ADB Suntik Dana Rp 656 Triliun untuk Perkuat Ketahanan Pangan Asia Pasifik

Jakarta, 5 Mei 2025 – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) secara signifikan meningkatkan komitmen pendanaannya untuk ketahanan pangan dan gizi di kawasan Asia Pasifik. Tambahan dana sebesar US$ 26 miliar (sekitar Rp 656 triliun dengan kurs Rp 16.400) mendorong total investasi inisiatif ketahanan pangan ADB menjadi US$ 40 miliar selama periode 2022-2030. Langkah ambisius ini bertujuan untuk mengatasi tantangan serius yang dihadapi kawasan tersebut dalam hal akses terhadap pangan yang aman, bergizi, dan berkelanjutan.

Inisiatif ini mencakup program komprehensif yang menjangkau seluruh rantai pasok pangan, mulai dari hulu hingga hilir. Dari proses pertanian dan pengolahan, hingga distribusi dan konsumsi, program ini dirancang untuk memberikan dampak yang menyeluruh dan berkelanjutan. Melalui skema pembiayaan dan dukungan kebijakan yang terintegrasi, ADB akan membantu pemerintah dan sektor swasta di negara-negara Asia Pasifik untuk mencapai tujuan tersebut.

Presiden ADB, Masato Kanda, dalam keterangan resmi yang disampaikan di sela-sela Pertemuan Tahunan ke-58 ADB di Milan, menekankan urgensi peningkatan investasi ini. "Kekeringan, banjir, panas ekstrem, dan degradasi sumber daya alam yang belum pernah terjadi sebelumnya telah mengurangi produksi pertanian dan mengancam ketahanan pangan serta mata pencaharian di daerah pedesaan," ujar Kanda. Ia menambahkan bahwa dukungan yang diperluas ini akan membantu negara-negara mengurangi kelaparan, memperbaiki pola makan, melindungi lingkungan, dan membuka peluang ekonomi bagi petani dan pelaku agribisnis.

Kanda lebih lanjut menjelaskan bahwa inisiatif ini akan mendorong transformasi di seluruh rantai nilai pangan. "Hal ini akan mendorong perubahan di seluruh rantai nilai makanan, mulai dari bagaimana bahan-bahan makanan ditanam dan diproses, hingga bagaimana makanan tersebut didistribusikan dan dikonsumsi," tegasnya.

Komitmen terbaru ini merupakan peningkatan signifikan dari target awal ADB. Pada September 2022, ADB telah berkomitmen untuk menginvestasikan US$ 14 miliar hingga 2025 untuk meningkatkan ketahanan pangan dan meringankan krisis pangan di kawasan Asia Pasifik. Hingga akhir 2024, ADB telah berhasil menyalurkan US$ 11 miliar (sekitar 80% dari alokasi awal), dengan tambahan US$ 3,3 miliar yang diproyeksikan untuk 2025.

ADB Suntik Dana Rp 656 Triliun untuk Perkuat Ketahanan Pangan Asia Pasifik

Pendanaan tambahan US$ 26 miliar yang baru diumumkan ini terdiri dari dua komponen utama. Sebesar US$ 18,5 miliar akan disalurkan sebagai dukungan langsung kepada pemerintah, sementara US$ 7,5 miliar akan dialokasikan untuk investasi di sektor swasta. ADB menargetkan agar kontribusi sektor swasta mencapai lebih dari 27% dari total program senilai US$ 40 miliar pada tahun 2030. Hal ini menunjukkan keyakinan ADB terhadap peran penting sektor swasta dalam mendorong transformasi sistem pangan yang berkelanjutan.

Urgensi peningkatan investasi ini didorong oleh fakta bahwa lebih dari separuh penduduk dunia yang kekurangan gizi tinggal di negara-negara berkembang di Asia. Hilangnya keanekaragaman hayati dan masalah malnutrisi semakin membebani sistem pangan yang sudah rapuh. Sistem pangan di kawasan ini menyumbang 70% dari penggunaan air global, 50% dari lahan yang dapat dihuni, dan 80% dari hilangnya keanekaragaman hayati. Sektor ini juga menyerap 40% tenaga kerja di kawasan Asia Pasifik.

Untuk mendukung transformasi sistem pangan yang berkelanjutan, program ADB akan fokus pada beberapa pilar utama. Pertama, modernisasi rantai nilai pertanian untuk meningkatkan akses terhadap makanan yang terjangkau dan sehat, khususnya bagi kelompok rentan. Kedua, investasi dalam peningkatan kualitas tanah dan pelestarian keanekaragaman hayati, yang merupakan elemen penting untuk pertanian produktif di tengah ancaman perubahan iklim, polusi, dan hilangnya ekosistem tanah dan air. Ketiga, dukungan terhadap pengembangan teknologi digital dan analitik untuk meningkatkan pengambilan keputusan bagi petani, pelaku agribisnis, dan pembuat kebijakan.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan di Asia Pasifik. Dengan pendekatan komprehensif yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan inovasi teknologi, ADB berupaya untuk membangun sistem pangan yang lebih tangguh, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat di kawasan tersebut. Keberhasilan inisiatif ini akan sangat menentukan dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya SDG 2: Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan gizi, dan mendorong pertanian berkelanjutan. Investasi besar ini menjadi bukti komitmen ADB dalam membangun masa depan yang lebih aman dan sejahtera bagi masyarakat Asia Pasifik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *