Kendari, 6 Juni 2025 – Demam Idul Adha turut memicu peningkatan signifikan pada sejumlah sektor usaha, salah satunya bisnis jasa pangkas rambut. Di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, kios-kios cukur rambut, khususnya yang berlokasi di kawasan Korem, mengalami lonjakan pelanggan yang dramatis menjelang hari raya kurban. Data yang berhasil dihimpun menunjukkan peningkatan jumlah pelanggan hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya dan hari-hari biasa.
Pada Kamis (5/6/2025), sehari sebelum Idul Adha, suasana ramai dan antusias terlihat di sejumlah kios pangkas rambut di kawasan Korem. Para penata rambut terlihat bekerja keras melayani pelanggan yang membludak. Peningkatan yang mencapai 100 persen ini menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk tampil rapi dan prima dalam menyambut hari raya. Fenomena ini menjadi bukti nyata dampak ekonomi Idul Adha yang merambah hingga ke sektor usaha kecil dan menengah (UKM) seperti jasa pangkas rambut.
"Biasanya sehari saya hanya melayani sekitar 20-an pelanggan. Tapi hari ini, sudah lebih dari 40 orang yang saya pangkas rambutnya," ujar Iwan (35), salah seorang penata rambut di kawasan Korem, saat diwawancarai tim liputan. Ia mengaku kewalahan namun senang dengan peningkatan pendapatan yang signifikan. Senyum sumringah terpancar dari wajahnya, mencerminkan dampak positif perayaan Idul Adha bagi usahanya.
Hal senada disampaikan oleh Budi (40), pemilik kios pangkas rambut lainnya di lokasi yang sama. Ia menyebutkan bahwa peningkatan jumlah pelanggan bukan hanya terjadi di kiosnya, tetapi juga di kios-kios pangkas rambut lain di sekitar kawasan Korem. "Ramai sekali, bahkan sampai ada yang harus menunggu agak lama untuk mendapatkan giliran," tambahnya. Budi memperkirakan peningkatan omzetnya mencapai dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.
Lonjakan pelanggan ini tak lepas dari tradisi masyarakat Indonesia, khususnya di Kendari, untuk tampil rapi dan bersih saat merayakan Idul Adha. Memangkas rambut dianggap sebagai bagian dari persiapan menyambut hari raya, sehingga banyak warga yang sengaja datang ke tukang cukur untuk mempercantik penampilan mereka. Hal ini juga menunjukkan pentingnya menjaga penampilan diri sebagai bentuk penghormatan terhadap hari raya.
Tarif yang ditawarkan oleh para penata rambut di kawasan Korem tergolong terjangkau, yaitu sebesar Rp 30.000 per orang. Harga yang relatif murah ini menjadi salah satu faktor yang menarik minat masyarakat untuk menggunakan jasa pangkas rambut di lokasi tersebut. Meskipun ramai, para penata rambut tetap memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Mereka bekerja dengan cekatan dan profesional untuk memastikan setiap pelanggan merasa puas dengan hasil potongan rambutnya.
Fenomena ini juga mencerminkan daya beli masyarakat Kendari yang relatif baik menjelang Idul Adha. Meskipun harga-harga kebutuhan pokok cenderung meningkat menjelang hari raya, masyarakat tetap mengalokasikan sebagian anggaran untuk memenuhi kebutuhan personal, termasuk perawatan penampilan. Hal ini menunjukkan optimisme dan daya tahan ekonomi masyarakat di tengah berbagai tantangan ekonomi global.
Peningkatan pendapatan yang signifikan bagi para penata rambut di kawasan Korem menjadi bukti nyata kontribusi positif perayaan Idul Adha terhadap perekonomian lokal. Perayaan Idul Adha tidak hanya sekedar momen ibadah, tetapi juga menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, termasuk usaha kecil dan menengah seperti jasa pangkas rambut. Hal ini menunjukkan pentingnya peran sektor UKM dalam menopang perekonomian nasional.
Keberhasilan para penata rambut di Kendari dalam memanfaatkan momentum Idul Adha untuk meningkatkan pendapatannya patut diapresiasi. Mereka telah mampu memanfaatkan peluang bisnis yang ada dengan baik dan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan. Kisah sukses mereka menjadi inspirasi bagi para pelaku UKM lainnya untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usahanya.
Lebih jauh, fenomena ini juga menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung dan memfasilitasi pertumbuhan UKM. Pemerintah dapat memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku UKM agar mereka mampu meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya. Selain itu, pemerintah juga dapat membantu para pelaku UKM dalam mengakses permodalan dan pemasaran produknya.
Dengan demikian, lonjakan pelanggan di kios-kios pangkas rambut di Kendari menjelang Idul Adha tidak hanya menjadi berita ekonomi semata, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial dan ekonomi masyarakat. Ini merupakan potret kecil bagaimana perayaan keagamaan dapat berdampak positif terhadap perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat. Semoga momentum positif ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia di masa mendatang. Perhatian terhadap sektor UKM, khususnya dalam hal akses permodalan dan pelatihan, menjadi kunci penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.