Bisnis Kloset Bekas: Mencari Cuan di Tengah Era Digital

Jakarta, 15 Mei 2025 – Bayangan tentang kloset bekas mungkin akan langsung mengarah pada kesan kotor dan menjijikkan. Namun, anggapan tersebut sirna begitu menjejakkan kaki di Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan. Di kawasan persimpangan Jalan Minangkabau Barat dan Jalan Sultan Agung ini, deretan kloset bekas berbagai merek ternama, seperti Toto dan American Standard, tertata rapi di trotoar, menantang stigma negatif yang melekat. Bukan sekadar tumpukan barang bekas, kloset-kloset ini justru menjadi sumber cuan bagi para pedagang yang telah bertahun-tahun menggarap bisnis unik ini.

Kawasan Pasar Rumput telah lama dikenal sebagai sentra penjualan kloset bekas. Toko-toko yang menjajakan barang-barang ini telah berdiri sejak tahun 1980-an, menunjukkan daya tahan bisnis yang cukup tangguh. Akbar, pemilik Toko Usaha Baru, yang ditemui detikcom, menceritakan kisah keluarganya yang telah puluhan tahun berkecimpung di bisnis ini. Ia meneruskan usaha ayahnya yang telah almarhum, menjaga warisan keluarga yang kini dijalankan bersama saudara-saudaranya. Meskipun beberapa toko di kawasan tersebut terpaksa gulung tikar seiring perkembangan era digital, Toko Usaha Baru tetap bertahan, bahkan mulai merambah pasar online.

Tidak hanya berjejer di pinggir jalan, beberapa toko kloset bekas lainnya bersembunyi di gang-gang sekitar Pasar Rumput. Akbar menjelaskan bahwa sumber kloset bekas yang ia peroleh cukup beragam, mulai dari pengepul rongsok, “lapak Madura” – yang merujuk pada jaringan perdagangan barang bekas dari Madura – hingga pembelian langsung dari pemilik sebelumnya. Setelah melalui proses pembersihan dan perawatan yang teliti, kloset-kloset bekas tersebut disulap kembali hingga tampak seperti baru, siap untuk dipasarkan kembali.

Rentang harga kloset bekas di sini cukup luas, mulai dari Rp 500.000 hingga mencapai Rp 20.000.000. Harga yang fantastis untuk kloset bekas tersebut dijelaskan Akbar, disebabkan harga jual baru kloset tersebut yang bisa mencapai Rp 150.000.000, biasanya untuk tipe yang digunakan di hotel-hotel berbintang. Dengan demikian, harga kloset bekas menawarkan penghematan yang signifikan, mencapai 50% hingga 70% dari harga barunya.

Meskipun penjualan secara langsung mengalami penurunan seiring pergeseran tren belanja ke ranah digital, permintaan terhadap kloset bekas tetap ada. Akbar mengakui bahwa konsumennya cukup beragam, meliputi individu, perusahaan, bahkan proyek pembangunan skala besar seperti kos-kosan dan perkantoran. Ia bahkan pernah menerima pesanan hingga 150 buah keran air dengan nilai total Rp 60.000.000. Omzet bulanan Toko Usaha Baru pun terbilang cukup menggiurkan, mencapai Rp 10.000.000 hingga Rp 20.000.000, bergantung pada permintaan pasar.

Bisnis Kloset Bekas: Mencari Cuan di Tengah Era Digital

Kisah sukses di bisnis kloset bekas tidak hanya dialami Akbar. Rusmanap, pemilik Toko Sinar Mandiri Closet, juga berbagi pengalamannya. Pria asal Brebes ini mengawali karirnya sebagai karyawan di toko kloset bekas sebelum akhirnya memberanikan diri membuka usaha sendiri pada tahun 1997. Ia menjual berbagai merek kloset bekas, dengan Toto sebagai merek yang paling banyak diminati. Harga jualnya pun bervariasi, mulai dari Rp 500.000 hingga jutaan rupiah, tergantung model dan kondisi. Rusmanap juga menjelaskan bahwa harga beli kloset bekas dari pemasok berkisar antara Rp 400.000 hingga lebih dari Rp 1.000.000, tergantung merek, model, dan warna. Kloset berwarna putih atau krem menjadi yang paling laris.

Rusmanap mengakui bahwa jumlah pengunjung tokonya telah berkurang drastis dibandingkan beberapa tahun lalu. Namun, ia berhasil beradaptasi dengan membuka toko online, sehingga tetap mampu bertahan dan menghidupi keluarganya, serta membayar gaji dua orang karyawannya. Menurutnya, bisnis kloset bekas masih lebih menguntungkan daripada bisnis kloset baru yang membutuhkan modal awal yang sangat besar. Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas barang bekas yang dijual, sehingga mampu bersaing dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan produk baru.

Lebih dari 15 tahun Toko Sinar Mandiri Closet beroperasi, menunjukkan ketahanan bisnis ini dalam menghadapi perubahan zaman. Rusmanap berhasil meraih omzet bulanan lebih dari Rp 10.000.000, tidak hanya dari penjualan kloset bekas, tetapi juga perlengkapan kamar mandi lainnya.

Kisah Akbar dan Rusmanap menggambarkan bahwa bisnis kloset bekas, meski terkesan unik dan mungkin dianggap sebelah mata, tetap memiliki potensi ekonomi yang signifikan. Keberhasilan mereka membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat, keuletan, dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, bisnis apa pun, se sederhana apa pun, dapat menghasilkan cuan yang cukup untuk menghidupi keluarga dan karyawan. Keberadaan toko online menjadi kunci keberhasilan mereka dalam menghadapi persaingan dan penurunan jumlah pengunjung toko fisik. Mereka tidak hanya menjual barang bekas, tetapi juga menawarkan solusi hemat dan berkualitas bagi konsumen yang cerdas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *