Dari Meja Kerja Bankir hingga Puncak Kesuksesan Kingman: Kisah Dua Anak Muda yang Merajai Pasar Sandal Lewat Shopee

Jakarta, 17 Mei 2025 – Di tengah gempuran industri fesyen Tanah Air yang kompetitif, dua anak muda, Benny Wijaya dan Diswandy, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan brand sandal lokalnya, Kingman. Kisah sukses mereka, yang dibagikan dalam rangkaian Kisah UMKM Shopee ‘Sukses Berkarya Sebelum 30’, menjadi bukti nyata bagaimana inovasi, adaptasi teknologi digital, dan kerja keras mampu mengangkat produk lokal hingga bersaing di pasar nasional. Latar belakang mereka yang jauh dari dunia fesyen justru menjadi bumbu unik dalam perjalanan bisnis ini.

Benny, mantan bankir dengan keahlian di bidang keuangan, dan Diswandy, yang berpengalaman di sektor logistik dan ekspor-impor, memulai petualangan Kingman pada usia 25 tahun di tengah tantangan ekonomi pandemi. Minimnya pengetahuan di industri alas kaki tidak menyurutkan semangat mereka. Justru, hal tersebut menjadi pemicu untuk terus belajar dan beradaptasi. Keberanian mengambil risiko dan kejelian melihat peluang menjadi kunci keberhasilan mereka.

Salah satu keputusan strategis yang terbukti efektif adalah bergabung dengan Shopee pada tahun 2021. Benny menjelaskan, “Sejak awal, kami melihat Shopee sebagai top of mind e-commerce di Indonesia dengan jumlah pengguna dan trafik penjualan yang tinggi, khususnya di kategori fesyen. Kami melihat peluang emas untuk mendapatkan eksposur yang luas dan cepat dengan bergabung dalam ekosistem Shopee.” Keputusan ini terbukti tepat. Shopee kini berkontribusi lebih dari 80 persen terhadap total penjualan Kingman.

Ide sederhana namun brilian menjadi cikal bakal Kingman. Benny dan Diswandy peka terhadap kebutuhan pria Indonesia akan sandal yang nyaman, fungsional, namun tetap rapi. Berbeda dengan sebagian besar produk sandal yang beredar di pasaran yang cenderung kasual dan terbatas penggunaannya, Kingman hadir dengan desain clean dan elegan. Target pasar mereka pun luas, menyasar pria lintas generasi, mulai dari Gen Z, Millennial, hingga Gen X.

Perjalanan awal Kingman dijalani dengan penuh tantangan. Benny dan Diswandy melakukan studi pasar, mengembangkan rantai pasok, dan memproduksi seluruh produk secara mandiri di Jakarta Barat. Pembagian tugas pun terstruktur: Benny bertanggung jawab atas operasional dan keuangan, sementara Diswandy mengelola logistik dan strategi pemasaran digital melalui Shopee. Dua tahun pertama menjadi masa kerja keras yang luar biasa. Mereka menjalankan semua proses sendiri, mulai dari pemotretan produk, pemrosesan pesanan, hingga membalas pesan pelanggan, semua dilakukan sembari bekerja penuh waktu di kantor. Malam hingga dini hari menjadi waktu mereka untuk mengelola bisnis, membangun sistem kerja secara bertahap melalui proses trial and error.

Dari Meja Kerja Bankir hingga Puncak Kesuksesan Kingman: Kisah Dua Anak Muda yang Merajai Pasar Sandal Lewat Shopee

Konsistensi dan kerja keras akhirnya membuahkan hasil. Kingman kini berkembang menjadi brand mapan yang telah membuka lapangan pekerjaan bagi 60 karyawan, yang fokus pada produksi, distribusi, dan pemasaran. Produk-produk unggulan Kingman telah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia dan dinikmati oleh beragam pengguna lintas generasi.

Momentum Ramadan menjadi puncak kesuksesan Kingman. Setiap tahunnya, penjualan produk Kingman melonjak signifikan, banyak di antaranya dibeli sebagai hampers atau hadiah keluarga. Keberhasilan ini tak lepas dari strategi cermat mereka dalam memanfaatkan berbagai kampanye belanja tematik Shopee. Pada Shopee Big Ramadan Sale tahun ini, misalnya, Kingman berhasil meraih lonjakan pesanan hingga enam kali lipat dibandingkan hari biasa.

Kingman juga aktif memanfaatkan fitur-fitur interaktif Shopee, khususnya Shopee Live. Diswandy menjelaskan, “Shopee Live merupakan jembatan bagi UMKM dan brand lokal untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen. Kami memanfaatkan fitur ini untuk menyuguhkan keunggulan produk kami dengan beragam penawaran spesial.”

Selain Shopee Live, Kingman juga memanfaatkan Shopee Affiliate Program untuk memperkuat strategi pemasaran dengan berkolaborasi bersama para konten kreator. Kehadiran laman Shopee Pilih Lokal juga memberikan dampak positif bagi Kingman, memberikan eksposur yang lebih luas bagi produk-produk UMKM dan brand lokal.

Melihat tren ke depan, Kingman memproyeksikan tahun 2025 sebagai momentum bagi produk alas kaki yang menggabungkan gaya, kenyamanan, dan fungsionalitas. Clog sandal diprediksi menjadi tren besar. Kingman pun terus mengembangkan lini produk yang relevan dengan kebutuhan pasar, termasuk memperluas koleksi sandal dan mulai menghadirkan kategori mens apparel seperti polo shirt.

Diswandy memberikan pesan inspiratif bagi calon pengusaha muda Indonesia: “Selalu belajar tanpa henti karena dunia bisnis terus berubah. Penting untuk tetap penasaran, lebih banyak mendengar daripada merasa paling tahu. Dan yang terpenting adalah konsistensi. Tidak ada usaha yang instan, konsistensi itulah yang akan membantu menemukan titik ideal bagi brand untuk bertumbuh.”

Kisah Kingman menjadi bukti nyata bahwa kesuksesan bisnis bukan hanya soal modal besar atau latar belakang yang mentereng, tetapi juga tentang inovasi, adaptasi, kerja keras, dan kejelian memanfaatkan peluang yang ada. Dengan memanfaatkan platform digital seperti Shopee, dua anak muda ini telah membuktikan bahwa produk lokal berkualitas mampu bersaing dan meraih kesuksesan di pasar yang kompetitif. Kisah mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk berani bermimpi dan mewujudkan ide-ide inovatif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *