Jakarta, 30 Mei 2025 – Mimpi untuk meningkatkan taraf hidup dan mencapai kemakmuran ekonomi menjadi dambaan banyak pekerja kelas menengah. Salah satu kunci untuk mewujudkan impian tersebut, menurut Tejasari, perencana keuangan dari Tatadana Consulting, adalah dengan meningkatkan kepemilikan aset melalui investasi yang terencana dan bijak. Namun, langkah awal yang perlu diperhatikan bukanlah langsung terjun ke pasar modal, melainkan manajemen keuangan pribadi yang efektif.
Dalam wawancara eksklusif dengan detikcom, Tejasari memaparkan strategi pengelolaan keuangan yang ideal bagi pekerja kelas menengah yang ingin memulai perjalanan investasi mereka. Ia menekankan pentingnya disiplin dalam mengalokasikan pendapatan bulanan ke dalam beberapa pos pengeluaran yang terstruktur. "Komposisi yang ideal," jelasnya, "adalah menabung 10%, mengalokasikan 30% untuk cicilan (misalnya KPR), 40% untuk kebutuhan rutin, dan 20% untuk pengeluaran pribadi."
Namun, Tejasari menambahkan fleksibilitas pada rumus tersebut. Bagi mereka yang tidak memiliki cicilan KPR atau pinjaman properti lainnya, porsi 30% yang dialokasikan untuk cicilan dapat dialihkan ke pos tabungan, sehingga total tabungan dapat mencapai 40%, bahkan lebih. "Semakin besar porsi pendapatan yang dialokasikan untuk investasi, semakin baik," tegasnya. "Idealnya, kita bisa mengalokasikan hingga 40% dari penghasilan untuk investasi."
Setelah menetapkan alokasi dana investasi bulanan, langkah selanjutnya adalah memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan kemampuan finansial. Prioritas utama adalah memilih instrumen yang legal dan diawasi oleh otoritas yang berwenang, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Produk investasi yang aman adalah yang legalitasnya jelas dan berada di bawah pengawasan OJK dan pemerintah," ujar Tejasari. "Contoh instrumen investasi yang relatif aman antara lain deposito dan reksa dana."
Tejasari menjelaskan lebih lanjut mengenai pilihan instrumen investasi yang tersedia. Deposito menawarkan tingkat keamanan yang tinggi dengan imbal hasil yang relatif stabil, meskipun tingkat keuntungannya mungkin tidak setinggi instrumen investasi lainnya. Sementara itu, reksa dana menawarkan diversifikasi portofolio yang lebih luas, sehingga dapat meminimalisir risiko. "Reksa dana memiliki berbagai jenis, mulai dari reksa dana pasar uang yang cenderung rendah risiko hingga reksa dana saham yang berisiko lebih tinggi tetapi berpotensi memberikan keuntungan yang lebih besar," jelasnya.
Selain reksa dana dan deposito, Tejasari juga menyinggung obligasi dan saham sebagai pilihan investasi. Obligasi menawarkan tingkat keuntungan yang relatif stabil, dengan target return saat ini sekitar 6,5%. Namun, pemilihan obligasi perlu dilakukan dengan cermat, memperhatikan peringkat kredit penerbit dan jatuh tempo obligasi. Sementara itu, saham menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi, tetapi juga diiringi dengan risiko yang lebih besar. "Untuk investasi saham," kata Tejasari, "kita perlu melakukan riset dan memilih saham perusahaan yang memiliki kinerja baik dan konsisten, serta memberikan dividen secara reguler."
Namun, keberhasilan investasi tidak hanya bergantung pada pemilihan instrumen yang tepat, tetapi juga pada strategi diversifikasi portofolio. Tejasari menekankan pentingnya menyebarkan investasi ke berbagai jenis instrumen untuk meminimalisir risiko. "Diversifikasi aset sangat penting," jelasnya. "Dengan diversifikasi, jika salah satu jenis investasi mengalami penurunan, kerugian dapat diimbangi oleh keuntungan dari instrumen investasi lainnya." Strategi ini membantu melindungi portofolio investasi dari fluktuasi pasar yang tak terduga.
Dalam konteks pekerja kelas menengah, Tejasari menyarankan pendekatan yang bertahap dan realistis. Mulailah dengan mempelajari dasar-dasar investasi, memahami profil risiko masing-masing instrumen, dan memilih instrumen yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan keuangan. Jangan tergoda oleh janji keuntungan yang tinggi dengan risiko yang tidak terukur. Konsistensi dalam berinvestasi, meskipun dengan jumlah yang relatif kecil, akan memberikan hasil yang signifikan dalam jangka panjang.
Kesimpulannya, mencapai kemakmuran ekonomi melalui investasi bukanlah hal yang mustahil bagi pekerja kelas menengah. Dengan perencanaan keuangan yang matang, pemilihan instrumen investasi yang tepat, dan strategi diversifikasi portofolio yang bijak, pekerja kelas menengah dapat membangun kekayaan secara bertahap dan aman. Kunci utama adalah disiplin, konsistensi, dan pemahaman yang mendalam tentang instrumen investasi yang dipilih. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional untuk mendapatkan panduan yang lebih personal dan terukur sesuai dengan kondisi keuangan masing-masing individu. Ingatlah bahwa investasi yang sukses adalah investasi yang didasari oleh pengetahuan, perencanaan yang matang, dan kesabaran dalam jangka panjang.