Tangerang, Banten – PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus berupaya meningkatkan layanan transportasi publik dengan membangun stasiun modern terintegrasi. Salah satu proyek ambisius tersebut adalah Stasiun Jatake di Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, yang saat ini progres pembangunannya telah mencapai 75,9% dan ditargetkan rampung pada Juli 2025. Kehadiran stasiun ini bukan sekadar penambahan titik layanan di jalur kereta api Tanah Abang-Rangkasbitung, melainkan sebuah terobosan dalam menciptakan simpul transportasi urban yang efisien dan terintegrasi dengan pusat perbelanjaan, sebuah kolaborasi strategis antara KAI dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (PT BSD).
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, dalam keterangannya kepada Antara pada Sabtu (19/4/2025), menekankan komitmen KAI dalam menghadirkan solusi transportasi yang adaptif terhadap dinamika perkotaan modern. Stasiun Jatake, menurut Anne, merupakan wujud nyata dari komitmen tersebut. Integrasi langsung dengan pusat perbelanjaan diyakini akan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat BSD dan sekitarnya, sekaligus mengurangi ketergantungan pada transportasi pribadi.
"Keberadaan Stasiun Jatake memperluas jangkauan layanan KAI dan memperkuat posisi perusahaan dalam memberikan transportasi yang adaptif terhadap dinamika urban modern," jelas Anne. Ia menambahkan bahwa stasiun ini dirancang sebagai titik temu (meeting point) yang nyaman, mengingat lokasinya yang strategis di kawasan BSD dan konektivitasnya yang seamless dengan pusat perbelanjaan.
Lebih dari sekadar stasiun kereta api, Stasiun Jatake dirancang sebagai pusat konektivitas yang modern dan terintegrasi. Dengan luas lahan 2.435 m2, bangunan stasiun yang memiliki luas sekitar 3.000 m2 (tiga lantai) akan menyediakan fasilitas yang lengkap dan nyaman bagi pengguna jasa kereta api. Desain tiga lantai ini secara efektif memisahkan area aktivitas penumpang, zona komersial, dan area kantor PT KAI, memastikan efisiensi operasional dan kenyamanan pengguna. Peron stasiun sepanjang 250 meter dengan lebar 6 meter di setiap sisi akan mampu menampung jumlah penumpang yang signifikan. Fasilitas pendukung lainnya yang tersedia meliputi area parkir yang luas untuk mobil, motor, dan sepeda, semakin mempermudah aksesibilitas bagi pengguna.
Integrasi Stasiun Jatake dengan pusat perbelanjaan bukan hanya sekadar meningkatkan kenyamanan pengguna, tetapi juga menciptakan sinergi ekonomi yang positif. Keberadaan pusat perbelanjaan di sekitar stasiun akan memberikan pilihan alternatif bagi penumpang, baik untuk bersantai, berbelanja, maupun menikmati berbagai fasilitas yang tersedia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitar stasiun dan kawasan BSD secara keseluruhan.
Proyek Stasiun Jatake juga memiliki dampak signifikan terhadap pengembangan kawasan Hiera, sebuah kawasan seluas 108 hektare yang diproyeksikan sebagai "Heartland of BSD City". Saat ini, kawasan Hiera sedang dalam tahap pembangunan infrastruktur dan pengembangannya mengusung konsep keberlanjutan lingkungan. Kehadiran Stasiun Jatake akan semakin meningkatkan daya tarik Hiera dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Aksesibilitas yang mudah berkat integrasi transportasi publik ini akan menjadi nilai tambah bagi para investor dan penghuni kawasan Hiera.
Dari perspektif perencanaan kota, Stasiun Jatake merupakan contoh nyata dari penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD). TOD menekankan pada pembangunan terpadu yang berpusat pada sistem transportasi publik, dengan tujuan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, mengurangi emisi karbon, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Integrasi stasiun dengan pusat perbelanjaan dan kawasan Hiera merupakan implementasi yang efektif dari konsep TOD, menciptakan lingkungan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pembangunan Stasiun Jatake juga menunjukkan komitmen KAI dalam mendukung program pemerintah untuk mengembangkan transportasi publik yang modern dan efisien. Dengan menyediakan akses yang mudah dan nyaman bagi masyarakat, Stasiun Jatake diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas di jalan raya dan berkontribusi pada terciptanya sistem transportasi yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Target operasional pada pertengahan tahun 2025 menandakan komitmen KAI untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.
Secara keseluruhan, Stasiun Jatake bukan hanya sebuah stasiun kereta api biasa, melainkan sebuah proyek infrastruktur yang inovatif dan terintegrasi, yang mencerminkan komitmen KAI dan PT BSD dalam membangun sistem transportasi publik yang modern, efisien, dan berkelanjutan. Integrasi dengan pusat perbelanjaan dan lokasinya yang strategis di kawasan BSD menjadikan Stasiun Jatake sebagai contoh sukses penerapan konsep TOD di Indonesia, dan diharapkan dapat menjadi model pengembangan stasiun kereta api terintegrasi di masa mendatang. Kehadirannya diproyeksikan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat BSD dan sekitarnya, baik dari segi aksesibilitas, ekonomi, maupun lingkungan.