Jakarta, 4 Juni 2025 – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah merilis sebelas program prioritas yang akan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 446,24 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam keterangan resmi yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya (@smindrawati), menekankan peran krusial APBN dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi global yang penuh tantangan.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa APBN akan terus dioptimalkan sebagai instrumen penyangga perekonomian, berfokus pada peningkatan daya beli masyarakat, dukungan terhadap dunia usaha, penciptaan lapangan kerja, dan mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi. "Melalui berbagai belanja APBN," tegas Sri Mulyani, "Pemerintah telah menyiapkan respons kebijakan countercyclical dalam bentuk berbagai paket kebijakan ekonomi." Kebijakan ini, menurutnya, dirancang untuk menghadapi fluktuasi ekonomi dan memastikan keberlanjutan pembangunan.
Sebelas program prioritas tersebut, yang diharapkan mampu menjadi pengungkit perekonomian nasional, memiliki alokasi anggaran yang signifikan. Program Koperasi Desa Merah Putih, misalnya, mendapat porsi terbesar dengan anggaran mencapai Rp 200 triliun. Program ini diharapkan mampu memberdayakan ekonomi desa dan mengurangi kesenjangan ekonomi antar wilayah. Di posisi kedua, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengalokasikan dana sebesar Rp 121 triliun, menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia.
Berikut rincian sebelas program prioritas tersebut beserta alokasi anggarannya:
-
Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Rp 121 triliun. Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi anak Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang rawan kekurangan gizi. Besarnya anggaran yang dialokasikan menunjukkan prioritas pemerintah dalam membangun generasi muda yang sehat dan produktif. Keberhasilan program ini akan berdampak jangka panjang pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
-
Program 3 Juta Rumah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP): Rp 41,88 triliun. Program ini menargetkan penyediaan 3 juta unit rumah melalui skema FLPP, bertujuan untuk mengatasi permasalahan kekurangan perumahan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap hunian layak. Program ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor konstruksi dan menciptakan lapangan kerja baru.
-
Koperasi Desa Merah Putih: Rp 200 triliun. Program ini merupakan pilar utama dalam upaya pemerintah untuk memberdayakan ekonomi desa. Dengan alokasi anggaran terbesar, program ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat desa, mengurangi kemiskinan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Pengembangan kapasitas koperasi dan akses terhadap permodalan menjadi kunci keberhasilan program ini.
-
Sekolah Rakyat: Rp 11,6 triliun. Program ini difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan di tingkat dasar, dengan tujuan untuk meningkatkan akses pendidikan dan mutu pembelajaran bagi anak-anak di seluruh Indonesia. Program ini akan mencakup pembangunan infrastruktur sekolah, pelatihan guru, dan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan.
-
Sekolah Unggul Garuda: Rp 2 triliun. Program ini bertujuan untuk menciptakan sekolah-sekolah unggulan yang mampu mencetak generasi penerus bangsa yang berdaya saing global. Sekolah-sekolah terpilih akan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dalam hal kurikulum, tenaga pengajar, dan fasilitas.
-
Rehabilitasi Sekolah: Rp 19,5 triliun. Program ini akan fokus pada perbaikan dan peningkatan kualitas infrastruktur sekolah yang rusak atau tidak layak pakai. Dengan rehabilitasi sekolah, diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi siswa.
-
Cek Kesehatan Gratis (CKG): Rp 3,4 triliun. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan preventif. Pemeriksaan kesehatan gratis diharapkan dapat mendeteksi dini berbagai penyakit dan mencegah terjadinya penyakit kronis.
-
Penuntasan Tuberkulosis: Rp 1,5 triliun. Program ini fokus pada upaya pencegahan dan pengobatan penyakit tuberkulosis (TB), merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Alokasi anggaran ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
