Amman, Yordania – Presiden Prabowo Subianto, dalam kunjungan kenegaraan ke Yordania, telah melakukan pertemuan bilateral yang krusial dengan Raja Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Al Husseiniya, Amman, pada Selasa (15/4/2025). Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kerja sama bilateral, khususnya di sektor pertanian, yang menjadi fokus utama dalam agenda kunjungan Presiden Prabowo. Kunjungan ini menandai babak baru dalam hubungan Indonesia-Yordania, menjanjikan kolaborasi yang lebih erat dan komprehensif di berbagai bidang, tidak hanya antar pemerintah, tetapi juga antar masyarakat kedua negara.
Salah satu poin penting yang mengemuka dalam pertemuan tersebut adalah komitmen Indonesia untuk belajar dari kemajuan teknologi pertanian Yordania. Presiden Prabowo secara eksplisit memuji pencapaian Yordania dalam bidang pertanian, yang dinilai telah mencapai tingkat kemajuan signifikan. Kemajuan ini, menurut Presiden Prabowo, menjadi inspirasi dan rujukan bagi Indonesia dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian nasional. Keinginan kuat Indonesia untuk menyerap teknologi pertanian canggih dari Yordania ini diwujudkan dengan kehadiran Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam delegasi Presiden. Kehadiran Menteri Amran, yang duduk berdampingan dengan Presiden Prabowo di meja perundingan yang berhadapan langsung dengan Raja Abdullah II dan delegasinya, menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjalin kerja sama konkret di sektor pertanian.
“Yordania memiliki teknologi maju di bidang pertanian, dan kami ingin belajar tentang hal tersebut. Saya membawa Menteri Pertanian saya dalam kunjungan ini,” ujar Presiden Prabowo, seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden. Pernyataan ini menegaskan prioritas utama kunjungan Presiden Prabowo ke Yordania, yaitu mendapatkan akses dan transfer teknologi pertanian modern untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar dan kebutuhan pangan yang terus meningkat, memandang pentingnya adopsi teknologi pertanian modern sebagai kunci untuk mencapai kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Kehadiran Menteri Amran Sulaiman dalam pertemuan bilateral ini bukan sekadar simbolis. Hal ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah Indonesia untuk menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut dengan langkah-langkah konkrit. Diharapkan, kedatangan Menteri Amran akan membuka jalan bagi pertukaran informasi, studi banding, dan kerjasama teknis antara para ahli pertanian kedua negara. Kerjasama ini dapat mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan varietas unggul, penggunaan teknologi irigasi modern, pengelolaan hama dan penyakit tanaman, hingga proses pasca panen dan pemasaran hasil pertanian.
Lebih dari sekadar kerja sama pertanian, pertemuan bilateral ini juga menegaskan kembali hubungan persahabatan yang kuat dan telah lama terjalin antara Indonesia dan Yordania. Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas persahabatan yang telah terbina dengan baik antara kedua negara, serta atas hubungan baik yang terjalin antara Raja Abdullah II dan Indonesia. Hubungan persahabatan ini, menurut Presiden Prabowo, merupakan modal penting dalam membangun kerja sama yang lebih luas dan mendalam di berbagai bidang.
“Yordania telah lama menjadi sahabat baik bagi Indonesia, dan kami selalu merasa memiliki solidaritas dengan Anda. Kita (Indonesia dan Yordania) merupakan negara yang berada pada garis terdepan dalam membela kepentingan rakyat Palestina,” ujar Presiden Prabowo. Pernyataan ini menunjukkan kesamaan visi dan misi kedua negara dalam isu-isu internasional, khususnya terkait dukungan terhadap Palestina. Solidaritas dan persamaan pandangan ini memperkuat ikatan bilateral dan menciptakan landasan yang kokoh untuk kerja sama yang lebih erat di masa mendatang.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Yordania bukan hanya sekadar kunjungan kenegaraan biasa. Kunjungan ini memiliki signifikansi strategis bagi Indonesia, khususnya dalam konteks upaya mewujudkan kemandirian pangan dan meningkatkan daya saing sektor pertanian. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi pertanian Yordania, Indonesia berharap dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertaniannya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan rakyat dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Keberhasilan kerja sama ini akan bergantung pada komitmen dan langkah-langkah konkrit yang diambil oleh kedua negara. Pertukaran ilmuwan, teknisi, dan petani antara Indonesia dan Yordania akan sangat penting untuk memfasilitasi transfer teknologi dan pengembangan kapasitas. Selain itu, dukungan pembiayaan dan infrastruktur juga merupakan faktor kunci untuk menjamin keberhasilan kerja sama ini.
Secara keseluruhan, pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Raja Abdullah II bin Al-Hussein di Amman menandai tonggak penting dalam hubungan Indonesia-Yordania. Kesepakatan untuk memperkuat kerja sama bilateral, khususnya di sektor pertanian, menunjukkan komitmen kedua negara untuk menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan potensi dan keunggulan masing-masing negara, Indonesia dan Yordania diharapkan dapat bersama-sama mencapai kemajuan dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa diplomasi tidak hanya berfokus pada politik besar, tetapi juga pada aspek-aspek penting yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, seperti ketahanan pangan. Harapannya, kerja sama ini akan menjadi model bagi kerjasama antar negara di bidang pertanian di masa mendatang.