RUPS Pertamina 2025: Strategi Baru, Arah Bisnis Lebih Agresif di Tengah Tantangan Global

Pertamina Mantapkan Langkah di RUPS 2025

Jakarta — Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina 2025 resmi digelar dan menjadi sorotan utama di tengah dinamika industri energi global. Melalui forum strategis ini, Pertamina memperkenalkan arah bisnis baru yang dinilai lebih agresif namun tetap adaptif. Hal ini tentu menjadi langkah penting bagi perusahaan energi terbesar di Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar global.

Transformasi Bisnis dan Diversifikasi Energi

Fokus pada Energi Bersih dan Ramah Lingkungan

Sebagai bagian dari upaya menyongsong masa depan energi yang lebih berkelanjutan, Pertamina kini semakin mempercepat transformasi bisnisnya. Oleh karena itu, dalam pemaparan resmi RUPS, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menegaskan komitmen mereka untuk memperbesar porsi investasi pada energi baru terbarukan (EBT).

“Kami berkomitmen memperluas pengembangan geothermal, hidrogen hijau, hingga bioenergi sebagai pilar utama masa depan bisnis energi Pertamina,” ujar Nicke. Dengan demikian, Pertamina menargetkan kapasitas pembangkit energi hijau mencapai 6 gigawatt dalam dekade mendatang.

Selain itu, beberapa proyek pengembangan hidrogen hijau di Jawa Barat dan Sulawesi telah masuk tahap persiapan intensif. Langkah ini diambil sejalan dengan komitmen pemerintah menuju Net Zero Emission 2060.

Optimalisasi Kilang dan Infrastruktur Migas

Meskipun transisi energi digenjot, Pertamina juga tetap memprioritaskan penguatan bisnis intinya. Untuk itu, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Cilacap, hingga Tuban terus dikebut. Dengan optimalisasi kilang ini, diharapkan produksi BBM nasional bisa memenuhi standar Euro 5, sekaligus mengurangi ketergantungan impor BBM yang selama ini membebani neraca perdagangan nasional.

Tak hanya itu, pengelolaan blok migas domestik seperti Mahakam dan Rokan terus diperkuat sebagai sumber utama ketahanan energi nasional.

Kinerja Keuangan dan Target Ambisius 2025

Pertumbuhan Pendapatan dan Efisiensi Biaya

Sejalan dengan pencapaian positif sepanjang 2024, Pertamina mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Karena itu, manajemen menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 15% pada tahun 2025 dengan strategi ekspansi pasar domestik maupun internasional.

Lebih lanjut, program efisiensi biaya operasional sebesar 10% juga menjadi prioritas utama. Salah satu upaya efisiensi dilakukan melalui digitalisasi proses bisnis, mulai dari produksi, logistik, hingga manajemen aset.

Ekspansi Internasional dan Aliansi Strategis

Di sisi lain, ekspansi internasional menjadi fokus baru dalam roadmap Pertamina 2025. Oleh sebab itu, perusahaan akan menjajaki peluang akuisisi aset migas di kawasan Afrika dan Timur Tengah. Strategi ini diharapkan mampu memperkuat diversifikasi sumber energi sekaligus meningkatkan pendapatan global.

Tak berhenti di sana, Pertamina juga tengah membentuk sejumlah joint venture dengan perusahaan energi global, khususnya dalam pengembangan proyek Carbon Capture Storage (CCS) dan teknologi pengolahan biofuel berbasis teknologi tinggi.

Tantangan Global dan Adaptasi Pertamina

Fluktuasi Harga Minyak Dunia

Namun demikian, tantangan yang dihadapi Pertamina cukup kompleks. Volatilitas harga minyak dunia akibat ketegangan geopolitik, kebijakan produksi OPEC+, dan ketidakpastian ekonomi global terus membayangi. Untuk mengantisipasi hal itu, perusahaan memperluas portofolio lindung nilai (hedging) guna menjaga stabilitas keuangan jangka panjang.

Isu Lingkungan dan Tuntutan ESG

Selain faktor ekonomi, tekanan lingkungan menjadi sorotan pemegang saham. Karena itulah, seluruh proyek pengembangan energi Pertamina kini dikawal ketat oleh standar Environmental, Social, and Governance (ESG) global. Mulai dari pengelolaan limbah, efisiensi air, hingga pemanfaatan energi ramah lingkungan di seluruh lini produksi kini menjadi standar baku.

Seperti dijelaskan Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, penerapan ESG secara konsisten justru membuka peluang lebih besar dalam mengakses pendanaan hijau internasional.

“Banyak investor global kini lebih tertarik pada perusahaan yang mengedepankan keberlanjutan. Ini membuka pintu akses pembiayaan hijau yang sangat kompetitif,” ujarnya.

Dukungan Pemerintah dan Harapan Nasional

Sinergi BUMN dan Program Strategis Nasional

Untuk memastikan implementasi strategi berjalan efektif, dukungan pemerintah hadir secara penuh. Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa Pertamina harus menjadi garda depan dalam menjaga stabilitas energi sekaligus mengakselerasi transisi energi nasional.

“Bukan sekadar korporasi migas, Pertamina harus menjadi pionir transisi energi untuk mencapai kemandirian energi nasional,” tegas Erick.

Sebagai informasi, proyek hilirisasi migas, pengembangan ekosistem kendaraan listrik, serta penguatan green refinery telah resmi dimasukkan ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Penutup: Pertamina Siap Hadapi Era Baru Energi

Dengan berbagai terobosan yang diputuskan dalam RUPS 2025, Pertamina menunjukkan keseriusan dalam menjawab tantangan industri energi masa depan. Melalui kombinasi strategi diversifikasi, efisiensi biaya, penguatan ESG, serta ekspansi internasional, Pertamina semakin memantapkan diri menjadi pemain energi kelas dunia.

Informasi resmi terkait strategi Pertamina 2025 dapat diakses melalui situs resmi Pertamina.


#RUPSPertamina2025 #StrategiBisnisPertamina #EnergiBersih #TransisiEnergiIndonesia #BUMN #PertaminaGoGlobal #NetZeroEmission #ESGPertamina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *