Jakarta, 9 April 2025 – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bersiap membagikan dividen tunai kepada pemegang sahamnya dengan total mencapai angka fantastis: Rp31,4 triliun. Pengumuman ini menyusul penetapan tanggal cum date pada 10 April 2025, menandai batas waktu bagi investor untuk tercatat sebagai pemegang saham yang berhak atas dividen tersebut untuk tahun buku 2024 di pasar reguler dan negosiasi. Keputusan ini merefleksikan komitmen BRI dalam memberikan imbal hasil optimal kepada para pemegang sahamnya, sekaligus mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang solid sepanjang tahun lalu.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin, 24 Maret 2025 di Jakarta, diputuskan total dividen tunai yang akan dibagikan mencapai Rp51,73 triliun, atau setara Rp343,40 per saham. Angka ini mencakup dividen interim sebesar Rp135 per saham (Rp20,33 triliun) yang telah dibayarkan pada 15 Januari 2025. Dengan demikian, sisa dividen yang akan didistribusikan pada cum date 10 April 2025 adalah Rp31,4 triliun atau Rp208,40 per saham.
Pembagian dividen ini merupakan bagian integral dari strategi BRI dalam menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan pengembalian nilai kepada pemegang saham. Besarnya angka dividen yang dibagikan mencerminkan kinerja keuangan BRI yang sangat positif sepanjang tahun buku 2024. Laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk tercatat mencapai Rp60,15 triliun per 31 Desember 2024. Keberhasilan ini merupakan buah dari strategi bisnis yang terukur dan adaptasi yang efektif terhadap dinamika pasar.
Pemerintah Republik Indonesia, sebagai pemegang saham mayoritas, akan menerima porsi terbesar dari dividen ini. Total dividen yang akan diterima pemerintah mencapai Rp27,68 triliun, termasuk dividen interim sebesar Rp10,88 triliun yang telah diterima sebelumnya. Sisa dividen akan didistribusikan secara proporsional kepada seluruh pemegang saham publik yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada recording date.
Agustya Hendy Bernadi, Corporate Secretary BRI, menjelaskan bahwa keputusan pembagian dividen ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor krusial. "BRI melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan perusahaan, memastikan kekuatan struktur modal, kebutuhan ekspansi bisnis, kecukupan likuiditas, dan manajemen risiko," ujar Hendy dalam keterangan tertulisnya. Ia menambahkan bahwa rasio kecukupan modal (CAR) BRI diproyeksikan tetap terjaga di atas 19% dalam jangka panjang, menunjukkan kesehatan dan stabilitas keuangan perusahaan yang kokoh.
Keputusan BRI untuk membagikan dividen dalam jumlah besar ini menunjukkan kepercayaan diri perusahaan terhadap prospek bisnis ke depan. Meskipun membagikan dividen dalam jumlah signifikan, BRI tetap berkomitmen untuk mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan ekspansi bisnis. Hal ini menunjukkan keseimbangan yang terukur antara pengembalian nilai kepada pemegang saham dan investasi untuk masa depan.
Pembagian dividen ini juga menjadi bukti nyata keberhasilan BRI dalam menjalankan strategi bisnisnya. Sebagai bank BUMN terbesar di Indonesia, BRI terus menunjukkan konsistensi dalam memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional, baik melalui penyaluran kredit kepada UMKM maupun pembagian dividen kepada pemegang saham, termasuk pemerintah. Dividen yang diterima pemerintah akan berkontribusi pada penerimaan negara dan dapat digunakan untuk membiayai program-program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Besarnya dividen yang dibagikan oleh BRI juga menjadi indikator positif bagi pasar modal Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor, baik domestik maupun asing, terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya di sektor perbankan. Dengan kinerja yang kuat dan komitmen dalam membagikan dividen, BRI diharapkan dapat terus menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Secara keseluruhan, pembagian dividen BRI senilai Rp31,4 triliun ini merupakan peristiwa penting di pasar modal Indonesia. Hal ini tidak hanya menunjukkan kinerja keuangan BRI yang gemilang, tetapi juga mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan berkontribusi pada perekonomian nasional. Tanggal cum date 10 April 2025 menjadi penanda penting bagi para investor untuk memastikan kepemilikan saham mereka tercatat dan berhak atas dividen yang menguntungkan ini. Ke depan, investor akan menantikan kinerja BRI selanjutnya dan bagaimana perusahaan akan terus mempertahankan momentum positif ini. Pengumuman ini juga diharapkan dapat mendorong investor lain untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia dan memperkuat kepercayaan terhadap sektor perbankan nasional. Dengan demikian, pembagian dividen BRI ini memiliki dampak yang luas dan signifikan, baik bagi perusahaan sendiri maupun bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.