Jakarta, 24 April 2025 – Sektor ekonomi kreatif Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang eksplosif dalam satu dekade terakhir, mencatatkan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menjadi pilar penting perekonomian nasional. Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (MenEkraf/KaBekraf), Teuku Riefky Harsya, memaparkan capaian luar biasa ini dalam peluncuran OJK Infinity 2.0 di Kantor OJK Menara Radius Prawiro, Kompleks Perkantoran BI, Jakarta.
Riefky mengungkapkan bahwa kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam kurun waktu 11 tahun. Dari angka Rp 700 triliun pada tahun 2013, nilai tambah sektor ini melonjak drastis hingga mencapai Rp 1.500 triliun pada akhir tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan sebesar 119%. Kenaikan ini sejalan dengan peningkatan jumlah tenaga kerja yang mencapai 89%, dari 14 juta orang pada 2013 menjadi 26,5 juta orang pada akhir 2024. Hal ini membuktikan peran vital sektor ekonomi kreatif dalam menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Keberhasilan ini juga tercermin dari lonjakan nilai ekspor produk kreatif. Dalam periode yang sama, ekspor meningkat sekitar 67%, dari US$ 15 miliar pada 2013 menjadi lebih dari US$ 25 miliar pada akhir 2024. Angka-angka ini menunjukkan potensi besar ekonomi kreatif Indonesia untuk menjadi penggerak utama perekonomian nasional dan meningkatkan devisa negara.
Pemerintah pun optimistis terhadap masa depan sektor ini. Mengutip target Bappenas untuk lima tahun ke depan, Riefky menargetkan pertumbuhan ekspor sektor ekonomi kreatif sebesar 6%, peningkatan jumlah tenaga kerja hingga 27,6 juta orang, dan pertumbuhan investasi sekitar 7-8%. Target ambisius ini sejalan dengan proyeksi kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB yang ditargetkan mencapai 8% dalam lima tahun mendatang. Hal ini menunjukkan keyakinan pemerintah terhadap potensi ekonomi kreatif untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru yang mampu mendorong kemajuan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
"Jadi dalam 5 tahun ke depan, pemerintah juga telah menargetkan kontribusi PDB sektor ekonomi kreatif mencapai 8%," tegas Riefky. Ia menekankan bahwa pencapaian target ini membutuhkan komitmen kolektif dari seluruh pemangku kepentingan. Dukungan skema pendanaan, khususnya yang berbasis digital, menjadi kunci untuk mendorong inovasi dan perkembangan subsektor ekonomi kreatif, seperti animasi, gim, aplikasi, dan fesyen.
Riefky mengakui pentingnya inovasi dalam skema pendanaan untuk mendukung pertumbuhan sektor ekonomi kreatif. Ia berharap adanya skema pendanaan digital yang lebih efektif dan efisien. "Insyaallah bisa lebih tinggi lagi. Tapi ini yang penting sebetulnya yang ditunggu oleh ekosistem kita: inovasi pendanaan ya, terutama mungkin kalau ada pendanaan dengan cara digital," ujarnya. Pemerintah saat ini tengah berupaya merancang skema pendanaan yang tepat sasaran dan aplikatif, dengan mempertimbangkan kebutuhan spesifik masing-masing subsektor.
Proses penyaluran pendanaan tambahan, khususnya untuk sektor-sektor seperti animasi dan film, akan dilakukan melalui kurasi bersama antara pemerintah dan pelaku industri. "Kita akan sama-sama kurasi. Artinya kita karena kan setiap sektor beda-beda case-nya. Artinya mungkin untuk animasi seperti ini, untuk game seperti mungkin ada sedikit sentuhan lain. Kemudian untuk application juga begitu," jelas Riefky. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan pendanaan tersebut tepat sasaran dan memberikan dampak maksimal bagi perkembangan industri kreatif.
Untuk memastikan efektivitas skema pendanaan, pemerintah secara aktif menjalin komunikasi dengan pelaku ekosistem ekonomi kreatif melalui berbagai asosiasi. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan memastikan agar skema pendanaan yang dirancang benar-benar menjawab kebutuhan riil para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan pendekatan kolaboratif ini, diharapkan skema pendanaan dapat mendorong inovasi, meningkatkan daya saing, dan mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi kreatif.
Kesimpulannya, pertumbuhan pesat sektor ekonomi kreatif Indonesia dalam satu dekade terakhir merupakan bukti nyata potensi besar sektor ini sebagai penggerak utama perekonomian nasional. Dengan target ambisius yang telah ditetapkan pemerintah dan komitmen untuk terus berinovasi dalam skema pendanaan, ekonomi kreatif diproyeksikan akan semakin berkontribusi besar terhadap PDB, menyerap lebih banyak tenaga kerja, dan menjadi motor utama ekspor dan investasi nasional. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan potensi luar biasa sektor ekonomi kreatif Indonesia. Keberhasilan ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga akan memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi global.