Jakarta, 28 Mei 2025 – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK), bersiap menarik investasi asing skala besar untuk proyek-proyek infrastruktur strategis. Menteri Koordinator Bidang IPK, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), secara khusus membidik investor dari Eropa dan Amerika Serikat dalam upaya percepatan pembangunan nasional. Langkah ini diumumkan dalam konferensi pers terkait penyelenggaraan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang akan berlangsung pada 11-12 Juni mendatang di Jakarta.
ICI 2025, menurut AHY, akan menjadi panggung utama untuk memamerkan portofolio proyek infrastruktur prioritas Indonesia kepada investor global. Acara ini dirancang sebagai wadah pertemuan antara para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, swasta, dan investor internasional, untuk membahas peluang investasi dan kolaborasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"Kami mengundang seluruh pihak yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, baik melalui jalur resmi kedutaan besar maupun secara langsung kepada para pengusaha," tegas AHY. Upaya pendekatan yang intensif telah dilakukan selama enam bulan terakhir, dengan komunikasi aktif yang terjalin dengan berbagai negara di Asia, Eropa, dan Amerika. Undangan resmi juga telah disebarluaskan melalui jalur diplomatik.
Proyek-proyek infrastruktur yang akan ditawarkan merupakan hasil kurasi dari usulan berbagai kementerian di bawah koordinasi Kemenko IPK. Prioritas utama diberikan kepada proyek-proyek yang memiliki dampak langsung dan signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satu proyek unggulan yang akan dipromosikan adalah pembangunan Giant Sea Wall (GSW) atau tanggul laut raksasa. Proyek ambisius ini diharapkan mampu melindungi wilayah pesisir Indonesia dari ancaman abrasi dan bencana alam, sekaligus membuka peluang pengembangan kawasan pesisir.
Selain GSW, pemerintah juga akan menawarkan peluang investasi dalam pengembangan jaringan kereta cepat. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang telah beroperasi akan menjadi contoh nyata keberhasilan, sekaligus menjadi landasan untuk menawarkan pengembangan jalur kereta cepat ke kota-kota lain. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mempercepat mobilitas barang dan jasa.
Tidak hanya infrastruktur transportasi, pemerintah juga akan mempromosikan proyek-proyek di sektor perumahan. Investasi dalam pembangunan hunian vertikal di perkotaan dan perumahan di pedesaan menjadi fokus utama, guna menjawab kebutuhan akan tempat tinggal yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Konsep Transit Oriented Development (TOD) juga akan menjadi bagian penting dari portofolio investasi yang ditawarkan. TOD yang mengintegrasikan hunian, fasilitas umum, dan transportasi publik diharapkan mampu menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
ICI 2025 sendiri akan fokus pada lima tema utama. Pertama, future proofing cities, yang menekankan pembangunan kota-kota masa depan yang berkelanjutan dan terintegrasi dengan infrastruktur dasar yang memadai. Kedua, connecting the archipelago, yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar pulau dan menurunkan biaya logistik, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Tema ketiga berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan infrastruktur di sektor perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Tema keempat menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur yang mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan. Dan terakhir, tema kelima secara khusus membahas peluang investasi di bidang infrastruktur, menjadi inti dari upaya pemerintah untuk menarik investasi asing.
Meskipun AHY tidak secara spesifik menyebutkan target nilai investasi yang diharapkan dari ICI 2025, jelas bahwa pemerintah menaruh harapan besar pada acara ini untuk menarik investasi signifikan guna mendukung percepatan pembangunan infrastruktur nasional. Kesuksesan ICI 2025 akan menjadi penentu penting dalam upaya pemerintah mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju dan berdaya saing di kancah global. Keberhasilan menarik investasi asing skala besar tidak hanya akan mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Oleh karena itu, persiapan yang matang dan strategi promosi yang efektif menjadi kunci keberhasilan acara ini. Pemerintah diharapkan mampu meyakinkan investor internasional akan potensi besar yang dimiliki Indonesia dan keamanan investasi di negara ini.