Indeks Keyakinan Konsumen RI Menguat di April 2025, Sentuh Angka 121,7

Jakarta, 11 Mei 2025 – Bank Indonesia (BI) melaporkan peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan April 2025, mencapai angka 121,7 poin. Angka ini menandai kenaikan tipis namun signifikan dibandingkan bulan Maret 2025 yang berada di angka 121,1 poin, menunjukkan optimisme konsumen Indonesia yang tetap terjaga. Laporan survei konsumen BI yang dirilis hari ini memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai dinamika kepercayaan konsumen di berbagai segmen.

Peningkatan IKK April 2025 didorong oleh penguatan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini yang mencapai 113,7 poin, meningkat dari 110,6 poin pada bulan sebelumnya. Penguatan IKE ini ditopang oleh peningkatan seluruh komponen pembentuknya, yaitu Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI), Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG), dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK). Ketiga indeks tersebut mencatatkan angka yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, dengan IPSI mencapai 125,4 poin, IPDG 113,9 poin, dan IKLK 101,6 poin.

Analisis lebih lanjut terhadap data menunjukkan peningkatan keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini, terutama terlihat pada kelompok pengeluaran dengan pendapatan Rp 4,1-5 juta (130,9 poin) dan Rp 3,1-4 juta (124,0 poin). Peningkatan ini teramati di hampir seluruh kelompok pengeluaran, menunjukkan dampak positif dari perbaikan kondisi ekonomi terhadap daya beli masyarakat. Dari sisi usia, peningkatan keyakinan terhadap penghasilan saat ini juga terjadi di seluruh kelompok usia, kecuali kelompok usia di atas 60 tahun yang mencatatkan angka 111,9 poin.

Persepsi positif terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini juga turut berkontribusi pada peningkatan IKK. Peningkatan ini terutama terlihat pada kelompok responden dengan latar belakang pendidikan pascasarjana (133,1 poin) dan akademi/diploma (119,1 poin). Hal ini mengindikasikan adanya optimisme di pasar kerja, khususnya bagi mereka dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Meskipun demikian, laporan BI juga mencatat adanya penurunan pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) menjadi 129,8 poin, turun dari 131,7 poin pada bulan Maret 2025. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pelemahan pada Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU). IEKLK turun menjadi 123,5 poin dari 125,9 poin, sementara IEKU turun menjadi 128,5 poin dari 132,2 poin. Meskipun demikian, BI tetap menekankan bahwa ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan masih terjaga pada level optimis.

Indeks Keyakinan Konsumen RI Menguat di April 2025, Sentuh Angka 121,7

Secara lebih detil, analisis berdasarkan kelompok pengeluaran menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap ekspektasi penghasilan enam bulan ke depan masih optimis untuk sebagian besar kelompok. Kelompok pengeluaran Rp 2,1-3 juta (131,6 poin) dan Rp 1-2 juta (132,1 poin) bahkan mencatatkan peningkatan. Namun, kelompok pengeluaran Rp 3,1-4 juta (136,2 poin) mengalami penurunan. Dari sisi usia, kelompok usia 51-60 tahun menunjukkan peningkatan ekspektasi penghasilan tertinggi (137,6 poin), sementara kelompok usia di atas 60 tahun mengalami penurunan paling signifikan (117,5 poin).

Pembagian data berdasarkan kelompok pengeluaran juga menunjukkan gambaran yang beragam. IKK tertinggi tercatat pada responden dengan pengeluaran lebih dari Rp 5 juta (127,9 poin) dan Rp 4,1-5 juta (125,2 poin), menunjukkan keyakinan yang lebih kuat di kalangan masyarakat dengan daya beli tinggi. Sebaliknya, kelompok pengeluaran Rp 1-2 juta mengalami penurunan optimisme dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan BI untuk memastikan pemerataan dampak positif pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan kelompok usia, IKK meningkat di hampir semua kelompok, dengan angka tertinggi tercatat pada responden usia 20-30 tahun (126,4 poin), 31-40 tahun (123,0 poin), dan 41-50 tahun (120,9 poin). Namun, kelompok usia di atas 60 tahun menunjukkan penurunan optimisme dibandingkan periode sebelumnya. Perbedaan ini menandakan pentingnya kebijakan yang responsif terhadap kebutuhan dan karakteristik demografis yang beragam.

Secara geografis, IKK berada pada level optimis di semua kota yang disurvei, dengan peningkatan tertinggi tercatat di Bandung, Medan, dan Jakarta. Hal ini menunjukkan distribusi optimisme ekonomi yang relatif merata di beberapa pusat ekonomi utama di Indonesia.

Kesimpulannya, meskipun terdapat penurunan pada Indeks Ekspektasi Konsumen, peningkatan IKK pada April 2025 menunjukkan bahwa keyakinan konsumen Indonesia secara keseluruhan masih berada pada level optimis. Penguatan IKE yang didorong oleh peningkatan penghasilan, pembelian barang tahan lama, dan ketersediaan lapangan kerja menjadi faktor utama pendorong. Namun, BI perlu tetap memantau perkembangan ekonomi secara cermat dan responsif terhadap dinamika yang terjadi di berbagai segmen masyarakat, khususnya untuk memastikan pemerataan dampak positif pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas ekonomi makro. Perhatian khusus perlu diberikan pada kelompok-kelompok yang menunjukkan penurunan optimisme, baik berdasarkan pengeluaran maupun usia, untuk merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *