Adhi Karya Lunasi Utang Rp 5,9 Triliun, Bukti Kinerja Keuangan yang Sehat

Jakarta, 1 Mei 2025 – PT Adhi Karya (Persero) Tbk menutup tahun buku 2024 dengan catatan gemilang. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar baru-baru ini, perusahaan konstruksi pelat merah ini mengumumkan pelunasan liabilitas sebesar Rp 5,9 triliun, atau setara 18,8% dari total kewajiban. Pencapaian ini menjadi bukti nyata perbaikan kinerja keuangan dan komitmen Adhi Karya dalam pengelolaan keuangan yang sehat dan bertanggung jawab.

Pelunasan utang tersebut didominasi oleh pembayaran kepada mitra kerja senilai Rp 2,1 triliun dan kewajiban kepada bank serta lembaga keuangan lainnya/obligasi sebesar Rp 3,1 triliun. Besarnya angka pelunasan ini menunjukkan langkah signifikan Adhi Karya dalam mengurangi beban keuangan dan memperkuat posisi likuiditas perusahaan. Keberhasilan ini diharapkan akan memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi Adhi Karya untuk mengeksekusi proyek-proyek strategis ke depannya.

Lebih lanjut, RUPST juga mengungkap peningkatan laba bersih perusahaan sebesar 18% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh dua faktor utama. Pertama, peningkatan margin laba kotor sebesar 12,2% dibandingkan 11,6% pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan efisiensi operasional yang semakin baik dan kemampuan Adhi Karya dalam mengelola biaya produksi. Kedua, pertumbuhan laba dari usaha patungan (Joint Venture/JV) yang mencapai angka signifikan, yaitu 81,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba JV ini mencerminkan keberhasilan Adhi Karya dalam menjalin kolaborasi strategis dan meraih proyek-proyek besar yang menguntungkan.

RUPST juga membahas perubahan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas melalui Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (PMHMETD II). Perubahan ini difokuskan untuk mengoptimalkan pembangunan proyek Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo. Keputusan ini telah melalui kajian dan reviu mendalam dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memastikan alokasi dana sesuai dengan rencana dan memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian nasional serta kepentingan masyarakat luas. Transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana publik menjadi prioritas utama dalam keputusan ini.

Perubahan alokasi dana ini menunjukkan komitmen Adhi Karya dalam mendukung program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur strategis nasional. Proyek Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo merupakan proyek vital yang akan meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan optimalisasi penggunaan dana PMHMETD II, diharapkan proyek ini dapat berjalan lebih efisien dan tepat waktu.

Adhi Karya Lunasi Utang Rp 5,9 Triliun, Bukti Kinerja Keuangan yang Sehat

Selain membahas kinerja keuangan dan rencana penggunaan dana, RUPST juga menetapkan susunan pengurus perseroan untuk periode mendatang. Dewan Komisaris Adhi Karya kini dijabat oleh:

  • Komisaris Utama: Dody Usodo Hargo
  • Komisaris Independen: R. Erwin Moeslimin Singajuru
  • Komisaris Independen: Elan Suherlan
  • Komisaris Independen: Rustam Sofyan Sirait
  • Komisaris: Bob Arthur Lombogia

Sementara itu, susunan Direksi Adhi Karya adalah sebagai berikut:

  • Direktur Utama: Entus Asnawi Mukhson
  • Direktur Human Capital dan Legal: Ki Syahgolang Permata
  • Direktur Keuangan: Bani Iqbal
  • Direktur Operasi I: Alloysius Suko Widigdo
  • Direktur Operasi II: Harimawan
  • Direktur Operasi III: Vera Kirana
  • Direktur Manajemen Risiko dan Kesisteman: Yan Arianto

Pengangkatan susunan pengurus baru ini diharapkan dapat membawa Adhi Karya menuju babak baru yang lebih baik dan mampu menghadapi tantangan di masa mendatang. Kompetensi dan pengalaman para pengurus diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk terus tumbuh dan berkontribusi bagi pembangunan Indonesia.

Secara keseluruhan, RUPST Adhi Karya tahun 2024 menunjukkan kinerja keuangan yang positif dan langkah-langkah strategis yang diambil perusahaan untuk mencapai keberhasilan di masa depan. Pelunasan utang yang signifikan, peningkatan laba bersih, dan perubahan rencana penggunaan dana untuk proyek infrastruktur strategis menunjukkan komitmen Adhi Karya dalam mencapai tujuan jangka panjangnya, yakni menjadi perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Keberhasilan ini juga menjadi bukti kepercayaan publik dan investor terhadap kinerja dan prospek Adhi Karya. Ke depan, diharapkan Adhi Karya dapat terus meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan perusahaan akan menjadi kunci keberhasilan Adhi Karya dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri konstruksi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *