Jakarta, 25 Februari 2025 – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), perusahaan pertambangan batubara anggota MIND ID, kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) tahun 2024. PTBA berhasil meraih dua penghargaan Proper Emas, masing-masing untuk Unit Pertambangan Tanjung Enim dan Unit Pelabuhan Tarahan. Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Hanif Faisol Nurofiq, di Jakarta. Selain dua Proper Emas, PTBA juga mendapatkan Proper Hijau untuk Unit Dermaga Kertapati, melengkapi deretan prestasi gemilang perusahaan tersebut dalam upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Penghargaan Proper Emas merupakan bukti nyata komitmen PTBA dalam menerapkan praktik pengelolaan lingkungan yang unggul dan berkelanjutan. Dari total 4.495 perusahaan yang mengikuti penilaian Proper 2024, hanya 85 perusahaan yang berhasil meraih predikat Emas, menempatkan PTBA di jajaran perusahaan-perusahaan terdepan dalam hal kepedulian lingkungan. Pencapaian ini semakin istimewa mengingat PTBA juga meraih Proper Hijau untuk Unit Dermaga Kertapati, menunjukkan konsistensi perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan di seluruh lini operasionalnya. Sementara itu, kategori Proper Hijau sendiri diraih oleh 227 perusahaan, menunjukkan tingginya persaingan dalam meraih predikat ini.
Menteri LHK, Hanif Faisol Nurofiq, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada PTBA dan perusahaan-perusahaan lain yang berhasil meraih penghargaan Proper. Ia menekankan pentingnya program Proper sebagai salah satu instrumen pemerintah dalam mendorong peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia. "Penghargaan Proper ini diharapkan menjadi pemacu bagi perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja dan inovasi dalam pengelolaan lingkungan hidup," ujar Hanif. Ia juga menambahkan bahwa program Proper telah berhasil melahirkan banyak inovasi ekologi dan sosial, yang berkontribusi signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Prestasi PTBA, menurutnya, menjadi contoh nyata bagi perusahaan lain untuk mengikuti jejak keberhasilan dalam menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diterima. Ia menyatakan bahwa ketiga penghargaan Proper yang diraih PTBA merupakan cerminan dari komitmen perusahaan dalam menjalankan prinsip keberlanjutan. "Bukit Asam senantiasa menjalankan prinsip keberlanjutan dalam upaya menghadirkan Energi Tanpa Henti untuk negeri," tegas Arsal. Penghargaan ini, menurutnya, akan menjadi motivasi bagi PTBA untuk terus berkontribusi dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.
Keberhasilan PTBA dalam meraih penghargaan Proper tidak terlepas dari implementasi Program Eco Inovasi, yang merupakan salah satu wujud nyata penerapan praktik pertambangan terbaik (Good Mining Practice). Program ini mencakup berbagai inovasi di berbagai unit operasional PTBA. Di Unit Pertambangan Tanjung Enim, misalnya, PTBA memanfaatkan tanaman kiambang untuk menghilangkan bahan pencemar dalam air asam tambang, sebuah inovasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sementara itu, di Unit Pelabuhan Tarahan, PTBA melakukan redesain proses batu pack removal dengan instalasi Asynchronous Motor, yang meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pengangkutan batubara. Di Unit Dermaga Kertapati, inovasi dilakukan melalui modifikasi Haulage Unloading Apron Feeder ke stockpile, guna meningkatkan efisiensi bongkar muat batubara.
Selain inovasi teknologi, PTBA juga aktif dalam mengembangkan berbagai program inovasi sosial yang berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Program Dorong Ekonomi Sektor Agrikultur Dengan Inovasi Menuju Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (DESA IMPIAN) di Unit Pertambangan Tanjung Enim, misalnya, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor pertanian. Di Unit Pelabuhan Tarahan, program Coastal Ranger Cuku NyiNyi fokus pada restorasi ekosistem pesisir untuk mendukung pengembangan ekowisata dan pemberdayaan masyarakat setempat. Sedangkan di Unit Dermaga Kertapati, program Lele Olahan Membawa Sejahtera di Sukamoro (LENTERA SUKAMORO) memanfaatkan lahan bekas galian batu bata untuk budidaya ikan dan sayuran akuaponik, menciptakan model ekonomi sirkular yang berkelanjutan.
Arsal Ismail menambahkan bahwa melalui berbagai inovasi sosial tersebut, PTBA berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara bijak dan berkelanjutan. Hal ini menunjukkan komitmen PTBA tidak hanya pada aspek lingkungan, tetapi juga pada aspek sosial ekonomi masyarakat sekitar area operasionalnya.
Program Proper sendiri merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang terbukti menerapkan sistem manajemen lingkungan yang baik. Aspek penilaian meliputi efisiensi energi, penurunan emisi, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengurangan dan pemanfaatan limbah non B3, serta perlindungan keanekaragaman hayati. Prestasi PTBA dalam meraih dua Proper Emas dan satu Proper Hijau menunjukkan komitmen perusahaan dalam memenuhi seluruh aspek penilaian tersebut dengan standar yang tinggi. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa PTBA tidak hanya fokus pada produksi batubara, tetapi juga berkomitmen untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat. Pencapaian ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lain untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.