Jakarta, 15 April 2025 – Pemerintah Indonesia tengah menggodok rencana ambisius untuk membuka rute penerbangan langsung antara Moskow, Rusia dan dua kota besar di Indonesia, Bali dan Jakarta. Langkah ini diyakini akan menjadi katalis penting dalam memperkuat kerja sama ekonomi bilateral kedua negara, khususnya dalam memfasilitasi arus perdagangan dan investasi.
Inisiatif ini diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam forum bisnis Indonesia-Rusia di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2025). Airlangga menekankan bahwa penerbangan langsung ini akan menjadi jembatan emas bagi para pelaku bisnis Indonesia, terutama Kamar Dagang dan Industri (Kadin), untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan investor Rusia. Kehadiran rute penerbangan yang efisien ini diharapkan mampu mengoptimalkan berbagai kegiatan bisnis, mulai dari negosiasi hingga eksekusi proyek-proyek kolaboratif.
“Kita mendorong people collaboration, antara lain melalui penerbangan langsung dari Moskow ke Bali,” ujar Airlangga. “Kolaborasi antar masyarakat ini dapat dilanjutkan dengan penerbangan ke destinasi lain, salah satunya untuk mendukung bisnis antara Kadin dengan mitranya. Penerbangan langsung dari Moskow ke Jakarta merupakan salah satu prioritas penting,” tambahnya.
Rencana ambisius ini telah dibahas langsung oleh Airlangga dengan Wakil Perdana Menteri Rusia, Denis Manturov. Meskipun belum ada kepastian waktu implementasi, komitmen kedua negara untuk mewujudkan rencana ini tergambar jelas. Keberhasilannya akan menandai babak baru dalam hubungan ekonomi Indonesia-Rusia, yang selama ini telah menunjukkan potensi signifikan namun terhambat oleh kendala konektivitas.
Lebih jauh, Airlangga menjelaskan bahwa potensi kerja sama ekonomi Indonesia-Rusia sangat luas dan mencakup berbagai sektor strategis. Sektor minyak dan gas bumi, yang selama ini menjadi pilar utama kerja sama energi, akan terus dioptimalkan. Namun, cakupan kerja sama tidak berhenti di situ. Indonesia dan Rusia juga tengah mengeksplorasi peluang kolaborasi di sektor-sektor lain yang tak kalah penting, seperti:
-
Sektor Siber dan Keamanan Siber: Kolaborasi di bidang ini menjadi krusial mengingat perkembangan teknologi digital yang pesat dan tantangan keamanan siber yang semakin kompleks. Kedua negara dapat saling berbagi keahlian dan pengalaman untuk meningkatkan ketahanan siber nasional masing-masing.
-
Teknologi Nuklir (Small Modular Reactor): Indonesia dan Rusia tengah menjajaki kerja sama dalam pengembangan reaktor nuklir modular yang lebih kecil dan efisien, sebagai alternatif sumber energi bersih dan berkelanjutan. Proyek ini menjanjikan potensi besar dalam memenuhi kebutuhan energi Indonesia di masa depan.
-
Sektor Kesehatan dan Pendidikan: Kerja sama di bidang kesehatan dan pendidikan akan difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan akses terhadap layanan kesehatan yang lebih baik. Pertukaran pelajar dan tenaga ahli di kedua sektor ini akan menjadi kunci keberhasilan kolaborasi tersebut.
-
Pariwisata: Indonesia, dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan Rusia. Pembukaan rute penerbangan langsung ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata.
Airlangga juga menyinggung peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dalam menarik investasi Rusia. Ia menyatakan bahwa potensi investasi Rusia di Indonesia cukup besar, terutama di sektor energi dan aluminium. Hal ini sejalan dengan prioritas Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada pengembangan sektor energi nasional.
“Investasi di sektor energi dapat melibatkan Danantara dalam investasi strategis, dan Rusia sangat tertarik di bidang aluminium dan energi,” tegas Airlangga. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk memfasilitasi masuknya investasi asing, khususnya dari Rusia, untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Rencana penerbangan langsung Moskow-Bali-Jakarta ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, melainkan sebuah strategi jangka panjang untuk memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-Rusia. Keberhasilannya akan berdampak positif bagi kedua negara, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan perdagangan, dan memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan. Namun, tantangannya tetap ada, termasuk negosiasi teknis penerbangan, regulasi, dan memastikan keberlanjutan proyek ini. Kejelasan timeline dan mekanisme implementasi menjadi kunci keberhasilan rencana ambisius ini. Ke depan, publik menantikan perkembangan lebih lanjut terkait rencana ini dan langkah-langkah konkrit yang akan diambil oleh pemerintah Indonesia dan Rusia untuk merealisasikannya. Suksesnya proyek ini akan menjadi bukti nyata komitmen kedua negara untuk membangun kemitraan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.