."

Biaya pelatihan ditanggung oleh NAM CSSTC, sebuah organisasi antar pemerintah yang berperan penting dalam agenda pembangunan berkelanjutan internasional. Direktur NAM CSSTC, Diar Nurbintoro, menyatakan, "Program ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk berbagi pengetahuan dan membangun kerja sama antar negara berkembang."

Kementerian Luar Negeri RI melaporkan bahwa sekitar 275 peserta dari 553 pendaftar terpilih akan mengikuti pelatihan ini. Peserta berasal dari berbagai negara Karibia, termasuk St. Lucia, Guyana, Antigua, Barbados, Bahamas, Belize, Cuba, Grenada, Jamaica, St. Kitts and Nevis, St. Vincent and Grenadines, Tobago, Trinidad, dan Suriname. Para peserta merupakan pelaku industri di negara masing-masing.

Direktur Amerika II Kementerian Luar Negeri, Riris Wusananingdyah, mengungkapkan antusiasme tinggi dari para pelaku industri Karibia terhadap program ini. "Tingginya animo peserta menunjukkan potensi besar kolaborasi kita di masa depan," katanya.

Pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetenasi dan pengetahuan peserta, tetapi juga memberikan kesempatan bagi dosen Politeknik ATI Padang untuk berbagi keahlian dan praktik terbaiknya di kancah internasional. Hal ini sejalan dengan komitmen Kemenperin dalam mencetak SDM industri yang kompeten dan berdaya saing global melalui pendidikan vokasi.

Kemenperin saat ini memiliki 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, dan 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan spesialisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri di seluruh Indonesia. Saat ini, Kemenperin tengah membuka pendaftaran mahasiswa dan siswa baru melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) Bersama 2025, yang berlangsung dari 2 April hingga 31 Mei 2025 melalui laman website jarvis.kemenperin.go.id. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam membangun kapasitas SDM industri, baik di tingkat nasional maupun melalui kerja sama internasional, guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kerja sama dengan negara-negara Karibia ini bukan hanya transfer teknologi, tetapi juga membangun jembatan persahabatan dan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *