Menperin Perkuat Kerja Sama Industri dengan Brasil, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Jakarta, 23 Mei 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia terus menggenjot kerja sama industri dengan negara-negara mitra strategis, salah satunya Brasil. Dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden sekaligus Menteri Pembangunan, Industri, Perdagangan, dan Jasa Brasil, Geraldo Alckmin, di sela-sela Pertemuan Menteri Industri BRICS di Brasil pada Selasa (20/5), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan ekonomi bilateral yang telah terjalin panjang sejak tahun 1953.

Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk membahas peningkatan kerja sama di sektor-sektor strategis. Meningkatnya nilai ekspor Indonesia ke Brasil sebesar 9,31 persen pada tahun 2024 menjadi indikator positif yang menunjukkan potensi besar untuk pengembangan kerja sama ekonomi yang lebih luas. "Brasil merupakan mitra strategis Indonesia di kawasan Amerika Latin," ujar Menperin Agus dalam keterangan tertulisnya. "Peningkatan nilai ekspor ini menunjukkan potensi besar yang dapat kita kembangkan bersama."

Menperin Agus memaparkan fokus kerja sama yang akan diperkuat meliputi beberapa sektor kunci yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi kedua negara. Sektor energi terbarukan berbasis nabati menjadi prioritas utama, mengingat komitmen bersama untuk transisi energi yang berkelanjutan. Selain itu, kerja sama di sektor maritim dan kedirgantaraan, pengolahan hasil perikanan dan peternakan, serta produk agribisnis juga akan menjadi fokus utama.

"Kerja sama ini selaras dengan visi Presiden Joko Widodo untuk memperluas jangkauan kerja sama internasional guna memperkuat ketahanan ekonomi nasional," tegas Menperin Agus. Ia menekankan bahwa penguatan kerja sama ini bukan hanya sekadar upaya bilateral, melainkan juga sejalan dengan komitmen bersama Indonesia dan Brasil dalam berbagai forum multilateral.

Baik Indonesia maupun Brasil aktif berperan dalam Group of Twenty (G20), World Trade Organization (WTO), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan kini juga BRICS. Keduanya berkomitmen untuk mendorong sistem perdagangan multilateral yang adil dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Menperin Agus optimistis bahwa kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Brasil akan berkontribusi signifikan dalam mendorong stabilitas global, mempromosikan pertumbuhan berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat kedua negara.

Menperin Perkuat Kerja Sama Industri dengan Brasil, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

BRICS: Pijakan Indonesia di Perekonomian Global

Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS, yang resmi terwujud pada Januari 2025, menjadi momentum strategis bagi peningkatan peran Indonesia di kancah ekonomi global. BRICS, aliansi ekonomi negara-negara berkembang yang mewakili sekitar 45 persen populasi dunia dan 28 persen output perekonomian global, memberikan akses pasar yang lebih luas bagi Indonesia. Keanggotaan ini juga membuka peluang akses pendanaan dari New Development Bank (NDB) dan diversifikasi mitra dagang, mengurangi ketergantungan pada pasar-pasar tradisional.

Secara diplomatik, BRICS menjadi platform bagi Indonesia untuk memperjuangkan reformasi ekonomi global dan memperkuat posisi tawar Indonesia di panggung internasional. Di sektor keuangan, BRICS menawarkan potensi untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan menciptakan sistem finansial alternatif yang lebih inklusif.

Menperin Agus menekankan bahwa BRICS menjadi wahana penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisi industri nasional dalam perekonomian global yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis inovasi. "Secara global, posisi Indonesia dalam industri manufaktur menunjukkan capaian yang membanggakan," ujarnya, merujuk pada Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia yang mencapai USD255,96 miliar pada tahun 2023. Angka ini menempatkan Indonesia di posisi ke-4 terbesar di antara anggota BRICS, setelah China, India, dan Brasil.

Prestasi ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi di Asia dan ASEAN. Di kawasan Asia, Indonesia menempati peringkat ke-5 setelah China, Jepang, India, dan Korea Selatan. Namun, di ASEAN, Indonesia menduduki posisi teratas, melampaui Thailand dan Vietnam. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari kinerja sektor industri Indonesia yang terus tumbuh dan berkembang.

Dalam rangkaian kegiatan BRICS, Menperin Agus tidak hanya bertemu dengan Wakil Presiden Brasil, tetapi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi Tiongkok, Xiong Jijun, serta Wakil Menteri Industri dan Perdagangan Federasi Rusia, Aleksei Vladimirovich Gruzdev. Pertemuan-pertemuan ini semakin memperkuat jaringan kerja sama Indonesia di tingkat global.

Kerja Sama yang Saling Menguntungkan

Menperin Agus didampingi oleh Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin RI, Tri Supondy, serta Duta Besar Indonesia untuk Brasil, Edi Yusup, dalam kunjungannya ke Brasil. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen penuh pemerintah Indonesia dalam memperkuat kerja sama ekonomi dengan Brasil.

Melalui berbagai pertemuan dan dialog yang dilakukan, Menperin Agus berupaya memperkuat kontribusi Indonesia dalam mendorong pertumbuhan industri global yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan. "Dialog terbuka dan kerja sama yang saling menguntungkan akan memperkokoh posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam industri global serta membangun jembatan pemahaman antar masyarakat kedua negara," pungkas Menperin Agus. Pertemuan ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia untuk terus membangun hubungan ekonomi yang kuat dan saling menguntungkan dengan negara-negara mitra strategis di seluruh dunia. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *