Jakarta, 14 Maret 2025 – Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan layanan transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis Near Field Communication (NFC), atau yang dikenal sebagai QRIS Tap. Layanan ini, yang telah diimplementasikan di 2.353 lokasi—terdiri dari 1.528 gerai ritel, 550 rumah sakit, 138 UMKM, 3 area parkir, dan 134 moda transportasi umum— kini resmi mencakup Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Langkah ini ditandai dengan peluncuran resmi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat. Yang paling signifikan, BI memberikan insentif berupa pembebasan biaya Merchant Discount Rate (MDR) untuk setiap transaksi QRIS Tap di lingkungan BLUD.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan BLUD tanpa membebani mereka dengan biaya transaksi. "MDR-nya nol persen," tegas Dicky kepada wartawan di RSUD Tarakan. "Ini tentunya bisa mengoptimalkan pendapatan dari RSUD tanpa ada potongannya MDR." Kehadiran QRIS Tap di BLUD, khususnya rumah sakit seperti RSUD Tarakan, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kemudahan transaksi bagi pasien dan pengunjung.
Lebih lanjut, Dicky menekankan bahwa standar keamanan dan layanan QRIS Tap telah diseragamkan di seluruh perbankan yang terdaftar sebagai penyelenggara. Hal ini merupakan hasil inovasi dan kesepakatan bersama seluruh industri keuangan. "Semuanya menstandardkan layanan mereka QRIS Tap itu di semua sektor. Tadi kita sektor transportasi, sekarang di BLU. Nanti teman-teman ada yang ke mall-mall," jelasnya, menandakan rencana perluasan layanan ini ke berbagai sektor lainnya.
Meskipun kebijakan pembebasan MDR difokuskan pada BLUD dan program subsidi pemerintah (PSO), Dicky menjelaskan bahwa sektor swasta juga dapat memanfaatkan layanan QRIS Tap. Namun, biaya MDR akan berbeda. "Tapi tentunya, kebijakan MDR-nya beda. Kalau yang sekarang ini kita berikan nol persen, itu adalah di BLU di PSO. Kalau rumah sakit yang non-BLU, dengan MDR yang sudah ada ketentuannya berkisar 0,3% dan 0,7%," tambahnya, memberikan gambaran perbedaan kebijakan biaya antara BLUD dan sektor swasta.
Penerapan QRIS Tap di RSUD Tarakan disambut positif oleh Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan RSUD Tarakan, Weningtyas Purnomorini. Ia menilai layanan ini akan sangat membantu keluarga pasien dalam melakukan transaksi keuangan. "Pasien-pasien kami, pengunjung, kemudian keluarga pasien juga mudah untuk melakukan transaksi keuangan, tentu mereka juga akan lebih senang lagi berkunjung dan berobat di RSUD Tarakan," ujar Weningtyas.
Weningtyas optimistis pasien di RSUD Tarakan akan dengan cepat beradaptasi dengan teknologi QRIS Tap. Ia meyakini sebagian besar pasien telah familiar dengan transaksi digital, sehingga proses adaptasi tidak akan memakan waktu lama. Kehadiran teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pasien dan mempermudah pengelolaan keuangan di rumah sakit.
Penerapan QRIS Tap di BLUD merupakan langkah strategis BI dalam mendorong inklusi keuangan dan mempercepat digitalisasi ekonomi di Indonesia. Dengan membebaskan biaya MDR, BI memberikan insentif bagi BLUD untuk beralih ke sistem pembayaran digital yang lebih efisien dan modern. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik dan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan pemerintah.
Cara Menggunakan QRIS Tap:
BI juga memberikan panduan praktis bagi pengguna QRIS Tap:
-
Buka Aplikasi: Pengguna perlu membuka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran digital yang mendukung fitur QRIS.
-
Pilih Fitur QRIS Tap: Pilih menu QRIS dan cari fitur QRIS Tap.
-
Pilih Sumber Dana: Tentukan sumber dana yang akan digunakan untuk transaksi, baik itu rekening tabungan, uang elektronik (e-money), atau fasilitas kredit/kartu kredit.
-
Masukkan PIN: Masukkan PIN transaksi untuk verifikasi keamanan.
-
Dekatkan HP: Dekatkan smartphone ke terminal contactless yang tersedia di merchant.
-
Transaksi Selesai: Setelah transaksi berhasil diproses, konfirmasi akan muncul di aplikasi.