Bursa Karbon Indonesia Catat Rekor: Transaksi Tembus Rp77,91 Triliun dalam Kurang dari Dua Tahun

Jakarta, 23 April 2025 – Perdagangan karbon di Indonesia menunjukkan pertumbuhan eksponensial. Sejak diluncurkan pada September 2023 hingga April 2025, Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) yang dikelola oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatatkan nilai transaksi yang fantastis, mencapai Rp77,91 triliun. Angka ini mencerminkan geliat pasar karbon domestik dan potensi Indonesia sebagai pusat perdagangan karbon di kawasan Asia bahkan dunia.

Data yang dirilis BEI menunjukkan volume perdagangan mencapai 1.598.703 ton CO2e (ton karbon dioksida ekuivalen), dengan volume yang telah di- retirement (dipensiunkan) sebesar 979.834 ton CO2e. Pertumbuhan ini, menurut Direktur Utama BEI, Iman Rachman, sangat signifikan. "Partisipan perdagangan karbon telah meningkat hingga 587% sejak September 2023 hingga April 2025," ujar Iman dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (22/4/2025). Keberhasilan ini, lanjutnya, menunjukkan prospek yang cerah bagi industri perdagangan karbon di Indonesia.

Keberhasilan IDXCarbon tidak hanya menarik minat pelaku pasar domestik, tetapi juga menarik perhatian internasional. "Kami bahkan menerima permintaan dari pemilik proyek di luar Indonesia yang ingin mendaftarkan dan memperdagangkan karbon kredit mereka di IDXCarbon," ungkap Iman. Meskipun demikian, BEI saat ini fokus pada perluasan akses pasar bagi unit karbon Indonesia ke pasar internasional. Strategi ini diyakini akan semakin memperkuat posisi IDXCarbon di kancah global.

Iman lebih lanjut membandingkan kinerja IDXCarbon dengan bursa karbon di negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Laos, serta Jepang. "Perdagangan karbon Indonesia bahkan dua kali lipat lebih baik dibandingkan Jepang," tegasnya. Pernyataan ini menggarisbawahi dominasi Indonesia dalam pasar karbon regional dan potensinya untuk menjadi pemain utama di pasar global.

Saat ini, terdapat 7 proyek yang siap diperdagangkan di IDXCarbon dengan total volume 3.178.756 ton CO2e. Jumlah pengguna jasa IDXCarbon juga terus meningkat, mencapai 111 pengguna pada April 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan 22% dibandingkan kuartal pertama tahun 2024. BEI mencatat transaksi sebesar 690.675 ton CO2e pada kuartal pertama 2025, sementara pada tahun 2024 tercatat sebesar 413.764 ton CO2e. Tren pertumbuhan yang positif ini semakin memperkuat optimisme BEI terhadap masa depan perdagangan karbon di Indonesia.

Bursa Karbon Indonesia Catat Rekor: Transaksi Tembus Rp77,91 Triliun dalam Kurang dari Dua Tahun

Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmat, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (17/4/2025), menyatakan bahwa BEI, bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kementerian/lembaga terkait, terus berupaya mengembangkan ekosistem perdagangan karbon di Indonesia. "Tujuannya adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan karbon di Asia dan dunia," kata Kautsar. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan BEI dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam perdagangan karbon global.

Pertumbuhan pesat IDXCarbon dalam waktu relatif singkat menunjukkan beberapa faktor kunci keberhasilan. Pertama, komitmen pemerintah dalam mendorong program pengurangan emisi karbon dan mendukung pengembangan pasar karbon. Kedua, peran BEI dalam menyediakan platform perdagangan yang transparan, efisien, dan terpercaya. Ketiga, minat yang tinggi dari pelaku usaha baik domestik maupun internasional dalam berpartisipasi dalam perdagangan karbon sebagai bagian dari strategi keberlanjutan mereka.

Namun, perlu diingat bahwa perjalanan menuju menjadi pusat perdagangan karbon dunia masih panjang. Tantangan yang perlu diatasi antara lain peningkatan kapasitas dan kualitas proyek karbon, peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang mekanisme perdagangan karbon, serta perluasan akses pembiayaan untuk proyek-proyek yang berkelanjutan.

Ke depan, BEI perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan pasar karbon global. Penguatan regulasi, peningkatan transparansi, dan pengembangan produk dan layanan yang inovatif akan menjadi kunci keberhasilan dalam mempertahankan momentum pertumbuhan dan mencapai visi menjadi pusat perdagangan karbon global. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, BEI, dan para pelaku pasar akan menjadi faktor penentu dalam mewujudkan ambisi tersebut. Suksesnya IDXCarbon tidak hanya berdampak positif bagi perekonomian Indonesia, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Dengan demikian, perkembangan IDXCarbon menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan dan peran pentingnya dalam pasar karbon internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *