Gunung Lewotobi Meletus Lagi: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Flores Timur, Nusa Tenggara Timur — Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya yang signifikan. Erupsi yang terjadi pada pertengahan Juni 2025 ini memunculkan kekhawatiran baru bagi warga sekitar, mengingat gunung yang terletak di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur ini sempat menunjukkan tanda-tanda peningkatan sejak awal tahun.
Badan Geologi melalui PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) telah menaikkan status gunung dari Waspada (Level II) ke Siaga (Level III). Dalam keterangan resminya, erupsi yang terjadi ditandai dengan semburan abu setinggi ±1.000 meter dari puncak dan lontaran material pijar sejauh ±500 meter.
Peningkatan Aktivitas Sejak Awal Tahun
Tanda-Tanda Awal yang Terabaikan?
Sejak awal 2025, sejumlah tremor dan gempa vulkanik dangkal sudah tercatat oleh pos pemantau. Pada Mei, intensitasnya meningkat, namun masyarakat belum diberlakukan evakuasi penuh. Hanya radius 2 km dari kawah utama yang ditetapkan sebagai zona merah.
Namun, erupsi terbaru yang terjadi pada 15 Juni lalu membawa perubahan drastis. Selain semburan abu yang mencapai wilayah permukiman, juga tercatat hujan abu ringan di Desa Boru dan sekitarnya.
“Kami mendengar dentuman keras, lalu langit langsung gelap. Anak-anak langsung kami suruh masuk rumah,” kata Yosefina, warga Desa Pululera.
Dampak Langsung ke Warga dan Infrastruktur
Ribuan Orang Terpaksa Mengungsi
Data dari BPBD Flores Timur menyebutkan lebih dari 2.800 warga dari 7 desa telah dievakuasi ke tempat penampungan sementara di beberapa sekolah dan balai desa.
Kebutuhan mendesak mencakup:
-
Air bersih
-
Masker
-
Selimut
-
Obat-obatan
-
Makanan siap saji
Di sisi lain, aktivitas ekonomi lumpuh. Lahan pertanian warga terkena dampak abu vulkanik, terutama kebun jagung dan umbi-umbian. Jalan penghubung antar desa juga tertutup material vulkanik, menyulitkan distribusi logistik.
Gangguan Penerbangan dan Komunikasi
Erupsi Gunung Lewotobi juga mengganggu aktivitas penerbangan lokal. Beberapa jadwal keberangkatan di Bandara Gewayantana terpaksa dibatalkan karena jarak pandang yang minim akibat abu di udara. Sinyal telepon di beberapa titik sempat hilang karena rusaknya tower akibat sambaran petir yang menyertai letusan.
Tanggapan Pemerintah dan Otoritas Terkait
Status Tanggap Darurat Ditetapkan
Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan. Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon, mengimbau warga untuk tidak panik namun tetap waspada terhadap kemungkinan erupsi susulan.
“Kami minta masyarakat tetap mengikuti arahan petugas di lapangan. Jangan kembali ke zona merah sampai kondisi betul-betul aman,” ujarnya.
PVMBG juga terus melakukan pemantauan intensif dan memperingatkan kemungkinan terjadinya aliran lava atau lahar dingin jika hujan deras turun dalam beberapa hari ke depan.
Mengapa Gunung Lewotobi Sering Meletus?
Karakteristik Geologi yang Unik
Gunung Lewotobi terdiri dari dua puncak aktif, yaitu Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan, menjadikannya salah satu kompleks vulkanik paling aktif di Indonesia bagian timur. Gunung ini memiliki sejarah panjang letusan, dengan aktivitas tercatat sejak abad ke-19.
Letusan kali ini tergolong strombolian, ditandai dengan lontaran lava pijar yang berselang dan suara dentuman keras. Aktivitas seperti ini bisa berlangsung berhari-hari hingga berminggu-minggu, tergantung tekanan magma dan dinamika bawah permukaan.
Peran Media dan Pentingnya Informasi Terverifikasi
Dalam situasi bencana, media sosial sering kali dipenuhi kabar simpang siur. Beberapa video hoaks tentang “lava menelan desa” sempat viral di TikTok, namun segera dibantah oleh pihak berwenang.
Untuk informasi resmi, masyarakat diminta untuk mengacu ke situs PVMBG Kementerian ESDM atau kanal resmi BNPB dan BMKG.
Kesimpulan: Tetap Waspada, Tetap Bersatu
Erupsi Gunung Lewotobi bukan hanya pengingat akan kekuatan alam, tetapi juga uji solidaritas bagi masyarakat Flores Timur. Di tengah keterbatasan, gotong royong dan informasi yang akurat menjadi senjata utama menghadapi bencana.
Masyarakat diimbau tetap waspada, tidak menyebarkan informasi palsu, dan mengikuti setiap instruksi dari pihak berwenang. Alam boleh murka, tapi manusia bisa memilih untuk saling menjaga.
Referensi Terkait:
Laporan Resmi PVMBG – Status Gunung Lewotobi
#ErupsiLewotobi #GunungApiNTT #BPBD #BencanaAlam #Lewotobi2025 #FloresTimur #PVMBG #EvakuasiLewotobi