Jakarta – Impian untuk meningkatkan taraf hidup dan mencapai kemakmuran ekonomi merupakan dambaan banyak pekerja kelas menengah. Namun, realita gaji pas-pasan dan pengeluaran yang tak terkendali seringkali membuat impian tersebut terasa jauh panggang dari api. Bagaimana pekerja kelas menengah dapat melepaskan diri dari jerat keuangan yang stagnan dan membangun kekayaan? Pertanyaan ini menjadi fokus diskusi bersama Tejasari, perencana keuangan dari Tatadana Consulting.
Tejasari menekankan bahwa kunci utama menuju kekayaan bukanlah sekadar peningkatan pendapatan semata, melainkan peningkatan kepemilikan aset. "Naik kelas" dalam konteks finansial, menurutnya, diukur dari akumulasi aset yang dimiliki, bukan hanya jumlah uang yang ada di rekening tabungan. Untuk mencapai hal tersebut, peningkatan pendapatan menjadi langkah krusial pertama.
Namun, bagaimana cara meningkatkan pendapatan? Tejasari memaparkan beberapa strategi yang dapat diadopsi. Pertama, peningkatan kompetensi diri melalui pendidikan dan pelatihan. "Untuk naik gaji atau jabatan, kita perlu menambah ilmu, sertifikasi, atau pengetahuan," ujarnya. Peningkatan kompetensi ini akan meningkatkan daya saing dan membuka peluang untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dengan gaji yang lebih besar.
Strategi kedua yang cukup populer di era modern adalah perpindahan kerja. "Banyak orang sekarang pindah kerja untuk mendapatkan kenaikan gaji yang signifikan," kata Tejasari. Perpindahan kerja, meskipun berisiko, dapat menjadi jalan pintas untuk mendapatkan lompatan pendapatan yang cukup besar, terutama jika individu tersebut memiliki keahlian dan pengalaman yang dicari oleh perusahaan lain.
Akan tetapi, realitanya tidak semua pekerja dapat dengan mudah meningkatkan pendapatan dari pekerjaan utamanya. Bagi mereka yang terkendala oleh keterbatasan peluang kenaikan gaji atau perpindahan kerja, Tejasari menyarankan untuk mencari sumber pendapatan tambahan di luar pekerjaan utama. Ini dapat berupa pekerjaan paruh waktu (part-time), berwirausaha, atau berinvestasi.
"Penghasilan tambahan bisa didapat dari berbagai cara, seperti kerja paruh waktu, berbisnis, atau investasi yang menghasilkan," jelasnya. Ketiga pilihan ini menawarkan fleksibilitas dan potensi pendapatan yang bervariasi, tergantung pada usaha dan keahlian yang dimiliki. Penting untuk diingat bahwa pilihan ini membutuhkan komitmen, waktu, dan usaha ekstra.
Namun, sekadar meningkatkan pendapatan saja belum cukup. Tejasari menekankan pentingnya manajemen keuangan yang efektif. "Meningkatkan penghasilan belum tentu langsung membuat kita kaya raya. Jika pengeluaran juga meningkat seiring dengan kenaikan pendapatan, maka aset tidak akan bertambah," tegasnya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga gaya hidup agar tetap seimbang dan mengalokasikan sebagian besar pendapatan tambahan untuk investasi dan penambahan aset.
Setelah pendapatan tambahan diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengalokasikan dana tersebut secara produktif untuk meningkatkan kepemilikan aset. Aset yang dimaksud bukan hanya barang-barang konsumtif, melainkan aset yang berpotensi memberikan nilai tambah di masa depan. Tejasari mencontohkan beberapa jenis aset yang dapat dipilih, yaitu properti, emas, dan surat berharga.
"Aset itu macam-macam, mulai dari properti, emas, hingga surat berharga," jelasnya. Membeli properti secara bertahap melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bisa menjadi strategi jangka panjang. Strategi lain adalah membeli emas secara berkala, memanfaatkan kenaikan harga emas setiap tahunnya. Sementara itu, investasi dalam surat berharga seperti obligasi, saham, atau reksadana menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi, meskipun disertai dengan risiko yang lebih besar.
Pilihan aset yang tepat bergantung pada profil risiko, tujuan keuangan, dan kemampuan finansial masing-masing individu. Penting untuk melakukan riset dan perencanaan yang matang sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam jenis aset tertentu. Konsultasi dengan perencana keuangan profesional juga sangat dianjurkan untuk mendapatkan panduan yang tepat.
Kesimpulannya, jalan menuju kekayaan bagi pekerja kelas menengah bukanlah hal yang mustahil. Dengan strategi yang tepat, yaitu peningkatan pendapatan melalui peningkatan kompetensi atau pencarian penghasilan tambahan, dikombinasikan dengan manajemen keuangan yang efektif dan investasi yang bijak dalam aset produktif, impian untuk mencapai kemakmuran ekonomi dapat diwujudkan. Namun, kesuksesan ini membutuhkan komitmen, disiplin, dan ketekunan dalam jangka panjang. Tidak ada jalan pintas menuju kekayaan, melainkan proses yang sistematis dan terencana dengan baik. Perencanaan keuangan yang matang dan adaptasi terhadap perubahan ekonomi menjadi kunci keberhasilan dalam perjalanan menuju kemakmuran finansial.