Jakarta, 28 April 2025 – Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memasuki usia enam bulan dengan tingkat kepuasan publik yang masih tergolong tinggi, namun dibayangi oleh tantangan ekonomi yang semakin menghimpit. Survei Indonesia Social Insight (IDSIGHT), yang dirilis Minggu kemarin, menunjukkan angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Prabowo mencapai 74,6 persen, sementara Wakil Presiden Gibran meraih angka 73,5 persen. Meskipun angka-angka tersebut masih tergolong positif, terdapat penurunan signifikan dibandingkan periode 100 hari pertama pemerintahan, di mana tingkat kepuasan terhadap Prabowo mencapai 83,4 persen dan Gibran 78,2 persen.
Survei IDSIGHT, yang dilakukan melalui analisis sentimen di media sosial Instagram, X/Twitter, Facebook, dan TikTok pada periode 6-15 April 2025, menggambarkan dinamika opini publik yang semakin kompleks. Pemilihan platform media sosial tersebut didasarkan pada popularitasnya di kalangan masyarakat Indonesia. Hasil survei ini menunjukkan adanya pergeseran persepsi publik, di mana isu ekonomi mulai mendominasi perhatian dan mengurangi euforia awal pemerintahan.
Direktur Komunikasi IDSIGHT, Johan Santosa, mengungkapkan bahwa kinerja ekonomi menjadi tantangan terbesar yang dihadapi pemerintahan Prabowo-Gibran. "Meskipun kinerja Presiden Prabowo dinilai positif, tantangan utama tetap berada di sektor ekonomi dan aspek komunikasi kebijakan publik," tegas Johan dalam konferensi pers di Jakarta.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang menembus angka Rp17.000 per USD, dibarengi dengan gejolak di bursa saham, telah memicu sentimen negatif di kalangan masyarakat. Kekhawatiran akan kenaikan biaya hidup, kesulitan mencari pekerjaan, dan keresahan generasi muda yang termanifestasikan dalam gerakan daring #KaburAjaDulu, menunjukkan betapa nyata dampak krisis ekonomi terhadap kehidupan rakyat.
Situasi ekonomi diperparah oleh tekanan eksternal, terutama perang dagang global yang dipicu oleh kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kondisi ini berpotensi menghambat pelaksanaan program-program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membutuhkan anggaran besar. Keberhasilan program MBG, yang merupakan janji kampanye, terancam terhambat oleh kondisi ekonomi makro yang tidak menguntungkan.
Dalam upaya memperbaiki komunikasi publik dan merespon kritik yang muncul, Presiden Prabowo telah mengambil beberapa langkah strategis. Penunjukan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebagai juru bicara presiden merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan transparansi dan efektivitas penyampaian informasi kepada publik. Langkah ini diambil setelah Presiden Prabowo mengakui adanya kelalaian Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi terkait pernyataan kontroversial mengenai insiden teror kepala babi di kantor media Tempo. Kejadian tersebut menunjukkan perlunya peningkatan koordinasi dan kontrol dalam mengelola informasi publik.
Pemerintahan Prabowo-Gibran juga menghadapi sorotan tajam terkait janji kampanye untuk menciptakan 19 juta lapangan kerja. Kenyataannya, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi di berbagai sektor menimbulkan kekhawatiran publik. Ditambah lagi, dampak negatif dari penggunaan kecerdasan buatan (AI) yang masif juga menjadi perhatian serius. Pemerintah diharapkan mampu merumuskan strategi yang efektif untuk menangani tantangan ini dan menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas.
Isu lain yang mendapat sorotan adalah perlunya regulasi yang kuat untuk melindungi pekerja kreatif. Sektor ekonomi kreatif merupakan salah satu tumpuan perekonomian Indonesia, namun para pekerja di sektor ini seringkali terabaikan dan kurang terlindungi dari praktik eksploitasi. Pemerintah diharapkan untuk segera menyelesaikan regulasi yang menjamin kesejahteraan para pekerja kreatif.
Terakhir, tuntutan penyelesaian Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset juga menjadi fokus perhatian publik. RUU ini dianggap sangat penting dalam upaya memberantas korupsi. Masyarakat mengharapkan pemerintah untuk menunjukkan ketegasan dan komitmen yang nyata dalam memberantas korupsi di tengah berbagai tantangan yang sedang dihadapi. Keberhasilan pemerintah dalam menangani isu korupsi akan sangat mempengaruhi kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Secara keseluruhan, enam bulan pertama pemerintahan Prabowo-Gibran ditandai oleh tingkat kepuasan publik yang masih relatif tinggi, namun di sisi lain dihadapkan pada tantangan ekonomi yang sangat berat. Keberhasilan pemerintah dalam menangani krisis ekonomi dan meningkatkan komunikasi publik akan menjadi penentu kesuksesan pemerintahan ini di masa yang akan datang. Kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja, melindungi pekerja kreatif, dan memberantas korupsi akan menjadi tolok ukur nyata kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran di mata rakyat Indonesia.