Jakarta, 30 April 2025 – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengumumkan rencana strategis untuk mengurangi beban utang perusahaan melalui divestasi sebagian kepemilikan saham di proyek Jalan Tol Semarang-Demak. Langkah ini diungkapkan Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, I Gede Upeksa, dalam konferensi pers seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 yang digelar di Auditorium Wisma Subiyanto, Plaza PP, Jakarta Timur.
Saat ini, PTPP menguasai sekitar 75% saham di proyek infrastruktur vital tersebut. Gede menjelaskan bahwa perusahaan berencana melepas sekitar 40% kepemilikan sahamnya melalui mekanisme right issue. Strategi ini, menurutnya, akan secara efektif menurunkan porsi utang perusahaan yang terkonsolidasi dari proyek tol Semarang-Demak.
“Kita akan melakukan right issue di proyek kita yang di Semarang-Demak. Nah, itu akan kita lakukan right issue, sehingga share kita akan menurun, otomatis hutang yang terkonsolidasi ke kita juga menurun,” terang Gede.
Namun, proses divestasi ini tidak akan dilakukan secara terburu-buru. PTPP menetapkan tenggat waktu setelah proyek Tol Semarang-Demak beroperasi penuh. Gede memperkirakan hal tersebut akan terjadi pada April 2027.
“Nah, itu akan kita divestasi nanti setelah tol Semarang-Demak itu beroperasi. Estimasinya di 2027,” tegasnya.
Langkah strategis PTPP ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengoptimalkan portofolio investasi dan struktur keuangan perusahaan. Selain divestasi di Tol Semarang-Demak, PTPP juga tengah melakukan proses divestasi di dua anak usahanya yang bergerak di sektor penyediaan air minum dan sektor kereta api. Target pendanaan dari divestasi ini cukup signifikan, yaitu mencapai kurang lebih Rp 3 triliun, dengan proyeksi laba bersih sekitar Rp 1 triliun.
Gede menekankan bahwa proses divestasi ini dilakukan secara terencana dan profesional dengan melibatkan konsultan keuangan berpengalaman. Transparansi dan kehati-hatian menjadi prioritas utama dalam setiap tahapan proses. PTPP menargetkan penandatanganan Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) pada Mei 2025, yang kemudian akan dilanjutkan dengan penandatanganan Sales and Purchase Agreement (SPA) pada Juni 2025.
“Jadi harapannya nanti di bulan Mei sudah ada CSPA dan SPA di bulan Juni. Sehingga kita akan bisa memproses divestasi dua anak usaha tersebut,” jelasnya.
Keputusan PTPP untuk melepas sebagian saham di proyek Tol Semarang-Demak merupakan langkah yang signifikan dan perlu dianalisis lebih lanjut dalam konteks strategi bisnis perusahaan secara keseluruhan. Meskipun mengurangi porsi kepemilikan, langkah ini diyakini akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan keuangan PTPP dalam jangka panjang. Pengurangan beban utang akan meningkatkan fleksibilitas keuangan perusahaan untuk berinvestasi di proyek-proyek strategis lainnya dan memperkuat daya saing di pasar.
Namun, perlu dipertimbangkan pula potensi dampak negatif dari divestasi ini, seperti hilangnya sebagian pendapatan dari proyek Tol Semarang-Demak di masa mendatang. Analisis yang cermat terhadap potensi keuntungan dan kerugian jangka panjang menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Transparansi informasi kepada publik dan pemegang saham juga sangat penting untuk menjaga kepercayaan dan memastikan akuntabilitas perusahaan.
Proses divestasi di dua anak usaha di sektor air minum dan kereta api juga patut mendapat perhatian. Keberhasilan proses ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap target pendanaan Rp 3 triliun. Informasi lebih lanjut mengenai identitas calon pembeli dan detail transaksi diharapkan dapat diungkapkan oleh PTPP untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif kepada publik.
Secara keseluruhan, rencana divestasi PTPP menunjukkan komitmen perusahaan untuk melakukan manajemen risiko dan optimalisasi portofolio investasi secara aktif. Langkah ini mencerminkan adaptasi perusahaan terhadap dinamika pasar dan kebutuhan untuk menjaga kesehatan keuangan jangka panjang. Namun, keberhasilan strategi ini sangat bergantung pada pelaksanaan yang tepat dan terukur, serta transparansi dalam setiap tahapan proses. Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan terhadap dampak divestasi ini terhadap kinerja keuangan PTPP menjadi hal yang krusial untuk memastikan langkah ini memberikan hasil yang sesuai dengan harapan. Keberhasilan PTPP dalam menjalankan rencana ini akan menjadi contoh bagi perusahaan BUMN lainnya dalam mengelola portofolio investasi dan mengoptimalkan struktur keuangan perusahaan. Publik dan para investor akan terus memantau perkembangan selanjutnya dari rencana strategis ini.