Jakarta, 5 Juni 2025 – Sektor jasa, khususnya pariwisata, menunjukkan kontribusi signifikan terhadap capaian investasi nasional pada kuartal pertama tahun 2025. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, mengumumkan realisasi investasi mencapai angka fantastis, yaitu Rp 465,2 triliun. Angka ini setara dengan 24,4% dari target investasi nasional tahun 2025 yang sebesar Rp 1.905 triliun. Keberhasilan ini, menurut Pasaribu, turut dipicu oleh peran krusial sektor jasa, termasuk di dalamnya industri pariwisata, yang menempati posisi keempat sebagai kontributor terbesar realisasi investasi pada periode tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Pasaribu saat meresmikan Westin Nirup Island Resort and Spa di Pulau Nirup, Batam. Kehadiran resor mewah ini, menurutnya, menjadi simbol nyata dari potensi investasi yang terus berkembang di sektor pariwisata Indonesia. "Data realisasi investasi kuartal I 2025 menunjukkan capaian yang sangat memuaskan. Sektor jasa lainnya, yang mencakup sektor pariwisata, berkontribusi besar terhadap pencapaian ini," tegas Pasaribu dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut, Pasaribu menyoroti potensi investasi yang luar biasa di Kepulauan Riau, khususnya di Batam. Berdasarkan data yang dipaparkan, realisasi investasi di Kepulauan Riau selama periode 2020-2024 mencapai Rp 148,65 triliun. Kota Batam sendiri menjadi penyumbang terbesar, dengan kontribusi mencapai 61,99% atau setara dengan Rp 92,15 triliun dari total investasi di provinsi tersebut. Meskipun sektor industri teknologi masih mendominasi investasi di wilayah ini, Pasaribu menekankan potensi pertumbuhan sektor pariwisata yang sangat menjanjikan.
"Meskipun sektor industri teknologi masih menjadi tulang punggung ekonomi Kepulauan Riau, kami melihat peluang emas yang sangat besar di sektor pariwisata," ujar Pasaribu. "Potensi ini perlu digarap secara maksimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan."
Pemerintah, lanjut Pasaribu, berkomitmen penuh untuk mendukung investasi di sektor pariwisata. Hal ini sejalan dengan kebijakan penanaman modal jangka panjang yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja. Dukungan tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari penyederhanaan regulasi, hingga pemberian insentif fiskal bagi investor yang berinvestasi di sektor pariwisata.
"Komitmen pemerintah terhadap pengembangan sektor pariwisata tidak perlu diragukan lagi," tegas Pasaribu. "Kami akan terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi para investor, baik domestik maupun asing, untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia."
Pasaribu optimistis bahwa Westin Nirup Island Resort and Spa akan menjadi contoh sukses investasi di sektor pariwisata, khususnya di Batam. Ia berharap kehadiran resor ini akan menjadi katalisator bagi investasi selanjutnya di Kepulauan Riau dan seluruh Indonesia. "Kami yakin penuh bahwa Westin Nirup Island Resort and Spa akan menjadi ikon baru pariwisata terpadu di Batam, dan akan menarik lebih banyak investasi di Kepulauan Riau dan Indonesia," ucapnya.
Westin Nirup Island Resort and Spa sendiri merupakan proyek investasi dari PT Tritunas Sinar Benua, sebuah perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berlokasi di Pulau Nirup, Kelurahan Sekanak Raya, Belakang Padang, Kota Batam. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), total rencana investasi perusahaan ini mencapai Rp 240,13 miliar. Hingga kuartal I 2025, realisasi investasi yang telah dicapai sebesar Rp 7,68 miliar. Meskipun angka realisasi masih tergolong kecil dibandingkan rencana investasi, hal ini dinilai sebagai langkah awal yang positif dan menjanjikan.
Secara keseluruhan, capaian investasi kuartal I 2025 yang mencapai Rp 465,2 triliun menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kontribusi signifikan sektor jasa, termasuk pariwisata, menjadi bukti nyata keberhasilan strategi pemerintah dalam mendorong investasi di sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Ke depan, pemerintah diharapkan akan terus meningkatkan upaya untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan menarik bagi investor, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak. Peresmian Westin Nirup Island Resort and Spa menjadi bukti nyata dari potensi investasi di sektor pariwisata dan menjadi momentum untuk mendorong investasi lebih besar lagi di masa mendatang. Pemerintah pun perlu terus meningkatkan infrastruktur pendukung pariwisata dan memberikan pelatihan bagi sumber daya manusia di sektor ini untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing pariwisata Indonesia di kancah internasional. Keberhasilan ini juga menjadi tantangan bagi pemerintah untuk terus meningkatkan kinerja dan menciptakan kebijakan yang lebih efektif untuk menarik investasi yang lebih besar lagi di masa mendatang, khususnya di sektor pariwisata yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan devisa negara dan menciptakan lapangan kerja.