Jakarta, 14 Mei 2025 – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat lonjakan signifikan aktivitas penyeberangan selama libur panjang Hari Raya Waisak, 9-12 Mei 2025. Sebanyak 429.995 penumpang dan 111.217 unit kendaraan tercatat menyeberang melalui empat pelabuhan utama ASDP. Keberhasilan manajemen dalam mengelola arus penyeberangan yang padat, khususnya di lintasan Merak-Bakauheni, menjadi sorotan utama.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, dalam keterangan resminya, memuji kelancaran operasional selama periode libur panjang tersebut. Lintasan Merak-Bakauheni, yang menjadi tulang punggung distribusi antar pulau Jawa dan Sumatera, menunjukkan kinerja yang optimal, menangani volume kendaraan pribadi dan truk logistik yang tinggi. Puncak arus penyeberangan dari Jawa menuju Sumatera tercatat pada Sabtu, 10 Mei 2025, dengan 10.974 unit kendaraan melintas.
Lebih rinci, Shelvy memaparkan data penyeberangan Jawa-Sumatera selama periode tersebut. Total 31.829 unit kendaraan menyeberang dari Jawa ke Sumatera, dengan komposisi 11.633 unit (36%) truk dan 12.917 unit (40%) mobil pribadi. Arus balik dari Sumatera ke Jawa mencapai puncaknya pada Senin, 12 Mei 2025, dengan 9.183 unit kendaraan. Secara keseluruhan, selama periode 9-12 Mei 2025, sebanyak 30.325 unit kendaraan menyeberang dari Sumatera ke Jawa, didominasi oleh 11.777 unit (39%) truk dan 11.980 unit (39%) mobil pribadi. Jumlah penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa mencapai 118.032 orang.
Tidak hanya lintasan Merak-Bakauheni, pelabuhan penyeberangan Jawa-Bali juga menunjukkan kinerja yang positif. Selama empat hari libur Waisak, tercatat 99.353 penumpang dan 25.596 unit kendaraan menyeberang dari Jawa ke Bali. Komposisi kendaraan terdiri dari 8.254 unit (32%) truk dan 8.148 unit (32%) mobil pribadi. Sebaliknya, dari Bali ke Jawa, tercatat 90.144 penumpang dan 23.467 unit kendaraan menyeberang, dengan dominasi truk sebanyak 7.983 unit (34%) dan mobil pribadi 7.203 unit (31%).
Shelvy menekankan bahwa keberhasilan dalam mengelola arus penyeberangan yang tinggi ini tidak terlepas dari peran penting digitalisasi layanan tiket melalui aplikasi Ferizy. Kebijakan pembelian tiket daring mendorong sebagian besar pengguna jasa untuk membeli tiket jauh hari sebelum keberangkatan. Hal ini secara efektif mencegah penumpukan kendaraan di pelabuhan dan memastikan kelancaran arus penyeberangan.
"Digitalisasi layanan terbukti sangat efektif meningkatkan efisiensi operasional di lapangan," ujar Shelvy. "ASDP mengapresiasi kesadaran masyarakat yang semakin tinggi dalam merencanakan perjalanan lebih awal. Ini kunci kelancaran trafik dan menciptakan pengalaman penyeberangan yang aman, nyaman, dan menyenangkan."
ASDP juga memberikan imbauan kepada masyarakat yang berencana menyeberang dalam waktu dekat untuk membeli tiket lebih awal guna menghindari kehabisan kuota dan potensi penumpukan kendaraan. Keberhasilan manajemen ASDP dalam mengelola arus penyeberangan selama libur Waisak ini menjadi bukti nyata efektivitas strategi digitalisasi dan kesadaran kolektif pengguna jasa dalam mematuhi aturan. Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengelolaan transportasi laut di Indonesia, menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih tertib dan efisien bagi masyarakat.
Data yang dirilis ASDP menunjukkan tren yang menarik. Dominasi kendaraan logistik, baik truk maupun mobil box, dalam arus penyeberangan baik dari Jawa ke Sumatera maupun sebaliknya, menunjukkan pentingnya peran transportasi laut dalam menunjang kelancaran distribusi barang antar pulau. Hal ini menegaskan kembali vitalitas jalur penyeberangan sebagai urat nadi perekonomian Indonesia, khususnya dalam menghubungkan pulau Jawa dengan pulau-pulau lainnya.
Keberhasilan ini juga menjadi bukti nyata dari peningkatan kapasitas dan kemampuan ASDP dalam mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan selama periode liburan. Pengalaman positif ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menghadapi tantangan serupa di masa mendatang, khususnya dalam mengelola arus mudik dan balik pada periode liburan besar lainnya.
Lebih lanjut, data ini juga memberikan gambaran mengenai pola perjalanan masyarakat Indonesia. Tingginya angka penyeberangan dari Jawa ke Bali dan sebaliknya menunjukkan popularitas destinasi wisata Bali sebagai tujuan utama liburan. Hal ini menunjukkan potensi besar sektor pariwisata Indonesia dan pentingnya infrastruktur transportasi yang memadai untuk mendukung pertumbuhan sektor ini.
Ke depan, ASDP perlu terus meningkatkan inovasi dan teknologi untuk memastikan kelancaran dan keamanan penyeberangan. Peningkatan kapasitas pelabuhan, pengembangan sistem informasi, dan optimalisasi penggunaan teknologi digital akan menjadi kunci dalam menghadapi peningkatan volume penumpang dan kendaraan di masa mendatang. Kerjasama yang erat antara ASDP, pemerintah, dan masyarakat juga sangat penting untuk memastikan keberlanjutan sistem transportasi laut yang efisien dan handal.
Kesimpulannya, angka penyeberangan selama libur Waisak menunjukkan keberhasilan ASDP dalam mengelola arus lalu lintas yang padat. Kombinasi digitalisasi layanan, kesadaran masyarakat, dan manajemen operasional yang baik telah menciptakan pengalaman penyeberangan yang aman dan lancar. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sektor transportasi lainnya dalam meningkatkan kualitas layanan dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna jasa.