Pemerintah Genjot Pembentukan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih: Sinergi dan Digitalisasi Jadi Kunci

Jakarta, 29 Mei 2025 – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) terus menggenjot pembentukan 80.000 unit Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Target ambisius ini, sebagaimana ditegaskan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, merupakan bagian dari visi besar Presiden untuk memberdayakan ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan Budi Arie saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-26 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari di Sumatera Utara, Rabu (28/5), dan dikonfirmasi melalui keterangan tertulis pada Kamis (29/5).

Budi Arie menekankan pentingnya peran perempuan dalam struktur kepengurusan dan pengawasan Kopdes Merah Putih. Ia melihat partisipasi aktif perempuan sebagai kunci keberhasilan dan keberlanjutan koperasi-koperasi tersebut. Lebih lanjut, Menteri Budi Arie mengapresiasi KSP Nasari yang dinilai sebagai model sukses dalam pendampingan dan pengembangan Kopdes Merah Putih. KSP Nasari, menurutnya, memiliki pengalaman dan kapasitas yang dapat dibagi dan diterapkan di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Utara.

"Akan terus berproses untuk mewujudkan mimpi besar presiden dalam membentuk 80.000 Koperasi desa merah putih," tegas Budi Arie. Ia pun menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan di sektor koperasi untuk mendukung penuh inisiatif ini dan belajar dari keberhasilan KSP Nasari. "Mari seluruh penggiat koperasi untuk mendukung Kopdes Merah Putih dan dengan pengalaman KSP Nasari harus dapat ditularkan, membantu dan melakukan edukasi kepada Kopdes Merah Putih khususnya di wilayah Sumatera Utara," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua KSP Nasari, Frans Meroga Panggabean, memaparkan model bisnis Kopdes Merah Putih yang inovatif dan terintegrasi. Ia menekankan pentingnya pendekatan ekosistem yang saling mendukung antar unit usaha dalam koperasi modern. KSP Nasari, menurut Frans, telah merancang model bisnis yang menggabungkan tujuh unit usaha yang terhubung secara sinergis dan efisien melalui platform digital. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Koperasi dalam audiensi pada 22 Mei lalu, yang menekankan pentingnya efisiensi operasional melalui digitalisasi.

"Ekosistem Bisnis Koperasi Modern dirancang dengan pendekatan ekosistem terintegrasi. Koperasi ini menggabungkan tujuh unit usaha yang saling terhubung, menciptakan sinergi layanan dan efisiensi operasional melalui digitalisasi," jelas Frans.

Pemerintah Genjot Pembentukan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih: Sinergi dan Digitalisasi Jadi Kunci

Sebagai respons atas arahan Menteri, KSP Nasari juga mempresentasikan prototipe aplikasi super-apps Kopdes Merah Putih Digital. Aplikasi ini dirancang untuk mengintegrasikan seluruh unit usaha dalam ekosistem Kopdes Merah Putih, mempermudah pengelolaan, dan meningkatkan efisiensi operasional. Inovasi teknologi ini diharapkan mampu menjawab tantangan modernisasi dan meningkatkan daya saing Kopdes Merah Putih.

"Aplikasi digital ini akan mengintegrasikan Ekosistem Bisnis KopDes Merah Putih yang menggabungkan tujuh unit usaha yang saling terhubung, menciptakan sinergi layanan dan efisiensi operasional melalui digitalisasi," terang Frans, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI).

Frans menjelaskan lebih lanjut bahwa model bisnis Kopdes Merah Putih mengadopsi pendekatan terintegrasi, di mana setiap unit usaha beroperasi secara mandiri namun saling mendukung dan memperkuat satu sama lain. Integrasi ini menciptakan aliran nilai yang berkelanjutan, memastikan keberhasilan satu unit usaha akan berdampak positif pada unit usaha lainnya. Hal ini menciptakan ketahanan ekonomi lokal yang lebih kuat dan berkelanjutan.

"Desain super apps ini memungkinkan Kopdes Merah Putih memanfaatkan basis pelanggan yang beragam, mengoptimalkan sumber daya, dan menciptakan ketahanan ekonomi lokal," lanjut Frans. Ia menambahkan bahwa model ini dirancang untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi di tingkat desa dan kelurahan.

Target 80.000 Kopdes Merah Putih merupakan tantangan besar, namun juga peluang emas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada beberapa faktor kunci, termasuk dukungan penuh dari pemerintah, partisipasi aktif masyarakat, dan penerapan teknologi digital yang tepat. Model bisnis terintegrasi dan pemanfaatan aplikasi digital seperti yang didemonstrasikan oleh KSP Nasari menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dapat memperkuat daya saing dan keberlanjutan koperasi di era digital. Keberhasilan KSP Nasari diharapkan dapat direplikasi dan diadopsi oleh Kopdes Merah Putih lainnya di seluruh Indonesia, sehingga target pemerintah dapat tercapai dan dampak positifnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan perekonomian desa, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru. Keberhasilannya akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun ekonomi kerakyatan yang kuat dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *