GOTO Bantah Kabar Akuisisi oleh Grab, Tegaskan Belum Ada Keputusan Final

Jakarta, 8 Mei 2025 – Geger jagat bisnis digital Indonesia. Beredar kabar yang menyebutkan raksasa teknologi asal Singapura, Grab, tengah berupaya mengakuisisi kompetitor utamanya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Kabar yang dilansir oleh Reuters ini menyebutkan transaksi senilai US$ 7 miliar (sekitar Rp 114,8 triliun dengan kurs Rp 16.400) diproyeksikan rampung pada kuartal II-2025. Namun, GOTO dengan tegas membantah telah mencapai kesepakatan final terkait akuisisi tersebut.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada publik Kamis (8/5/2025), Sekretaris Perusahaan GOTO, RA Koesoemohadiani, mengakui bahwa perusahaan memang menerima berbagai penawaran dari sejumlah pihak. Namun, ia dengan bijak menghindari menyebutkan secara spesifik identitas pihak-pihak yang dimaksud. Pernyataan ini sekaligus menjadi tanggapan resmi GOTO terhadap pemberitaan yang telah ramai dibicarakan di media massa dan dunia maya.

"Perseroan hendak memberikan klarifikasi bahwa dari waktu ke waktu Grup menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak," ujar Koesoemohadiani dalam keterangan resminya. Ia menekankan bahwa Direksi GOTO memiliki kewajiban untuk menjajaki dan mengevaluasi secara menyeluruh, cermat, dan hati-hati setiap penawaran yang masuk. Tujuannya, jelas Koesoemohadiani, adalah untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham perusahaan.

Pernyataan ini menunjukkan pendekatan yang profesional dan berhati-hati dari pihak GOTO dalam menghadapi isu sensitif ini. Dengan tidak secara langsung membantah adanya penawaran, GOTO memberikan ruang interpretasi namun tetap menjaga reputasi perusahaan dan menghindari spekulasi yang berlebihan. Strategi komunikasi ini dinilai efektif dalam mengelola ekspektasi publik dan pasar modal.

Koesoemohadiani juga menegaskan komitmen GOTO terhadap seluruh pemangku kepentingan. "Pihak Perseroan tetap memperhatikan kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan kunci," tegasnya. Pernyataan ini bertujuan untuk menenangkan para stakeholder dan menunjukkan bahwa GOTO tidak akan mengambil keputusan yang merugikan pihak-pihak yang terkait dengan keberlangsungan bisnisnya.

GOTO Bantah Kabar Akuisisi oleh Grab, Tegaskan Belum Ada Keputusan Final

Lebih lanjut, Koesoemohadiani secara eksplisit menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan final yang diambil oleh GOTO terkait penawaran yang telah diterima. "Namun demikian, sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini, Perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan," tegasnya. Pernyataan ini membantah kabar yang beredar luas mengenai kesepakatan akuisisi yang sudah final dan akan segera diimplementasikan.

Kabar akuisisi GOTO oleh Grab sebelumnya telah menimbulkan berbagai spekulasi dan analisis di kalangan analis pasar modal dan pelaku industri teknologi. Nilai transaksi yang mencapai US$ 7 miliar, jika benar terjadi, akan menjadi salah satu transaksi merger dan akuisisi terbesar dalam sejarah industri teknologi di Indonesia. Akuisisi ini juga akan berdampak signifikan terhadap lanskap persaingan di sektor ride-hailing, e-commerce, dan layanan digital lainnya di Indonesia.

Laporan Reuters menyebutkan bahwa Grab, yang berpusat di Singapura, telah menunjuk penasihat keuangan untuk memuluskan proses akuisisi ini. Hal ini menunjukkan keseriusan Grab dalam mengejar rencana akuisisi tersebut, meskipun GOTO sendiri belum memberikan konfirmasi resmi. Kehadiran penasihat keuangan menunjukkan bahwa Grab telah mempersiapkan diri secara matang untuk menghadapi proses negosiasi dan transaksi yang kompleks.

Meskipun GOTO membantah telah mencapai kesepakatan final, pernyataan Koesoemohadiani yang mengakui adanya penawaran dari berbagai pihak membuka kemungkinan terjadinya negosiasi lebih lanjut. Tidak menutup kemungkinan bahwa Grab masih berupaya untuk mencapai kesepakatan dengan GOTO, atau bahkan GOTO sedang mempertimbangkan penawaran dari pihak lain.

Kejelasan mengenai masa depan GOTO menjadi sangat penting, mengingat perannya yang signifikan dalam perekonomian digital Indonesia. GOTO merupakan perusahaan teknologi yang terintegrasi, yang mencakup layanan ride-hailing, pengiriman makanan, pembayaran digital, dan e-commerce. Ribuan mitra pengemudi, UMKM, dan karyawan bergantung pada keberlangsungan bisnis GOTO. Oleh karena itu, setiap keputusan yang diambil oleh manajemen GOTO harus mempertimbangkan dampaknya terhadap seluruh stakeholder.

Ke depan, publik dan pasar modal akan menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai isu ini. Apakah GOTO akan menerima salah satu penawaran yang ada, atau justru akan tetap mempertahankan kemandiriannya sebagai perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia? Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan arah perkembangan industri teknologi di Indonesia dan mempengaruhi perilaku konsumen dan pelaku bisnis di sektor digital. Transparansi dan komunikasi yang efektif dari pihak GOTO akan sangat penting dalam menjaga kepercayaan publik dan stabilitas pasar. Perkembangan selanjutnya akan terus dipantau dengan saksama oleh berbagai pihak yang berkepentingan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *