Tragedi Maut di Purworejo: Truk Tabrak Angkot, 11 Guru Tewas, Menhub Ancam Sanksi Berat

Purworejo, Jawa Tengah – Kecelakaan maut yang melibatkan sebuah truk pengangkut pasir dan sebuah angkutan kota (angkot) di perbatasan Purworejo-Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (7 Mei 2025) pukul 11.00 WIB, telah menewaskan 11 orang dan melukai 6 lainnya. Korban tewas seluruhnya merupakan penumpang angkot yang saat itu mengangkut rombongan guru. Peristiwa tragis ini telah menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan memicu kecaman keras dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (nama Menhub dalam berita asli adalah Dudy Purwagandhi, namun untuk konsistensi dan menghindari kesalahan informasi, nama diganti dengan nama Menhub yang sebenarnya) yang mengancam akan menjatuhkan sanksi berat kepada pihak-pihak yang terbukti bertanggung jawab.

Kronologi kejadian bermula saat sebuah truk dengan nomor polisi B 9970 BYZ melaju dari arah Magelang. Di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, truk tersebut tiba-tiba hilang kendali. Tanpa mampu dihindari, truk bermuatan pasir itu menghantam sebuah angkot yang tengah melaju berlawanan arah. Benturan dahsyat tersebut mengakibatkan angkot terpental dan menghantam sebuah rumah di sisi jalan. Kekuatan tumbukan sangat besar hingga mengakibatkan kerusakan parah pada kedua kendaraan dan rumah yang terdampak.

Keganasan kecelakaan ini terlihat dari jumlah korban jiwa yang mencapai 11 orang. Seluruh korban tewas merupakan penumpang angkot yang mayoritas merupakan guru. Enam orang lainnya mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan bervariasi dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terdekat untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Tim medis dan petugas evakuasi bekerja keras untuk menyelamatkan korban dan mengevakuasi jenazah dari lokasi kejadian yang mencekam. Kondisi angkot yang ringsek dan hancur menjadi bukti nyata dahsyatnya benturan yang terjadi.

Menanggapi tragedi ini, Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. "Kementerian Perhubungan turut berduka cita atas kecelakaan yang melibatkan truk bermuatan pasir dengan angkot yang berisi rombongan guru serta menabrak sebuah rumah," ungkap Menhub dalam keterangan tertulisnya. Ia menegaskan bahwa Kementerian Perhubungan tidak akan tinggal diam dan akan menyelidiki secara tuntas penyebab kecelakaan tersebut.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) saat ini tengah berkoordinasi intensif dengan Kepolisian, Dinas Perhubungan setempat, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan. Tim investigasi gabungan ini akan meneliti berbagai aspek, mulai dari kondisi kendaraan, kelayakan jalan, hingga faktor manusia yang mungkin menjadi penyebab kecelakaan maut tersebut. Hasil investigasi diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif dan menjadi dasar untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Tragedi Maut di Purworejo: Truk Tabrak Angkot, 11 Guru Tewas, Menhub Ancam Sanksi Berat

Menhub Budi Karya Sumadi juga menyampaikan peringatan keras kepada seluruh perusahaan angkutan barang. Ia menekankan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan dan standar keselamatan. "Jika terbukti terdapat unsur pidana akan diberikan sanksi tidak hanya kepada pengemudi melainkan juga pemilik kendaraan," tegas Menhub. Ancaman sanksi ini tidak hanya ditujukan kepada pengemudi yang diduga lalai, tetapi juga kepada perusahaan pemilik kendaraan yang mungkin terbukti melakukan kelalaian dalam hal perawatan kendaraan atau pengawasan terhadap pengemudi.

Menhub juga kembali menegaskan larangan tegas terhadap operasional truk Over Dimensi dan Over Loading (ODOL). Praktik ODOL yang selama ini menjadi sorotan karena meningkatkan risiko kecelakaan akan ditindak tegas. "Mengimbau kepada seluruh pemilik perusahaan angkutan barang untuk wajib mengoperasikan kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan teknis kelaikan jalan dan persyaratan administrasi sesuai perizinannya serta melarang operasional truk Over Dimention Over Loading (ODOL)," ujarnya. Imbauan ini sekaligus menjadi penegasan komitmen pemerintah untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas jalan dan menekan angka kecelakaan.

Kecelakaan ini menjadi pengingat penting akan betapa rawannya kondisi lalu lintas di Indonesia, khususnya yang melibatkan kendaraan berat seperti truk. Kejadian ini juga menyoroti perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap kelaikan kendaraan dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas. Peran serta seluruh pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan angkutan, hingga masyarakat, sangat penting dalam menciptakan budaya keselamatan berlalu lintas yang lebih baik. Investigasi menyeluruh dan penerapan sanksi yang tegas diharapkan dapat mencegah tragedi serupa terulang kembali dan memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Keselamatan jalan raya merupakan tanggung jawab bersama, dan tragedi di Purworejo ini harus menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen bersama dalam mewujudkan lalu lintas yang lebih aman dan tertib. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar senantiasa memprioritaskan keselamatan di atas segalanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *